.
.
.
"hoodie siapa yang kau bawa, Samu?"
Osamu terlonjak kaget sesaat setelah suara dibelakangnya muncul. Atsumu, kakaknya sedang bersandar pada dinding dan menatap Osamu yang baru pulang dan terlihat membawa hoodie ditangannya. Setahunya, Osamu tidak punya hoodie seperti yang dipegangnya sekarang. Hoodie dengan dominasi hitam dan hijau neon? bukan selera Osamu. Begitu pikir Atsumu."Tsumu! Kau mengejutkanku!"
"ck. Aku tahu itu bukan punyamu, jadi hoodie siapa yang kau bawa pulang?" Osamu terlihat bimbang untuk menjawab. Jika dia jawab hoodie itu punya Kiyoomi, sudah pasti Atsumu akan marah nanti. Sia-sia tadi ia berbohong saat di kedai tadi pada Atsumu. Sepertinya memang harus berbohong lagi kali ini.
"temanku, tadi hujan lalu dia meminjamkan hoodie nya padaku."
"siapa?"
Atsumu memicingkan mata, curiga dengan jawaban Osamu. Sedangkan Osamu menghembuskan napas lelah, sudah tau tabiat kakaknya yang terlalu over protective. Sangat sulit bahkan hanya untuk berteman dengan orang lain, selain teman setim dulu di Inarizaki, itupun hanya semasa sekolah saja. Lalu sekarang? Osamu selalu sendirian, hanya ada Atsumu. Kadang dengan anggota Black Jackals yang lain. Hanya mereka, tidak boleh ada yang lain tanpa izin Atsumu. Jika kalian bertanya apakah Osamu tidak merasa bosan ataupun muak dengan sikap Atsumu, jawabannya adalah tentu saja Osamu merasakannya. Ingat, Osamu sudah dewasa. Tapi kembali lagi, Osamu tetap tidak bisa berbuat banyak terhadap ketetapan Atsumu.
"temanku, Tsumu."
"teman yang mana, pasti aku mengenalnya kan."
"I'm tired, Tsumu. Aku ingin istirahat."
Osamu mengabaikan pertanyaan Atsumu tentang 'temannya' dan lebih memilih masuk untuk istirahat, karena memang sesungguhnya dia sudah sangat lelah bahkan hanya untuk berdebat dengan Atsumu. Saat melewati Atsumu, lengannya dicekal oleh kakaknya itu dan memaksa Osamu untuk berhenti. Sorot mata yang sama seperti lima tahun silam, saat dimana untuk pertama kalinya Osamu melihat sisi lain dari kakak kembarnya. Atsumu yang sangat berbeda dengan Atsumu yang selama ini dikenal oleh Osamu. Tanpa sadar tubuhnya menegang.
"kau tahu aku sangat tidak menyukai saat kau berbohong dan mengabaikan pertanyaanku, Samu."
Osamu menunduk, "aku benar-benar lelah, Tsumu. Let's sleep and we will carry on tomorrow, okay?" Osamu merasakan jika genggaman Atsumu mengerat di lengannya, membuatnya meringis pelan.
"Tsumu ..."
Osamu mendongak, melihat Atsumu yang masih mencengkeram kuat lengannya. Dengan perlahan Osamu menyentuh tangan Atsumu, bermaksud untuk menenangkannya. Osamu tahu, Atsumu sedang marah sekarang. Sambil melepaskan cengkraman tangan Atsumu, Osamu mendekatkan dirinya pada Atsumu dan memeluknya perlahan. Mengusap pelan punggungnya, menenangkan emosi Atsumu yang siap meledak. Atsumu dan sumbunya yang pendek. Keduanya masih diam tanpa ada yang membuka suara. Lengan Atsumu naik, membalas pelukan Osamu dengan erat. Membawa tangannya ke kepala belakang Osamu, mengelusnya dengan pelan sambil bergumam kata maaf.
"Sorry, Samu. I'm just worried about you."
Osamu yang berada dipelukan Atsumu hanya mengangguk, masih mengelus dengan pelan punggung Atsumu. Setidaknya emosi Atsumu bisa stabil sekarang. Dengan perlahan, melepas pelukan keduanya, Osamu menatap wajah yang serupa dengannya.
"ini sudah malam, sebaiknya kau beristirahat. Aku juga akan beristirahat," Atsumu menanggapi dengan anggukan kepala. Setelahnya Osamu berlalu menuju kamarnya, untuk beristirahat. Sedangkan Atsumu masih memandang ke arah kepergian Osamu. Pikirannya melayang. Memikirkan siapa yang bersama Osamu sebelum dia pulang ke apartemen. Teman? Teman yang mana? Hampir semua teman Osamu, dia tahu. Lalu siapa teman yang dimaksud Osamu tadi? Ck. Memikirkannya membuat Atsumu merasa gerah. Memutuskan untuk mengistirahatkan tubuh, Atsumu masuk ke kamar tepat didepan kamar Osamu, kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
trió̱n • sakuosa / sunaosa •
Hayran Kurgu[ 1st ] - ON GOING Berawal dari ajakan Atsumu pada rekan setim nya di Black Jackals, pertemuan Kiyoomi dan Osamu, intensitas pertemuan keduanya sejak saat itu, serta Rintarou dan masa lalunya bersama Osamu. "kau tidak pernah berubah." "sudah kubilan...