🍟05

1.9K 213 12
                                    


"An*ing, babi, bangsat.... Astaga.... ya tuhan.... Babi... Keparat... Sialan!" Umpat Rose heboh.
"Akhhh!!! Gue kalah ya ampunnn...." Ucapnya frustrasi sambil menatap layar handphone-nya, dia kalah main game ternyata.

"Je, kamu kok main game sih sayang, sebentar lagi kamu mau nikah lo." Ucap sang Bunda yang masuk kedalam ruangan dimana Rose bersiap-siap untuk pernikahannya.

"Iya, Bun, lagian kan Rose udah di dandanin, tinggal tunggu dipanggil aja."
"Lagian Rose bosen kalo gak main game." sahut Rose, kembali bermain game.

"Tapi kamu ngumpat dari tadi loh, sampe kedengeran dari luar." Ujar sang Bunda.

"Yaaa.... Tadi kan-"
Sebelum Rose menyahut, seorang pelayan wanita masuk lewat atap rumah.
Canda dong.

"Nona, anda sudah diperbolehkan untuk keluar." Ujar si pelayan.

"Eoh? Sudah waktunya?" Tanya Rose sambil mematikan layar handphone-nya dan si pelayan mengangguk sebagai jawaban.

"Ayo, kita keluar." Ajak sang Bunda sambil mendekat kearah Rose.

Rose pun meraih tangan sang Bunda sambil berjalan keluar kamar menuju tempat acaranya berlangsung.

"Selama jalannya acara, kamu jangan gugup ya." Peringat sang Bunda pada Rose.

'gugup apaan si maksud Bunda, perasaan gue gak gugup sama sekali deh.'
Sahut Rose membatin

Baru saja sampai diujung pintu, Rose melotot terkejut.
'anjir!! Banyak banget ni makhluk hidup.'
Batinnya sambil melihat para tamu yang bejibun dimana-mana.

"Je, kok melamun sih!" Ucap sang Bunda menyadarkan Rose.

"I-iya, Bun." Jawab Rose tergagap.

Rose menghela napas pelan sambil menetralkan degup jantungnya yang sudah disko, diapun berjalan pelan menuju altar ditemani oleh sang Bunda tercintahh.

"Je!! Jangan gugup!!" Teriak Lisa yang duduk disalah satu kursi tamu, Rose sedikit terkekeh menatap Lisa di sana.

"Sttt... Jangan ribut deh, lo mending makan aja." Peringat Hyunjin disaat Lisa teriak kayak tarzan, padahal dia lagi duduk anteng sambil makan, ngapain lagi dia teriak.

Bikin malu aja.

"Iya bangsat, ini juga gue lagi makan." Sahut Lisa sinis.

"Makanya jangan ribut." Ujar Mingyu.

Ekhem.

Dehem seorang namja yang sudah berdiri didepannya, astaga! Rose sampai lupa kalau dia sudah sampai didepan Justin berdiri.

Dia semakin gugup ya Tuhan..

"Eh?" ucap Rose bingung sambil terdiam kaku.

"Nak Jungkook, saya menitipkan anak saya yaitu Rose padamu, mohon dijaga dengan baik." Ucap Bunda Park sambil menarik tangan Rose untuk disatukan dengan tangan Jungkook.

"Saya akan berusaha, ibu." Ucap Jungkook patuh sambil meraih tangan Rose.

"Rose sayang, Bunda mohon kamu jadilah istri yang baik dan penurut, ingat pesan ayah, jangan jadi cewek bandel." peringat sang Bunda, Rose mengangguk paham.

"Iya, Bunda. Rose masih ingat kok." sahut Rose.
Ia cukup terharu mendengar sang Bunda yang mengingatkannya pada almarhum sang ayah, dia rindu.

Padahal dulunya dia berharap kalau sang ayah bisa menyaksikan pernikahannya saat ini juga, walaupun status perjodohan sih.

"Ayo." Ajak Jungkook sambil menarik tangan Rose mendekat kearah mimbar, Rose ikut-ikut saja.

"Apa kalian berdua sudah siap?" Tanya sang pendeta menatap Rose dan Jungkook.

[✔] Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang