PART 15

644 47 7
                                    

Ia membuka matanya secara perlahan, surai coklat merasa ada seseorang disebelah nya, zhongli menoleh dan melihat childe yang sedang tidur nyenyak tangannya memeluk tubuh zhongli. Surai coklat melepaskan pelukan nya secara perlahan tidak ingin membangun kan childe, ia mencoba berdiri namun tak sanggup karena sakit punggung yang membuat nya sulit berdiri. surai oranye terbangun dan melihat zhongli yang sudah bangun darinya "selamat pagi zhongli".

Zhongli menoleh kearah nya "ya, selamat pagi juga childe" ia mengelus surai childe dengan lembut agar membuat pemilik surai oranye tersebut nyaman, kicauan merdu burung terdengar dekat jendela yang ada disamping kasur yang mereka tiduri. "Childe, bisakah kau membantu ku? Aku tidak bisa berjalan karena kamu terlalu kasar kemarin malam" childe tertawa, "baiklah" childe memegang pinggul nya dan menggendong nya kearah kamar mandi dengan telanjang bulat walaupun begitu mereka sudah melihat tubuh satu sama lain jadi tidak perlu repot benar bukan?

Ia berjalan secara perlahan agar membuat surai coklat tersebut nyaman, childe membuka pintunya dan masuk kedalam. Ia menaruh zhongli kedalam bak perlahan "xiangsheng apa kau tidak apa-apa jika mandi bersama?" surai coklat menoleh kearah nya, zhongli berhenti sejenak untuk memikirkan nya ia mengganguk "Baiklah" childe tersenyum ia masuk kedalam bak tersebut bersama zhongli, ia menghidupkan keran tersebut

Childe mulai memandikan zhongli dan dirinya, beruntung nya ini waktu childe dan zhongli libur jadi tidak ada tugas yang membebani untuk sementara waktu dan juga ia tidak boleh lengah dan harus waspada.

Ia mempunyai banyak rahasia yang harus ditutupi dari zhongli, dia selamanya tidak akan tahu walaupun ia mencoba sekeras yang dia lakukan

Setelah mandi mereka melakukan aktivitas yang sering ia lakukan sayang nya kebutuhan yang ada didalam kulkas sudah mulai sedikit dan zhongli berpamitan untuk belanja kebutuhan "childe persediaan dikulkas sudah menipis aku akan berbelanja" mengambil dompet dan tasnya ia segera bersiap untuk pergi "ya! Jangan lupa bawa dompet mu xiangsheng" ia tertawa kecil mendengar nya. Ia membuka pintu menuju garasi, ia membuka pintu mobil dan mulai menghidupkan mesin

Kemungkinan butuh waktu cukup lama untuk sampai, jadi ia mengemudi dengan sedikit cepet agar tidak membu9 childe menunggu dirumah "hmm nanti aku akan berbelanja cukup banyak, argh jangan lupa aku harus membeli makanan kesukaan childe" ia menghela nafas karena zhongli sangat tidak suka dengan sea food tapi apa boleh buat childe meminta nya jadi ia harus membeli nya
(kaya istri nya aja mu zhongli, nikah aja belum)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bagaimana? Apa ada perkembangan?" ia ragu untuk menjawab pertanyaan tersebut karena tidak ada apapun hasil yang ia dapatkan tidak ada sama sekali. "Tidak.... Tidak ada, aku tidak bisa menemukan tanda maupun jejaknya" mendengar perkataan surai merah membuat nya hilang semangat "kita pasti akan menemukan nya.... A-aku yakin!" air mata sedikit mengalir dari wajahnya "aku tidak ingin kehilangan nya" ia tidak bisa menghentikan tangisan nya.

Melihat nya membuat mereka berdua merasa kasihan "dia sudah menghilang begitu lama kalau dia mati kemungkinan tubuhnya membusuk atau sudah dibakar, jadi kita tidak punya harapan lain"

"Tidak! Dia tidak mungkin mati begitu saja ia pasti bisa melawan! D-dia tidak mungkin" tubuhnya jatuh di tanah dan tangisan nya semakin menjadi karena ia telah kehilangan teman lamanya yang tentunya ia sayangi (sebagai teman) surai merah menghela nafasnya "bagus kaeya kamu telah membuat nya tambah kacau" surai biru menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Maaf aku tidak bermaksud untuk membuat mu sedih err--- bagaimana sebagai gantinya aku traktir ke mall?" venti yang tadinya menangis sekarang sudah berhenti karena mendengar ucapan temannya itu

"Kalau begitu ayo kita pergi!" ia memegang tangan kaeya dan menariknya kearah mobil ia tidak sabar untuk berbelanja yang pasti sampai dompet kaeya kering layak nya gurun pasir, diluc yang melihat nya segera mengikuti mereka sekalian berbelanja untuk Jean dan klee.

Mereka masuk kedalam dan diluc segera mengemudi mobilnya disaat perjalanan suara pertengkaran diluc dan kaeya membuat hati venti sedikit tenang, walaupun ia masih ingin mencari temannya yang hilang tapi tidak mungkin ia mencari nya dengan pikiran yang tidak tenang bukan?

Sesampainya venti segera keluar dari mobil dengan tergesa-gesa layak nya anak kecil yang pertama kali berpergian "kaeya, diluc ayo cepat kemari!" teriaknya mereka masuk kedalam mall yang cukup besar tersebut manik venti tertuju pada manisan yang ada didepan nya, karena mereka berdua tahu apa yang di diinginkan venti akhirnya ia membeli beberapa untuk nya dan untuk kebutuhan mereka sendiri "wahh! Liat dessert ini mereka semua terlihat manis!, kaeya ayo kita coba beli macaron dan japanese cheesecake!" kaeya menghela nafas melihat kelakuan temannya ini. "Venti ini ambil dompet ku aku dan kaeya akan membeli kebutuhan untuk klee jadi kamu disini sebentar, kami akan kembali setelah selesai" venti mengangguk sambil melihat kue yang membuat nya lapar

Saat ia ingin membeli ia mendengar suara dari belakang nya "Aku beli muffin dan pudding" venti merasa suara tersebut sangat familiar jadi ia menoleh kearah suara tersebut, matanya membelak melihat siapa orang yang didepan pertama ia tidak percaya jadi venti mencubit pipinya. "Zhongli! Aku kira kamu tidak akan kembali selamanya!" ia segera memeluk temannya, venti senang sekaligus sedih ia memeluk nya cukup erat.

Zhongli melihat nya dengan bingung "maaf kamu siapa ya? Dan bagaimana anda tahu namun saya?" venti seketika terbeku ia menatap temannya dengan tidak percaya

Dont leave me [Tartali/chilli]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang