6

280 31 31
                                    










































































































































SELAMAT MEMBACA




















SAYA MULAI BINGUNG 😣









Sumpah tugas numpuk otak mumet



























Kini Jungkook dan Seokjin berada didepan teras rumah Seokjin. Raut wajah Seokjin pun tak ubah sedikit pun masih sedatar tadi.

"Kau kenapa?". Tanya Jungkook penasaran

"Tidak apa". Balas Seokjin singkat.  Sayangnya Jungkook bukan tipekal perempuan yang begitu peduli akan hidup orang lain. Mendengar seperti itu Jungkook hanya merespon dengan mengangkat kedua bahunya.

Melihat respon Jungkook yang kelewat acuh. Seokjin makin menatap Jungkook tajam.

"Aku benar-benar menyesal pernah bertemu dirimu".

Mendengar ujaran Seokjin yang penuh emosi Jungkook malah dibuat bingung dan berpikir salah apa sehingga membuat Seokjin begitu emosi.

"Kau kenapa lagi? Salah minum obat atau apa?". Jungkook benar-benar dibuat pusing akan tingkah Seokjin sekarang.

"Kalau ada masalah cerita bukan dipendam. Orang-orang tak akan tahu masalahmu".

Menetralkan emosinya Seokjin menatap Jungkook kembali tapi dengan pandangan sendu.

"Yerin cerita kau memukulnya".

Jungkook menatap Seokjin dengan mata membesar bahkan Jungkook hampir mengorek telinganya agar lebih jelas.

"Salah Yerin apa padamu Kook jadi kau menamparnya".

Jungkook benar terperangah dibuatnya.

"Dan kau percaya".

"Tentu dia kekasihku dan kau hanya orang asing dikehidupanku".

Mendengar kata orang asing dari Seokjin entah kenapa membuat Jungkook merengut tak suka.

"Aku tak pernah memukul pacarmu itu". Kata Jungkook

"Dan kau mau bilang kalau dialah yang memukulmu".

"Nyatanya memang seperti itu".

Seokjin yang tak suka Jungkook menuduh pacarnya mencengkram kuat bahu Jungkook dan menatap tajam mata Jungkook. Jungkook sedikit meringis akan cengkraman Seokjin yang dipastikan meninggalkan bekas merah.

"Seharus aku tidak usah mengulurkan tanganku untuk berteman denganmu dan seharusnya aku sadar kau itu memang angkuh dan egois seperti   yang orang kira".

FIANCÉ DAMANTE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang