🍟10

1.6K 170 7
                                    


"Itu belum."

"Ini juga masih belum."

"Itu dibawah meja masih kotor." Protes Jungkook karena Rose yang membersihkan kamarnya dengan tidak benar.

"Iya an*ing... Gak usah banyak bacot!" Pekik Rose tak kalah galak karena Jungkook asik memerintah ini-itu membuat Rose jengkel.

"Apa?" Jungkook menatap Rose datar disaat mendengar umpatan protes dari Rose tadi.

"Iya-iya, gue bersiin..." Patuh Rose tidak ikhlas.

"Bagus." Jungkook menyeringai.

Dan tiba-tiba ponsel Jungkook berdering.

"Gue angkat telpon dulu, bersihin semuanya." Ucap Jungkook sambil menjauh dari kamar.

"Gii ingkit tilpin dili, birsiin simiinyi." Cibir Rose. "Emangnya penting banget apa lapor dulu kalo mau angkat telpon?" Rose menggerutu.
"Tau ah, gue capek, mau makan aja dulu." Tambahnya sambil membuang sapu ke sembarang arah.

🍟

Disaat Rose asik makan dengan lahap, tiba-tiba seorang namja berdehem dengan santai diambang pintu dapur sambil bersedekap dada.

Ekhem!

Karena tidak ada respon dari Rose, entah sengaja atau tidak, Jungkook pun kesal dan kembali berdehem dengan cukup keras.

Ekhem!

Akhirnya Rose menghela napas pelan sambil melepas alat makannya disisi piring dan menatap Jungkook sinis.
"Apa?" Ujarnya ketus.

"Kerjaan lo belum selesai, nona Park." Sindir Jungkook.

"Gue laper, Jeon, lo mau bunuh gue?" Jawab Rose.

"Lo belum ijin sama gue," sahut Jungkook.

"Gue mau makan, masak harus ijin dulu?!" Ucap Rose kesal dengan sikap Jungkook yang semena-mena.

"Mau ngelawan?" Ucap Jungkook sombong.

'Bangsat!'
'Babi!'
Umpat Rose dalam hati, kemudian menghela napas kasar.

"Terus mau lo sekarang apa?" Tanya Rose mengalah.

"Setelah makan temui gue di balkon." Ucap Jungkook kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Nyenyenyenye,,,," ejek Rose.

Sebelum benar-benar pergi, Jungkook menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Rose. "Jangan lupa cokelat panasnya."

"An*ing! Babi lo!"

"Apa lo bilang?"

"Gak ada, semut gue ngajak ke bidan," sinis Rose.

"Oh." jawab Jungkook singkat lalu pergi begitu saja.

"Anjirrrrr.... Kok nasib gue kek gini banget.... Gue serasa dibuat jadi babu kalo kek gini," sesal Rose sambil mengaduk makanannya kesal. "Seharusnya kalo punya suami kaya... Disewa kek pembantu biar pekerjaan rumah gak banyak."

"Eh...ini malah gue yang dibuat jadi babu." Cibir Rose menggebu-gebu.

"Emang an*ing si Jeon!"

[✔] Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang