03. Grow up

3.4K 374 26
                                    

Felix yang mengetuk pintu, diabaikan oleh sang atasan. Ia langsung membuka pintu, takut sesuatu terjadi pada tuannya.

Mata perak nya membelalak. Pasalnya, ia melihat para kesatria di dalam ruangan berlutut.

Ia mengalihkan perhatian kepada tuannya. Matanya lebih membesar daripada yang tadi.

Sang Raja sedang berlutut, sambil menggendong sang Putri. Felix ikut berlutut, menyesuaikan tindakannya dengan tata krama.

Melupakan jika pintu ruangan itu masih terbuka, ia berlutut dan menundukkan kepalanya.

Para pelayan yang melewati ruangan itu, ikut berlutut. Tak lupa juga dengan dua kesatria di depan ruangan itu.

Setelah beberapa saat, bayi yang sedang di dalam dekapan itupun tertekan dengan atmosfer ruangan itu.

Bayi itu mengetuk bahu sang ayah dan berkata dengan ceria.

"Paa... Phapha! Ma.. am, maa-am."

Claude yang sedikit tersentak, langsung menatap wajah sang putri yang kini sangat menggemaskan.

"Oh, aku lengah untuk beberapa saat. Kau pasti lapar, ayo makan."

Pria berambut emas itu langsung berdiri dari posisinya dan bergegas ke ruang makan, mengabaikan para bawahan yang sedang melihatnya dengan mata tercengang.

Sesampainya di ruang makan, ia memanggil kepala koki untuk membuatkan oatmeal kesukaan sang anak dan memanggil ibu asuh dari Shanna untuk mengajarinya cara menyuapi bayi itu.

"Yang Mulia, apakah anda berniat untuk menyogok Tuan Putri?"

Kelly Rowland, ibu asuh dari Shanna. Kelly Rowland adalah putri tunggal dari pasangan Count Rowland sekaligus penerus utama Count.

Ia menolak posisi itu dengan tegas dan bekerja keras untuk menjadi ibu asuh dari Shanna.

Kelly berusia 15 tahun, satu tahun lebih muda dari Claude dan dua tahun lebih muda dari Felix.

Benar, selisih usia Claude dan Felix hanya satu tahun saja.

"Begini?"

"Bukan! Tuan Putri bisa tersedak jika Yang Mulia memegang sendok itu terlalu kuat dan kaku!"

"???"

"Tidak seperti itu, kenapa Yang Mulia sangat buruk dalam menyuapi bayi anda sendiri?"

Para pelayan dan kepala koki yang ada disitu tercengang dengan keberanian sang ibu asuh.

Jika mereka ada diposisi Kelly, leher mereka pasti akan hilang dalam sekejap. Mereka menelan ludah, keajaiban bagi Kelly masih hidup. Namun, mereka masih khawatir dengan leher ibu asuh itu.

"Hah, apa benar begini?"

"Yang Mulia, itu adalah sendok, bukan pedang besar berkilau milik Yang Mulia."

"Berisik, bagaimana?"

"Anda memperagakan posisi tadi, apa anda tidak berniat menyuapi Tuan Putri?"

"Mana mungkin."

Kedua orang itu berdebat, melupakan bahwa bayi di depan mereka sedang kelaparan.

Felix sudah menasehati atasannya, namun ia malah dimarahi. Alhasil, dia hanya diam menutup mulut. Merasa iba dengan Tuan Putri.

'Haah... Kapan aku akan makan?'

Bayi kecil itu memandang lesu kearah kedua orang remaja itu. Seakan Tuhan mendengar keluhannya, ayahnya dapat belajar dengan baik.

Obsession [WMMAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang