16. Menyesal atau Bahagia

7 3 1
                                    

Swindon, 15.00

"Apa ada yang bisa kami bantu tuan?"

"Aku mencari gaun, hmmm... apakah ada gaun terbaik disini?"

"Semua produk disini terbaik tuan, kalau boleh tahu anda mencari gaun untuk siapa?"

"Untuk istri ku, sebenarnya aku bingung gaun seperti apa yang bagus untuknya."

"Oh baiklah tuan saya mengerti, kalau begitu mari ikut saya ada beberapa rekomendasi yang mungkin anda sukai."

Kyung-soo pergi ke suatu mall, pria ini sedang mencari hadiah untuk dibawanya pulang. Ya, dia mencari gaun tapi sebagai lelaki yang kurang mengerti fashion wanita dia merasa bingung.

"Ini adalah koleksi terbatas kami, semua dirancang oleh desainer terbaik kami." jelas pegawai toko kepada Kyung-soo.

Kyung-soo mengamati gaun itu satu persatu, semuanya terlihat indah. Tapi ia mencari yang sesuai dengan karakter Syela.
"Adakah yang sedikit tertutup, maksudku tidak terlalu terbuka." ucap Kyung-soo.

Setelah diperhatikan, semua terlihat terlalu terbuka. Ia tidak mau istrinya memakai itu, terlebih Kyung-soo ingin mengajaknya dinner mungkin.

Pegawai toko tersenyum, ia mencoba untuk menahan tawa dari lelaki yang kebingungan dihadapannya ini.
"Baiklah tuan, anda bisa melihat yang ini. Gaun ini tidak terlalu terbuka dan terlihat sangat anggun, saya yakin istri anda menyukainya." ucapnya.

Diamatinya gaun itu, oh benar juga. Ini sangat cantik, apalagi jika sudah dipakai istrinya.
"Baiklah, aku juga menyukai ini.  " ucap Kyung-soo dengan mantap.

"Baiklah tuan, segera kami siapkan. Oh mungkin saja anda ingin menambah yang lain? Seperti heals? Atau tas? Kami punya beberapa koleksi yang cocok dengan gaun ini." tambah pegawai toko.

"Heals? Oh, iya aku rasa itu juga perlu."

"Kalau boleh tahu ukuran istri anda berapa?"

"39, kakinya kecil.." jelas Kyung-soo.

"Baiklah, mari tuan, akan saya perlihatkan."

Kyung-soo melanjutkan aktivitas belanjanya. Ia benar-benar tak sabar untuk memberi kejutan itu dan melihat Syela memakainya.

###

London

"Cepat sembuh ya mama..."

Tangan kecil Yela meremas kompres yang ada ditangannya, perlahan ia taruh kompres itu di dahi ibunya.

Syela sakit, untungnya hari ini libur sekolah. Yela dengan telaten mencoba merawat ibunya.

Syela demam dan pusing dari semalam, mungkin efek stress yang membuatnya seperti ini. Pikirannya masih bergelut dengan yang terjadi padanya saat ini, perasaannya sangat kacau, dirinya gelisah, dan setiap melihat Yela ia selalu menahan tangis. Syela merasa malu dan bersalah atas apa yang ia perbuat.

Ia sudah yakin anak yang ia kandung saat ini adalah anaknya dan Chanyeol. 3 Minggu? Bahkan Kyung-soo belum pulang hampir 3 Minggu lebih. Maksudnya, itu terjadi setelah ia dan Chanyeol tidur bersama. Bahkan dengan Kyung-soo sudah lama tidak terjadi, bagaimana bisa Syela meyakini kalau ini anaknya dengan Kyung-soo?

Tanpa disadari, air mata yang ia tahan kini menetes begitu saja. Syela menangis dalam diam. Putrinya yang sadar akan hal itu langsung mengusap air mata ibunya dengan lembut.

"Mama, jangan sedih ya..."
"Yela bakal rawat mama sampai sembuh," ucap Yela.

Syela mencoba untuk tetap tersenyum, ia mendekap kedua pipi mungil anaknya. Air matanya semakin mengalir tatkala melihat kedua mata berbinar gadis lugu dihadapannya.
"Terima kasih sayang," ucapnya dengan getir.

Howler [Memory Loss× Vol.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang