three⏳

60.4K 4.6K 23
                                    

“Lo salah sasaran bitch!!” suara berat itu kembali membuat kantin hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Lo salah sasaran bitch!!” suara berat itu kembali membuat kantin hening

“Lexi? Kamu kenal dia?” tanya Laura setengah kaget

“Ternyata bukan cuman hati sama otak yang gak punya, lo juga gak gunain mata lo. Dia udah 2 tahun lebih sekolah di sini, she’s my little sister. So! Selamat di keluarkan dari sekolah.” Sarkas Lexi dingin

Kaget? Tentu saja. Laura terlihat sangat kaget bagaimana tidak, Lexi adalah incarannya. Ia tahu betul Lexi adalah anak dari pemilik sekolah, bahkan jika di bandingkanpun harta yang keluarganya punya  jauh berbeda dari pada milik keluarga Lexi, dan apa ini? adik. Oh shit sepertinya Laura melupakan fakta itu. Pasalnya adik Lexi memang jarang terekspos

“Aku, Aku minta maaf. Aku gak tahu kalo—kalo dia adik kamu?” ujar  Laura panik

“berani nyentuh adik gue? berarti lo juga berurusan sama keluarga gue. Remember, seribu kalipun lo minta maaf semuanya gak bakal mudah kalo udah ngusik keluarga gue!!” Tegas Lexi

Ze menatap malas kerah Laura, tanpa ingin mengatakan apapun. Ia melangkah pergi meninggalkan kantin, Sungguh bahkan hanya dengan tatapan mata saja semua orang di kantin merasakan hawa dingin dari seorang Zephyra, sorry ralat. Lexa di mata mereka.

Come on, seorang Lexa yang sudah 2 tahun bersekolah di sekolah ini memang jarang terekspos,ruang lingkupnya hanya Meira dan teman sekelas. Ia juga jarang bersama dengan Lexi sang kakak, jadi tidak aneh jika banyak siswa yang terkejut dengan apa yang Lexa lakukan sekarang.

Are you okay?” Tanya Lexi

Sure, don't worry.” Jawab Ze dengan senyum tipis

“Ayo ikut kakak!” Ajak Lexi dan menggenggam tangan adiknya

“Hmm, kalo gitu gue kekelas duluan yah.” Ujar Meira

“Kenapa, lo ikut aja. Bolehkan?” Tanya Ze yang kemudian di angguki kakaknya

“Enggak deh, gue ke kelas aja. Bye.” Pamit Mei yang hanya bisa di angguki Ze sebagai jawaban

Rooftop

Klise memang, tapi rooftop memang tempat yang sangat nyaman untuk melakukan apapun

“Tadi gimana awalnya, kok bisa gitu. Coba ceritain semuanya sama kakak..?” Tanya Lexi to the point

“Aku haus.” bukannya menjawab Ze justru meminta air

Lexi terkekeh sambil mengacak rambut Lexa, setelah itu memberikan botol minum kepada Lexa.

Setelah minum, Ze mulai menceritakan semuanya, yang di dengar baik oleh abangnya dan dua teman abangnya. Yang Ze tidak tahu siapa nama mereka, dan Ze juga tidak perduli.

“Mau di ganti seragamnya hmm?” tanya Lexi sambil memperhatikan seragam adiknya yang kotor

Ze menggeleng “Its ok

TRANSMIGRASI ZEPHYRA [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang