21 ; mayday mayday

336 42 10
                                    

.
.
.

Osamu termenung. Masih memikirkan perkataan Rintarou yang kini semakin memenuhi kepalanya. Dirinya sudah was-was dengan seseorang yang akan Rintarou sebut namanya adalah dirinya, namun fakta bahwa yang keluar dari mulut Rintarou adalah nama lain tentu saja membuat Osamu bertanya-tanya. Apalagi ditambah dengan potret yang menjadi bukti dari berita yang Rintarou bawa

Osamu membuka gawainya. Jarinya menari, mencari berita terkini tentang 'kekasihnya'. Dan benar saja, yang ia dapati adalah laman gosip yang memuat seorang Sakusa Kiyoomi dan Ushijima Wakatoshi dengan judul 'KEDUA ATLET NASIONAL INI BERKENCAN?'. Lalu potret amatir yang menangkap dengan jelas beberapa gambar kedua tokoh utama dalam berita tersebut terlihat. Kiyoomi dan Ushijima sedang duduk bersama di bangku taman. Kiyoomi dan Ushijima yang sedang makan di sebuah kafe. Osamu mengernyit. Kiyoomi tidak bisa sembarangan memesan makanan dari luar.

Lalu yang paling mencengangkan adalah potret dimana tangan kedua orang tersebut saling bertautan. Setahu Osamu, Kiyoomi tidak suka kontak fisik dengan orang lain. Namun melihat hal ini, entah dirinya merasa dibohongi atau perasaan lain, yang pasti Osamu merasa marah. Gulir foto selanjutnya pun tak membuat Osamu lebih baik. Matanya membulat sebelum lidahnya berdecak.

"Apa-apaan ini? Jika mereka sungguh-sungguh berkencan, lalu untuk apa Kiyoomi menjadikanku kekasihnya?"

Kilas balik saat Ushijima dan Kiyoomi yang bertemu di kedainya berputar. Ya, kedua orang itu memang dekat sejak dulu. Tak ada kata canggung pula diantara mereka. Seharusnya berita seperti ini tidak sebegitu mengagetkannya. Namun perasaan siapa yang mampu menahan?

"Oh Tuhan, aku sangat marah untuk sesuatu yang tidak masuk akal."

Sesuatu yang tidak masuk akal, katanya.

•°•

Meluncurnya berita tentang dua atlet nasional yang kini bergabung dengan tim paling diminati tentu saja sukses menjadi perbincangan khalayak ramai. Apalagi yang dimuat adalah kabar paling mengejutkan yang belum pernah para penikmat olahraga pikirkan sebelumnya. Berkencan. Dua laki-laki menjalin hubungan selayaknya pria dan wanita. Banyak pula pro dan kontra yang membanjiri lapak berita tersebut.

"Woah! Kabar yang sangat tidak terduga. Ternyata pemain voli nasional yang dikejar para wanita lebih menyukai sesama."

"Itu bagus! Aku menyukai keduanya, aw mereka terlihat sangat serasi."

"Bukankah hal seperti ini melanggar banyak norma?"

"Mereka memang dekat dari dulu, sih. Tidak terlalu mengejutkan."

"Hei, apakah anggota lain pun sama seperti itu? Maksudku, apakah mereka gay?"

"Aaa aku patah hati!! Tapi mereka terlihat saling mencintai..."

"'Cinta tidak memandang gender.' ucap orang yang tidak mengerti ajaran agama."

"Aku akan tetap mendukung kalian! Semangat!"

Suara tawa mengisi ruang kosong dalam kediaman Suna. Rintarou yang tengah berbaring sembari menggenggam gawai ditangannya tak mampu menahan gelak tawa. Puas dengan apa yang ia baca pada laman berita. Merasa tak sia-sia telah menggeret seseorang untuk melancarkan jalannya. Jembatannya.

trió̱n • sakuosa / sunaosa •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang