Happy reading~
.
.
.
."mau ku antar?" Rintarou bertanya setelah membayar minuman mereka berdua. Sebenarnya Osamu sudah meminta untuk membayar sendiri, tidak enak, namun Rintarou tetap memaksa. Padahal bahan belanjaannya juga sudah Rintarou bayarkan saat di supermarket tadi. Walaupun Osamu menolak, Rintarou tetaplah Rintarou, perkataannya adalah mutlak. Begitu kalau kata Osamu. Sedangkan Rintarou sendiri mengatakan 'sudah, tidak apa-apa, kita kan baru kali ini bertemu setelah sekian lama, dan aku ingin membelikanmu makanan.' Well in this case minuman, bukan makanan. Baiklah Osamu hanya bisa berterimakasih.
"aku juga membawa mobil kalau kau lupa."
Benar, Rintarou melupakan itu. Sangat ingin mengantarkan Osamu sampai rumah kalau boleh jujur. Namun jika Osamu tidak membawa kendaraan juga pasti tidak akan mau diantar. Bagaimana jika Atsumu tahu? Tidak ingin membayangkan.
"baiklah, sampai jumpa?"
"ya, sampai jumpa, Rin."
Setelahnya Osamu berjalan menuju mobilnya yang terparkir di seberang jalan, memasukinya lalu melaju sampai hilang dari pandangan Rintarou.
Rintarou membuang napas dengan perlahan. Menundukkan pandangannya melihat ujung sepatu yang dirinya kenakan. Mengingat momennya bersama Osamu yang bahkan belum bisa mengobati rindu yang selama ini ia tahan, namun harus cepat berakhir saat Osamu berkata harus segera pulang. Mendecak pelan, Rintarou membawa kakinya menuju tempat ia memarkirkan mobilnya.
•°•
Dering ponsel yang berasal dari milik Osamu menyentak keduanya. Osamu sontak melepaskan genggaman tangannya pada Rintarou dan langsung mengambil ponselnya yang berdering. Tertulis nama 'kiyoomi-san' di sana, dan Rintarou bisa dengan sangat mudah melihatnya. Alisnya berkerut saat mendapati nama yang tak asing pada layar Osamu yang menunjukkan informasi panggilan masuk. Kiyoomi yang ada di pikirannya tidak sama dengan Kiyoomi yang ada di layar ponsel Osamu, kan?
"kiyoomi-san."
Rintarou diam memperhatikan Osamu yang sedang berbicara dengan 'kiyoomi' di ujung sana. Senyum tipis tak terlewat dari pandangan Rintarou. Iya, Osamu tersenyum saat menjawab panggilan itu. Ini benar-benar bukan Kiyoomi yang itu, kan?
"ah! benarkah? um, tidak tidak, aku akan pulang sendiri, iya sebentar lagi. kalau begitu, sampai jumpa, Kiyoomi-san."
Setelah memasukkan ponselnya, Osamu mengalihkan pandangannya ke Rintarou yang ternyata masih setia memperhatikannya. Lalu ia memberikan senyum pada Rintarou yang dibalas senyum tak kalah lebarnya, matanya sampai hilang!
"sepertinya aku harus kembali."
Rintarou hanya mengangguk dan kembali meneguk minumannya.
"tadi siapa? Kiyoomi? Kiyoomi yang itu?"
Mengerti dengan 'Kiyoomi' yang ditebak Rintarou, Osamu menjawabnya dengan anggukan.
"iya, Sakusa Kiyoomi, kau jelas kenal dengannya."
"aku tidak tahu kau dekat dengannya, Samy?"
"tidak sedekat itu, dia kan teman Atsumu dan sering makan di tempatku, jadi ya seperti itu."
Rintarou menatapnya tepat di mata, membuat Osamu sedikit tidak nyaman. Entahlah, dia sudah pernah mengatakan bahwa pemuda itu memiliki mata yang sangat tajam, kan? Jadi saat ditatap seperti itu tentu saja membuatnya takut, agak takut. Apalagi sudah sangat lama dia tidak mendapatkan tatapan itu dari Rintarou. Lalu Osamu mengalihkan tatapannya dan bangkit dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
trió̱n • sakuosa / sunaosa •
Fanfic[ 1st ] - ON GOING Berawal dari ajakan Atsumu pada rekan setim nya di Black Jackals, pertemuan Kiyoomi dan Osamu, intensitas pertemuan keduanya sejak saat itu, serta Rintarou dan masa lalunya bersama Osamu. "kau tidak pernah berubah." "sudah kubilan...