PART 5

561 62 4
                                    

Matahari mulai menggantikan bulan,ia mulai membuka matanya secara perlahan saat ia melihat sekeliling, zhongli sadar bahwa dia tidak dirumahnya.

"Kau sudah bangun rupanya" ia menoleh ke arah pintu, zhongli melihat childe berdiri didekat pintu dengan piyama bewarna merah dan ada belahan didada yang membentuk v dan ia membawa semangkuk bubur?. "Aku ada dimana?" zhongli sama sekali tidak ingat apa yang terjadi yang ia ingat hanya saat ia mengemudi untuk memberikan kardus yang diminta azhdaha

Childe menghela nafas dan berjalan ia duduk disebelah dimana zhongli tidur dan menaruh mangkuk tersebut di meja "kamu pingsan didepan pintu villa ku, badanmu sangat panas saat itu" zhongli berusaha mengingat namun ia tidak bisa berfikir, dikarenakan suhu tubuh yang terlalu tinggi. Sangat sulit untuk berfikir dengan tubuh yang lemah ini

Childe mengambil mangkuk dan memberikan nya kepada zhongli "makanlah kau membutuhkan energi" namun tidak ada respon, ia mengambil sesuap bubur dan menyodorkan nya "makanlah" zhongli membuka mulutnya dan melahap bubur tersebut.

Jujur bubur itu cukup lezat, childe terus menyuapi zhongli hingga bubur tersebut habis "apa kau mau minum? Akan kuambil kan" zhongli mengangguk

Childe bangun dan berjalan kedapur disisi lain zhongli tertidur dikasur tersebut, wajahnya memerah mungkin karena ia tidak pernah kerumah temannya sebelum nya? Entah lah ia berusaha menghapus pikiran nya yang aneh dan mencoba memejamkan matanya agar ia bisa tertidur.

Walau begitu pikiran itu terus saja muncul, pintu terbuka childe masuk kedalam dan memberikan segelas air yang sedikit aneh? Ada aroma manis yang menyengat "minum lah, airnya sudah kuberikan obat agar kau sembuh" Ucap nya. Zhongli mengangguk dan mulai meminumnya

Rasa manis, dan asam terdapat di air tersebut ia segera menghabiskan air tesebut dalam satu teguk dan menaruhnya dimeja. "Beristirahat lah zhongli aku akan pergi bekerja" ia mencium dahinya dan mulai berjalan keluar namun childe berhenti dan menoleh zhongli ia membuka mulutnya untuk berbicara "Ohh iya jangan keluar dari kamar ini kalau tidak ku izinkan" ia menutup pintu dan pergi.

Masuk akal kalau orang ingin privasinya tetap terjaga, zhongli memejamkan matanya dan tertidur rasa kantuk muncul 'mungkin childe menaruh obat tidur agar aku mudah beristirahat' ia tertidur dikamar itu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ia berjalan keluar dari villa, ponsel childe berdering ia mengambil dan mengangkat telfon "tuan mereka mulai menemukan semua bukti nya, haruskah kita turun tangan?" childe menghela nafas "biarkan saja, Berhati-hatilah mungkin mereka akan menemukan nya" tidak disangka mereka bisa menemukan nya begitu cepat, "baik tuan" telefon dimatikan.

Ia menaruh ponselnya dan membuka garasi rumah , ia menaiki mobilnya dan menghidupkan mesin mobil ia mengemudi mobilnya dan berhenti di kafe dimana ia bertemu dengan zhongli pertama kali jujur kafe tersebut memiliki makanan dan minuman yang lezat.

Mungkin childe akan sering datang kemari , ia membuka pintu dan saat pertama masuk childe disambut dengan wanita bersurai biru tua tidak ada perubahan sama sekali

"Halo tuan. Childe selamat datang kembali silakan cari tempat duduk" seperti biasa tempatnya dipenuhi dengan orang-orang yang membeli makanan disana, beruntung ia menemukan tempat duduk walau ada seseorang disana "permisi bisakah saya duduk disini?" orang tersebut menatap nya dan mepersihlah kan nya duduk

"Jadi mau pesan apa" tanya surai biru tua, "aku pesan spesial dish seperti biasa ya, xiangling" surai biru tua mengangguk "baik akan saya sediakan" terganggu dengan tatapan pria disebelah nya, "apakah ada yang bisa saya bantu?" ia memiliki surai coklat dan manik emas.

Apakah ini saudaranya zhongli? Ia tidak tahu kalau ia punya saudara, "ah tentu siapa yang tidak tahu dengan seorang penyanyi terkenal" ucapnya, childe tersenyum "hahaha kamu memiliki mata yang teliti" candanya, orang tersebut menatap nya dengan sinis seperti bertemu dengan musuh

"Kapan kau akan mengaku?" childe terkaget dengan ucapan nya "apa maksudnya?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku tidak bisa ditipu dengan mudah dengan tipuan mu itu, mengaku lah saja" tatapnya, childe berkeringat dingin ia menelan ludahnya. Apa yang dia bicarakan? "Mungkin kau salah orang, aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan"

"Cukup aku muak dengan tipuan mu




Tartaglia" ia terkejut saat azhdaha menyebut nama yang seharusnya tidak diketahui siapa pun bahkan keluarga nya sendiri, ia tertawa "aku tidak mengira akan ditemukan secepat ini" mereka hanya bisa menatap satu sama lain dikarenakan banyaknya orang di kafe tersebut

Sambil menunggu makanan nya sampai, ia melihat pemandangan di luar kafe rasa canggung dan amarah bercampur aduk diantara mereka, walau begitu rasa canggung tertutup dengan keramaian kafe tersebut.

Entah berapa lama mereka harus berpura-pura?

Dont leave me [Tartali/chilli]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang