00. Prolog

7K 475 68
                                    

"Tidak! Jangan bunuh Deon! Jangan mendekat!"

Seorang wanita dengan rambut pirang yang terurai dan sedikit berantakan menangis sambil memeluk seorang pria.

Ada darah di mana-mana. Dihadapannya, ada seorang pria berpakaian putih dengan darah berceceran, memegang pedang besar berlumuran darah.

"Tolong... Tolong jangan Deon..."

Wanita itu memohon pada pria di depannya. Mata biru permata yang biasanya memancarkan kebahagiaan, kini dipenuhi dengan berbagai emosi negatif.

Berawal dari ciuman yang tidak disengaja, menjadi sentuhan posesif, kemudian menumbuhkan berbagai kecemburuan, meningkat menjadi sentuhan yang lebih intim, dan berakhir pada obsesi.

Mata permata pria itu dipenuhi dengan keinginan obsesif untuk wanita di depannya.

"Sudah kubilang jangan dekat-dekat dengan pria lain, kan? Ini salahmu karena melanggar perkataan ku."

Masih dengan matanya yang membara, pria itu menghunjamkan pedangnya ke tanah.

"Kau! Bukankah kau yang membunuh Arsen dan Nathan!? Kamu juga menyegel Lucas di brosmu!"

"Lalu, Kak Athanasia! Kamu berpura-pura mengirimnya ke Kekaisaran Saichansia untuk masuk akademi, tapi... ternyata kamu menguncinya di penjara bawah tanah..."

"Kamu juga menuduh Izekiel menggelapkan pajak rakyat dan mengurungnya di menara!"

"Zenith juga! Kamu tidak suka dia berada di dekatku, kan?! Jadi kamu menuduhnya sebagai orang yang meracuniku dan mengeksekusinya!"

"Derrick! Kamu... kamu, kamu mengirimnya ke Siodona dengan dalih pekerjaan. Tapi kau menjadikan dia sebagai budak! Benar kan?!"

"Felix juga... Dia dalam kondisi kritis karena kamu menyerangnya. Hanya karena dia mengelus kepalaku..."

Wanita yang berlutut itu menjelaskan satu per satu kejahatan dan kebohongan yang dilakukan oleh pria di depannya.

Pria itu masih dengan santai memandangi pujaan hatinya yang kini sedang meluapkan amarahnya.

Wanita yang tadinya menunduk, kini menatap tajam pria di depannya. Dia juga mempererat pelukannya pada pria di lengannya yang sudah berlumuran darah.

Dia berteriak keras, memaki dan memohon.

"Kau adalah iblis! Kamu monster! Kembalikan ayahku yang dulu menyayangiku!! Tolong kembalikan dia... Kamu, kamu bukan ayahku, kamu-"

"Aku adalah kekasihmu."

Kini, pria yang sedari tadi diam melihat pujaan hatinya yang berbicara, membuka mulutnya.

Ia tersenyum kepada gadis itu dan mendekat kearahnya. Gadis di depannya hanya bisa gemetar karena tatapan mata pria yang mendekatinya ini.

Pria itu berlutut untuk menyamakan tingginya dengan wanita di hadapannya itu dan memegang dagu wanita itu dengan lembut.

"Apa kau lupa? Kita sudah menghabiskan malam yang membara, berciuman, melakukan berbagai hal bersama, dan- apa kau lupa jika kita sudah menikah?"

"Menikah apanya brengsek! Kau hanya memaksaku untuk menikah dan mengancam ku dengan nyawa Valerie!"

Pria yang mendengarkan itu tertawa keras, sangat mengerikan dalam pandangan wanita di depannya.

"Haha, aku tidak peduli. Bukankah Kuil Suci sudah menyetujui hubungan kita? Tidak ada alasan apapun untuk kabur dariku, Shanna."

Deg.

Obsession [WMMAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang