EL FATIH [END]

37. Tentang jatuh cinta

Kerugian yang besar adalah engkau tidak bersholwat kepada Nabi Muhammad S.A.W

Sedangkan engkau mengetahui dialah yg memberimu syafaat d hari kiamat nanti.

[Habib Umar Bin hafidz]

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا  مُحَمَّدٍ

••

[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA]

1. Usahakan follow dulu sebelum baca.
2. komennya w tunggu, yang random random juga yg bisa naikin mood wk. Ga sih setiap komenan kalian tu emg bikin semangat.
3. Jangan jadi readrs gelap ya, votenya jangan lupa soalnya vote itu gratis, enggak bayar hihii sekalian amal vote lah wk
4. Kasih kritik dan sarannya, asal yang baik ya, sama sopan juga, soalnya bikin w gemeter.
5. Share ceritanya sama temen temen kalian biar rame gitu wkwk.
6. Up liat situasi dan kondisi. Klo emg gak rame kyknya bakal slow up.

Terima kasih untuk kalian yang udah baca cerita EL FATIH sampai sini, semoga ada dalam lindungan Allah SWT.

•••

“Malapetaka yang besar adalah mencintai sesorang yang sedang mencintai orang lain.”

•••

Saat di rasa hari mulai menggelap Alunara memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Perasaannya lumayan membaik setelah mengobrol dengan Vano tadi.

Vano sudah pamit duluan untuk pergi ke rumah Jeffran—Kakaknya. Laki laki itu juga menawarkan Alunara untuk pulang bersama, namun ia jelas menolak.

Banyak alasan yang membuat Alunara menolak ajakan Vano.

Tetapi laki laki itu akhirnya mengerti jika Alunara sedang tidak baik baik saja dengan El. Meskipun Alunara tidak menceritakannya tetapi Vano paham dan mungkin saja dugaannya benar.

Saat ingin melangkahkan kaki tiba tibaa saja tiga pemuda menghalangi jalannya.

“Akhirnya gue percaya kalo bidadari surga itu emang ada,” Ucap salah satu dari mereka.

Pertama namanya—Astra, laki laki yang satu ini tidak turun dari motor besarnya. Dia masih anteng memandang teman temannya yang tengah menggoda Alunara.

—Bevan laki laki ini yang tadi berbicara soal bidadari surga. Dapat Alunara lihat jika laki laki ini sangat pecicilan dan jahil.

—Faldo ini laki laki terakhir. Dia bersandar pada motornya dengan pandangan yang mengarah pada Alunara.