PART 2

789 95 5
                                    

"Hei! Bangun pemalas sudah jam berapa ini? Kau akan terlambat, kena marah la signora tau rasa kau!" teriak surai ungu panggil saja scaramouche. Si pemilik surai oranye bermanik biru muda terbangun dari tidurnya "*menguap* ganggu saja kau cebol" "DIAM KAU DASAR RAMBUT JAHE" scaramouche melempar kursi kearah childe namun tidak berhasil. Mereka terus bertengkar sehingga membuat surai putih turun tangan untuk menenangkan mereka sekaligus memperingati.

"Childe segera siap-siap kau akan debut hari ini scaramouche siapkan barang yang perlu kamu bawa!" teriak surai putih, mari kita panggil la signora "baik" sorak mereka berdua.

Ponsel scaramouche berdering ada panggilan, dengan segera ia mengambil ponsel nya dan mengangkat telefon tersebut "siapa itu? Pacarmu dari Inazuma?" tanya childe "shhh diam,halo, ya saya akan segera kesana sayang, oh oke Baiklah bye" melihat tingkah scaramouche yang berbeda jauh dari sikap yang ia lihat membuat ia ingin tertawa, melihat childe yang tertawa scaramouche menatap nya dengan sinis dan segera mengambil barang nya dan pergi dari tempat itu "SELAMAT BERSENANG-SENANG DENGAN IBUMU CEBOL" teriak surai oranye.

"DIAM KAU JAHE" surai itu pun menaiki mobil nya dan pergi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ayah, mengapa aku berbeda dengan anak-anak yang lain?", "kenapa kamu berbicara tentang itu?" tatap nya heran kepada anaknya yang tiba-tiba bertanya pertanyaan yang baginya aneh "mereka dibiarkan keluar bermain bersama teman-teman, tapi... Aku? Aku dikurung disini. Ayah kapan aku akan keluar dari sini?" mendengarnya saja membuat ia kasihan namun ia tidak punya pilihan lain selain mengurung nya diruangan ini

"Ini demi keselamatan mu nakal saat kau besar nanti kau akan keluar dari sini karena ayah yakin kamu cukup kuat untuk menjaga diri saat kau besar" namun reaksi yang anaknya berikan hanya kekecewaan dan sedih....

"Keluarkan aku dari sini ayah"
.
.
.
.
.
.

Jalanan sangat ramai karena ada perbaikan jalan yang membuat jalan yang zhongli lalui terkena macet, menghela nafas ia membuka ponsel untuk melihat pesan zhongli melihat ada notifikasi dari venti

Venti
Hei zhongli ayo kita kebar nanti malam jam 8:35 aku ada hadiah untukmu

Sebelum ia hendak mobil mulai berjalan zhongli segera menaruh ponsel nya dan mengemudi mobilnya kerumahnya namun penasaran menghantui di dalam benaknya 'hadiah? Ulang tahun ku sudah lewat, apa mungkin ada yang sedang berulang tahun?' ia menghapus rasa penasaran tersebut dan fokus mengendarai mobil

Sesampainya di rumah ia membersihkan rumah dan menyiapkan hidangan, surai coklat mulai bersiap-siap untuk datang ke bar yang venti usulkan

*SKIP*

sesampainya di bar ia membuka pintu bar dan melihat temannya duduk disebelah seseorang bersurai biru tua
"OII, zhongli kemarilah" teriak venti ke zhongli yang sedang mengamati bar tersebut "venti aku tidak mengira kau akan membawa wanita cantik disini" godanya, zhongli menatapnya dengan sinis "maaf saya laki-laki bukan wanita" surai biru tua itu tertawa. Mendengar nya tertawa membuat darahnya mendidih

Zhongli pun duduk disebelah temannya dan memesan wine kesukaannya yaitu osmanthus wine, meneguk nya sedikit demi sedikit. Rasanya sama seperti dulu tidak ada perubahan sama sekali dengan wine yang ia minum, mereka bertiga berbincang saat berbincang zhongli melihat seseorang yang masuk dan mulai membersihkan gelas yang kotor karena berdebu.

Ia memiliki surai merah dan manik merah menyala, orang itu sangat terkenal kalau tidak salah ia adalah diluc Ragnvindr pengusaha industri wine yang sangat terkenal

"Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya si surai merah kepada zhongli yang terus menatapnya "ah tidak ada hanya aku seperti mengenal mu" surai biru tua tertawa "haha karena saudara ku sangat terkenal di penjuru dunia, benar tidak diluc?" diluc menatapnya dengan sinis dan meletakkan gelas yang ia bersihkan tadi.

Ia menghela nafas "aku tidak mengira saudara ku pintar memuji" Tatapnya surai biru tua hanya tertawa geli dan meminum winenya.

Mereka terus berbincang hingga larut malam, entah berapa banyak wine yang telah zhongli minum namun ia merasa kepala berdenyut dan segera pamit untuk pulang. Sayangnya venti tidak mendengar nya karena ia terlalu mabuk untuk mengerti sekata pun yang zhongli bilang

Zhongli menuju tempat parkir dan membuka pintu mobilnya ia mulai mengemudi mobil tersebut, namun rasa sakit dikepalanya semakin parah ia berhenti sebentar di tengah jalan untuk menenangkan kepala nya.

Entah mengapa saat zhongli beristirahat sebentar ia melihat ada seorang wanita yang berlari menuju mobilnya ia seperti dikejar sesuatu, zhongli membuka pintu mobilnya untuk melihat wanita tersebut namun saat ia keluar tidak ada siapa-siapa wanita yang tadi ia lihat menghilang entah kemana.

"Aneh perasaan ku aku melihat ada orang berlari menuju sini, apa perasaan ku saja ya?" zhongli kembali masuk kedalam mobilnya dan mulai mengemudi mobilnya namun ada hawa aneh.

Ia tidak mempedulikan nya dan terus mengemudi sampai dirumah nya dan masuk kedalam, zhongli segera menjatuhkan diri ke sofa yang ada diruang tamu terlalu lelah untuk naik tangga menuju kamarnya, ia mulai memejamkan matanya dan tertidur.
.
.
.
.
.
.

Pintu terbuka, ia jalan perlahan dan menatapnya, ahh~ betapa manisnya saat dia tertidur ia mencium dahinya dan mengambil beberapa foto.

Ia berjalan menjauh menuju lantai 2 ia masuk kedalam kamar, wangi glaze lilies merupakan kedalam hidungnya. Ia segera mengambil salah satu baju dan memasang kan beberapa kamera tersembunyi ia turun dari lantai dua dan segera keluar dari rumah itu tak lupa ia menutup pintu dan pergi

"Kau tidak akan bisa kabur dariku, kau milikku selamanya~"

TBC

Dont leave me [Tartali/chilli]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang