"..."
"..."
Sudah berapa lama waktu berlalu, mereka masih saja diam dengan pikirannya masing-masing.
Shanna yang tak bisa percaya mimpi Athanasia, dan Athanasia yang memikirkan niat Shanna.
Cerita Athanasia memang tak masuk akal, namun Shanna tahu Athanasia tak mungkin berbohong. Kesimpulan yang Athanasia dapatkan juga sama persis seperti informasi yang diketahui Shanna.
Shanna yang dibuat oleh Kuil Suci, Count yang membawanya kepada Claude, dan ibunya yang menyayanginya.
Namun entah mengapa mimpi Athanasia lebih parah dari informasi yang ia tahu.
"Athy." "Anna."
Keduanya memanggil nama masing-masing dengan berbarengan. Mereka menggaruk tengkuknya karena malu.
"Anu, kau duluan."
Shanna memutuskan untuk mengalah, ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh Athanasia.
Athanasia membuka mulutnya dengan hati-hati, tak lupa dengan kepala yang ia miringkan sedikit.
"Apa pala pendeta tidak mengatakan apapun padamu saat kau masih bayi?"
"Tidak, Count langsung membawaku kepada papa. Kuil Suci juga sudah dihancurkan oleh papa."
Shanna menjawab dengan pelan, jeda jawaban yang ia berikan hanya beberapa detik.
Athanasia mengangguk sejenak, lalu kembali menatap Shanna dengan intens.
"Apa... Kau juga beleinkalnasi?"
"!!!"
Mata bulat Shanna makin membesar, ia terkejut bagaimana bisa Athanasia mengetahui hal itu. Seharusnya hanya Lucas lah yang mengetahui itu.
Pandangan gadis berusia 5 tahun itu dialihkan ketempat lain, menghindari tatapan gadis berusia 4 tahun.
Athanasia hanya bisa tersenyum cerah, seakan-akan ia sangat menantikan 'teman' yang datang dari dunia lain juga.
"Dali leaksimu pun sudah kelihatan jelas."
Mau tak mau pun Shanna harus mengakuinya. Lagipula, Athanasia juga bereinkarnasi, tidak mungkin Athanasia membongkar rahasia mereka berdua, kan?
"Ya, aku memang bereinkarnasi."
Shanna tidak mengatakan tentang novel 'Lovely Princess' yang ia baca dikehidupan modern nya. Itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ataupun menyimpang novel aslinya.
Kedua saudara itu berbincang dengan santai dan akrab. Kesamaan tempat asal mereka, menjadi salah satu alasan keakraban mereka.
Bang!
"Tuan Putri, anda semakin nekat ya."
Secara tiba-tiba, pintu ruang tamu di dobrak oleh Valerie, dayang Shanna. Disusul dengan datangnya Charles.
Selalu, setiap kali Valerie mengetahui hal nekat yang Shanna perbuat, ia selalu mengajak Putra Mahkota, Charles.
Mereka sudah seperti sepasang kekasih yang sedang mengawasi adik kecil mereka. Bukankah mereka masih sangat kecil?
Shanna hanya bisa menghela nafas, ia melirik kearah Athanasia yang tercengang dengan tindakan Valerie.
"Kakak, aku akan datang lagi- ah, pasti papa akan memanggil kakak nanti. Baiklah, sampai jumpa!"
Tangan Shanna melambai, diikuti dengan kakinya yang masih berjalan menjauh.
Athanasia masih kebingungan dengan situasi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [WMMAP]
FanfictionBerstatus sebagai keluarga bukan berarti memiliki hubungan darah. Memiliki mata dan rambut yang sama tidak berarti mereka memiliki aliran darah yang sama. Memiliki marga yang sama dan tinggal di tempat yang sama tidak berarti keluarga. Mereka adalah...