64. EXTRA PART!! [3]

28.3K 2.4K 215
                                    

[FOLLOW DULU PEMIRSA]

***

Extra part nya ampe sini aja ga siihh wkwk😭😭
Mau sampe mana hah? Sampe mereka masuk liang lahat? 😭

Oh yaa, pada masuk chanel EL FATIH belum? Bantu ramein yagesyaa, untuk link udah aku taro di bio instagram aku ❤

***

Follow ig
@vyeojunf.rm
@el.fatih_agaf
@diandra.alunara

Oh yaa zay sama ali

@_zay.yan
@ali_zhafran09

***

Komennya yaaa aku tunggu ❤❤

***

Awal kehamilan istrinya memang sangat parah. Namun dengan perlahan mereka akan melewatinya, tapi sebentar. Saat ini El sedang di landa kebingungan karna Alunara masih saja menolak untuk makan. Sedari tadi pagi perempuan itu tidak memasukan sesuap nasi pun ke dalam perutnya.

“Kak, mual ..” kata Alunara lalu memegang perutnya. Tetapi sesaat kemudian perempuan itu berlari ke arah kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Namun percuma, karna Alunara belum memakan sesuap nasi pun, akhirnya yang keluar hanya cairan bening.

El yang melihat istrinya terlihat kewalahan langsung memijat pelan pundaknya. “Ya Allah, Humaira,” gumam El yang masih terus memijat pundak istrinya. Jika begini dia malah merasa kasihan dengan Alunara karna dia yang membuatnya seperti ini.

“Udah?” tanya El saat melihat Alunara menatap ke arahnya. Perempuan itu mengangguk lalu memeluk El dengan sangat erat.

“kak ..” panggil Alunara dengan rintihan yang mulai terdengar. Rasanya sangat menyiksa dirinya. Padahal sudah dari tadi dia ingin makan, tapi kenapa dia tidak ingin memakannya?

“Maafin saya Humaira ..” jawab El membuat Alunara menggelengkan kepala. Mau bagaimana pun ini sudah menjadi kewajibannya sebagai seorang istri. Dia tidak bisa menyalahkan El begitu saja.

Meskipun kehamilan Alunara sudah membesar, tapi tetap saja dia kadang kadang masih merasakan rasa mual dan tidak napsu makan. “Aku mau istirahat,” kata Alunara membuat El mengangguk. Dia membawa istrinya menuju kamar dan menemaninya beristirahat di sana.

“kak. Kita belum USG loh, aku mau di cek kak,” kata Alunara membuat El mengangguk. Benar juga.

“Iya, saya lupa. Maafin saya, mau sekarang?” tawar El membuat Alunara menggeleng. Untuk saat ini dia malas beraktivitas. Lebih baik di waktu lain.

“Yaudah sekarang kamu tidur aja,”

“Mau sama kakak. Di peluk, di puk puk ..” jawab Alunara yang mampu membuat laki laki itu terkekeh. Dan ya, kehamilan Alunara sekarang sudah mencapai delapan bulan. Perutnya pun sudah sangat bunting, bahkan perempuan itu sering mengeluh ketika berjalan karna perutnya yang berat.

Mendengar ucapan Alunara membuat El mengangguk. Dia berbaring di samping Alunara lalu mengelus perut buncit istrinya. “Sering nendang gak?” tanya El membuat Alunara mengangguk mantap.

“Tau gak kak, di dalem itu udah kayak lapangan bola. Rame banget,” jawab Alunara membuat El tertawa. Mana ada, istrinya ini sangat random.

“Pasti sakit pas di tendang?” tanya El lalu dia merasakan perut Alunara bergerak. “Dia gerak,” lanjut El lalu melihat perut Alunara dengan mata berbinar. Tak lupa dia mengucapkan kata Masya Allah.

EL FATIH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang