45) PENJELASAN 2 (end)

15 2 0
                                    

Meninggalkan kedua pasangan muda yang tengah menikmati makanan dan dan minuman mereka,kini suasana di salah satu rumah besar milik orangtua Andi dan Ando sedikit tegang karena Andi sudah menjelaskan alasan dirinya dan juga Ando meminta Dania dan Wulan datang ke rumahnya.

Berada di ruang tamu dengan posisi duduk melantai, mereka berempat hanya diam,bertatap-tatapan.

Wulan berdehem, "jadi kapan ceritanya?" tanya Wulan.

"Sabar napa, nih gue lagi nyiapin tenaga buat jelasin semuanya tanpa ragu-ragu." jawab Andi.

Andi menghela napas dan meletakkan kedua tangannya dimeja. "Kemarin kacau parah. Tujuan kita hanya ingin mencari tahu siapa pelaku yang celakai nyokapnya Ikhsan, tapi masalah lain datang." ucap Andi.

Dania mengernyit, "siapa pelakunya?"

"Pelakunya adalah Jessica." ucap Andi pelan.

Pupil mata Dania melebar, Wulan menggenggam erat gelas yang berisi air itu saat mendengar ucapan Andi. "Anjirlah si Jessica cewek brengsek! Bisa- bisanya dia punya pikiran kayak gitu, gue nggak habis pikir!" marah Wulan.

"Coba lo semua bayangin ya, itu Jessica cewek dan nyokapnya Ikhsan juga cewek, sialan! Otak mana otak!" geram Wulan.

Dania hanya bisa menahan amarah yang seketika memuncak didalam dadanya.

"Dan yang paling parah lagi ..." Andi menggantungkan ucapannya, membuat Wulan dan Dania bingung.

"Kenapa?" tanya Wulan serius.

"Nyokap dan bokapnya Ikhsan cerai." jawab Ando terdengar pelan.

Dania dan Wulan terdiam, cukup lama mereka terdiam. Dan setetes air mata jatuh di kedua pipi Dania. Kalimat Ando barusan membuatnya marah, sedih, benar- benar sedih. Jessica sudah mencelakai ibunya dan kini ayahnya menyakiti segaligus meninggalkan ibunya.

"Itu yang gue bilang masalah lain, kalian berdua memang belum tahu kalau ayahnya Ikhsan suka kerja keluar kota?"

"G-gue nggak." jawab Dania gagap.

"Bokapnya memang suka kerja diluar kota, bisa hari ini dia pergi besok pulang, saat pulang berapa hari lagi dia pergi lagi kerja. Tapi pada saat keluar kota kali ini bokapnya lama nggak pulang hampir setahun. Nyokapnya Ikhsan dan juga Ikhsan selalu menunggu kepulangannya tapi pas pulang kemarin malam, bukan bahagia tapi kehancuran." jelas Ando.

Tak sengaja air mata Dania yang ditahannya kini menetes membahasi kedua pipinya.

Wulan tertawa canggung, "canda ya lo berdua?"

Andi menggeleng, "Lan, kita berdua emang sering bercanda tapi kali ini nggak, mereka emang udah cerai dan nyokapnya Ikhsan nikah sana nyokapnya Jessica. Ini nyata, ok?"

"Apa? Ja-jadi, maksud lo bokapnya Ikhsan dan nyokapnya Jessica nikah?" tanya Dania masih belum percaya.

"Iya Dan." Andi jelaskan lagi bagaimana awalnya mereka bisa nikah dan kembali ke Jakarta tanpa ada rasa bersalah sama sekali. Bagaimana alasan ayahnya Ikhsan menceraikan ibu nya, mungkin banyak yang tidak ingin bercerai tetapi harus karena keadaan, begitu juga yang dilakukan ayahnya Ikhsan.

"Kok bisa? Jessica? Aah!!!" frustasi Dania sampai menggubrak meja.

"Gue nggak habis pikir, freak tahu nggak Jessica dan bokapnya Ikhsan! Terus gimana keadaan Ikhsan sekarang?" tanya Wulan.

"Kita belum ke rumah Ikhsan lagi sih setelah kejadian semalam, percuma juga ke sana besokan bakal ketemu di sekolah. " jawab Ando.

Wulan menghela napas tak menyangka semua ini terjadi.

KANVAS LANGIT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang