04. Penjagaan Di Rumah Sakit

22.6K 3K 153
                                    

Kerugian yang besar adalah engkau tidak bersholwat kepada Nabi Muhammad S

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kerugian yang besar adalah engkau tidak bersholwat kepada Nabi Muhammad S.A.W

Sedangkan engkau mengetahui dialah yg memberimu syafaat di hari kiamat nanti.

[Habib Umar Bin hafidz]

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا  مُحَمَّدٍ

•••

1. Usahakan follow dulu sebelum baca.
2. komennya w tunggu, yang random random juga yg bisa naikin mood wk. Ga sih setiap komenan kalian tu emg bikin semangat.
3. Jangan jadi readrs gelap ya, votenya jangan lupa soalnya vote itu gratis, enggak bayar hihii sekalian amal vote lah wk
4. Kasih kritik dan sarannya, asal yang baik ya, sama sopan juga, soalnya bikin w gemeter.
5. Share ceritanya sama temen temen kalian biar rame gitu wkwk.
6. Up liat situasi dan kondisi. Klo emg gak rame kyknya bakal slow up.

Terima kasih untuk kalian yang udah baca cerita EL FATIH sampai sini, semoga ada dalam lindungan Allah SWT.

•••

Luna memandang sendu punggung El yang akan menaiki mobil. Laki laki itu menepisnya.

Namun Luna tidak akan diam begitu saja. Gadis itu lari mengetuk kaca mobil berdoa supaya El mengizinkannya ikut masuk.

“EL GUE IKUT!!”

“Plis El izinin gue masuk. Ntar gue pulang sama siapa kalo bukan sama lo. EL!!” teriak Luna di akhir kalimat saat mobil El melenggang begitu saja.

Luna mengejar mobil El yang sudah memasuki jalan raya memohon supaya El mau mmeberhentikan mobilnya.

Saat tengah mengejar mobil El tiba tiba Luna terjatuh di atas aspal membuat lututnya mengeluarkan darah segar. Warga yang melihat itu langsung berlari berniat menolong Luna.

“Neng? Gak papa?” tanya Bapak bapak namun Luna tak menjawab. Gadis itu terus menundukan kepala.

Kepalanya mendongkak lalu tersenyum pada bapak tadi. “Gak papa pak, saya bisa sendiri,”

Luna berdiri walau sakit di kakinya membuatnya tak bisa menahan bobot badannya.

Gadis itu tak lagi menghiraukan sakit di kakinya. Tangannya merogoh ponsel di saku seragamnya.

“Bang, jemput gue ..”

•••

El menyandarkan tubuhnya di tembok rumah sakit. Air matanya jatuh saat kembali mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.

EL FATIH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang