15. Kejutan lagi.

6 3 3
                                    

3 Minggu 4 hari setelah kepergian Kyungsoo keluar kota.

London, 08.00

Pagi hari ini, Syela sibuk membenahi persiapan untuk Yela. Gadis kecil itu akan mengikuti kegiatan pentas seni hari ini, ia sudah berlatih beberapa hari belakangan.

"Mama.. ayolah, kita bisa telat" kesal Yela dengan nada merengek, kedua kakinya dihentakkan bergantian di lantai.

Yela terus merengek dengan wajah cemberut, ia benar-benar tidak sabar untuk acara sekolah hari ini, gadis itu tidak mau sampai datang terlambat.

"Baiklah sayang, lihat sudah selesai." ucap Syela setelah selesai menyiapkan kostum yang akan dipakai putrinya.

Syela mendekati putrinya yang masih cemberut diambang pintu rumah. "Cantiknya mama kan mau tampil, masa mukanya cemberut. Ayo senyum sayang..." ucapnya membujuk.

Karena sudah benar-benar tak sabar, Yela langsung tersenyum dengan sangat lebar dan langsung menarik tangan ibunya untuk masuk ke mobil.

---- Di Sekolah ----

"Ma, apa kata papa?"

"Maaf ya sayang, papa belum bisa pulang. Pekerjaan papa banyak banget," ucap Syela kepada putrinya.

Syela sedang membantu putrinya untuk bersiap pentas. Dua hari yang lalu putrinya meminta kepada ayahnya agar segera pulang agar bisa menonton pentas seninya, namun sang ayah tidak bisa karena pekerjaan yang belum selesai.

Dan semalam Syela kembali menelfon suaminya apakah dia sudah bisa pulang, namun tetap saja lelaki itu menjawab tidak bisa.

"Padahal ini pentas seni pertama Yela," ucapnya sedih.

Syela tersenyum, "Sayang, nanti mama bakal rekam kamu biar papa bisa liat, jadi kamu jangan sedih ya... Ayo sebentar lagi acaranya dimulai."

###

"Baiklah, sekarang kita akan menyaksikan penampilan spesial dari anak-anak berbakat tuan dan nyonya sekalian." ucap MC

"Inilah dia drama musikal Bunga di Musim Semi! Beri tepuk tangan yang meriah."

Para tamu bertepuk tangan dengan meriah, anak-anak menampilkan pentas seni drama dengan bahagia. Semua nampak lucu, Syela tidak lupa mengabadikan ini lewat rekaman video.

"Pasti Kyung-soo akan semakin rindu jika melihat ini." gumam Syela, ia mengirim cuplikan video itu kepada suaminya.

Sama seperti tamu yang lain, Syela sangat menikmati pertunjukannya. Namun aneh, tiba-tiba kepalanya terasa pusing dan sesuatu yang membuatnya terganggu berasal dari perutnya.

Syela mencoba untuk tidak menghiraukan itu, mungkin masuk angin. Tapi lama-lama, rasa tidak nyaman itu semakin jadi. Sekarang ia merasa mual dan ingin mengeluarkan isi perutnya.

"Apa yang terjadi, tidak mungkin aku pergi begitu saja." gumam Syela.

"Huek."

Beberapa orang disekitarnya melirik ke arahnya dengan pandangan heran. Menyadari itu membuat Syela langsung bergegas pergi.

###

"Huek!"
"Huek!"

Syela pergi ke toilet dan langsung memuntahkan isi perutnya. Ia sangat mual, wanita itu muntah berkali-kali.

Setelah merasa sudah tidak terlalu mual, wanita itu membasuh mulut dan tangannya.

Dahinya berkeringat, entahlah perasaannya sudah tidak nyaman.
"Kenapa ya, aku merasa kalau..." Syela menggantung kalimatnya, ia menatap dirinya di cermin.

"Ah tidak mungkin, ini pasti hanya sakit."
"Aku harap itu hanya pirasat ku saja,"



########

-------- Di rumah --------

19.00

"Huek!"
"Huek!"

Lagi-lagi Syela kembali merasakan mual dan muntah. Sekarang tubuhnya mulai merasa lemas, bahkan untuk berdiri pun kakinya sudah tidak kuat.

"Ma, mama kenapa?" Yela terus mengetuk pintu kamar mandi. Anak itu sangat khawatir melihat ibunya dari tadi terlihat pucat.

"Tidak apa-apa sayang," sahut Syela dari balik kamar mandi.

"Mama sakit ya?" tanya Yela dengan khawatir.

Syela membersihkan dirinya, ia melihat ke cermin, Syela mencoba untuk tidak terlihat sakit. Perlahan wanita itu membuka pintu dan melihat putrinya yang berdiri tepat dihadapannya.

"Mama kenapa? Mama sakit?"

Syela tersenyum "Mama baik-baik saja, mama cuma kelelahan."

"Bener ma?"

"Iya sayang,"

"Kalau gitu sekarang kita istirahat, mama tidur ya. Yela temenin," ucap Yela, tangannya menarik tangan Syela menuju ke kamar.

"Ayo Mama, mama harus istirahat. Yela juga mau istirahat biar gak sakit," ucap Yela yang sudah naik ke atas kasur.

"Mama udah minum obat kan?" tanya Yela

Syela mengikuti putrinya yang sudah duduk di atas kasur, ia mengusap kening putrinya itu.
"Sudah sayang... Ayo, sekarang kamu tidur ya.."

Syela mengecup kening Yela, ia memeluk putrinya itu sampai tertidur pulas.

Setelah mengetahui anaknya sudah tertidur. Secara hati-hati Syela turun dari kasur dan menyelimuti tubuh Yela.

Dari tadi pikirannya kemana-mana, tidak tenang, terasa cemas. Untuk memastikan dugaannya itu, Syela langsung memeriksa laci lemarinya dan mengambil sebuah testpack yang ia miliki.

###

Jantungnya semakin berdebar kencang, perasaan cemas dan takut menjadi satu. Keningnya sudah penuh dengan keringat.

Syela sedang menunggu hasil dari testpack nya, ia berharap dugaannya salah.

"Bagaimana jika positif? Lalu, apakah ini anak Kyung-soo atau..." Syela langsung menggelengkan kepalanya "Tidak! Tidak!"

Dengan takut ia melihat testpack itu, matanya melebar setelah melihat terdapat dua garis biru disana.
"Positif?!"

....

Benar-benar rasanya ingin gila, Syela terus dihantui rasa takut. Hasil testpack menunjukkan positif hamil, tapi Syela masih ingin memastikan lebih. Terlebih lagi memastikan apa yang sudah membuatnya makin kacau.

Syela pergi ke rumah sakit terdekat, jaraknya hanya beberapa blok dari rumahnya. Ia meninggalkan putrinya yang tertidur dirumah. Entahlah, ia merasa kacau saat ini. Ia harap putrinya baik-baik saja, lagi pula hanya sebentar.

Syela pergi ke dokter kandungan, dokter melakukan pemeriksaan terhadapnya.

"Baiklah nyonya Syela, setelah melihat hasil pemeriksaan anda dinyatakan positif hamil." ucap sang dokter dengan bahagia.

"Benarkah dok? Maksudku, apakah dokter tau usia kandungan ku sekarang?" tanyanya.

"Tentu, kandungan mu baru berusia tiga minggu. Usia itu masih sangat rentan nyonya, sebaiknya anda harus hati-hati dan beristirahat."

Makin kacau sudah pikiran Syela. Ia mengusap kepalanya dengan gusar.
"Tiga minggu? Itu berarti, ini anak Chanyeol?!" gumamnya dengan penuh ketakutan.

"Yang benar saja, apa yang harus ku lakukan."

.
.
.
Tbc.

Howler [Memory Loss× Vol.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang