19

490 26 11
                                    





































Happy reading










Maaf typo menyebar luas
















Disebuah ruangan didominasi warna cerah dengan lantai kayu, dinding kaca yang begitu kokoh nampak seorang anak perempuan duduk dibawah piano. Lebih tepatnya anak perempuan itu bersembunyi dibawah piano sambil menutup kedua telinganya dengan pandangan mata yang awas.

Tap

Tap

Tap

Tap

Anak kecil itu makin membungkukkan tubuhnya saat telinganya mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

"Pergi jangan lihat". Doa anak perempuan itu

Wajah anak perempuan itu makin memucat saat tangan besar menjulur padanya. Tubuh anak perempuan tersebut berubah menggigil ketika tangan besar itu berhasil menarik lengan kecilnya.















Wajah Jungkook berubah horor saat merasa ada yang mencengkram lengannya dan yang ternyata Yutalah yang memegang tangannya.

"Ah maaf aku tak bermaksud membuatmu takut". Kata Yuta sambil melepaskan tangannya dari lengan Jungkook.

Jungkook mengusap wajahnya berusaha lebih fokus. "Tidak aku yang salah tadi mengelamun. Ada apa?".

"Kau yakin tak apa Kook?". Tanya Yuta Khawatir melihat Jungkook yang terlihat begitu berantakkan. Wajah pucat, kantong mata makin menghitam dan rambut diikat asal-asalan bukan Jungkook banget.

"Iya aku tak apa, tenanglah". Yuta menggigit bibir bawahnya mendengar jawaban bohong Jungkook.

"Oh syukurlah". Yuta pun terpaksa mengikuti alur Jungkook, karna kalau dipaksa jujur dipastikan mereka berdua akan baku hantam dan sepertinya masalah yang Jungkook emban sekarang terlihat sulit.

'Sampai kapan anak ini seperti ini'.

"Oh ya Kook kau tak lupakan makan siang dengan ayahmu".

Yuta makin yakin kalau masalah Jungkook sangat berat. Lihatlah saat Yuta mengingatkan Jungkook tentang makan siang tubuhnya sedikit tersentak dan kembali tenang.

"Terimakasih".

Yuta menatap Jungkook lamat. Jungkook yang ditatap Yuta mengernyitkan kening.

"Kenapa denganmu".

"Kau yang kenapa". Tunjuk Yuta

"Kenapa denganku". Sahut Jungkook

"Sejak kapan kau berterimakasih. Wow haruskah ku abadikan".

"Bodoh".

"Dari pada mengumpat lebih baik kau susul mereka. Soalnya mereka sudah menunggumu".

"Maunya tapi kau tahu kita akan kemana dulu".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIANCÉ DAMANTE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang