4

0 0 0
                                    

Bel pulang berbunyi. Indah yang saat itu masih sakit hati atas perlakuan Angel padanya, ia meluapkan emosinya dirumah.Mamahnya yang mendengar suara bantingan pintu dari kamar Indah pun langsung mengecek.

"Kamu kenapa sayang? anak mamah yang cantik ini kenapa cemberut gitu, jelek ah."
Menggoda Indah.

"Maah... aku capek mah,"mengeluarkan air mata.

"Cerita sama mamah sini, kenapa bisa sampe nangis gini."

"Baru beberapa hari aku disini udah ada yang gak suka sma aku," ujar Indah.

"Loh kenapa ? siapa yang bisa-bisanya gak suka sama anak mamah ini ha."

"Angel, kakak kelas aku itu loh tadi tiba tiba marah sama aku , dikira aku lagi sama cowonya kali," wajah kesal.

"Ohhh jadi karna cowo,hihihi?" ledek mamah.

"Aahhhh mamah , aku serius ini,pokoknya aku gak mau kalo sampe ketemu sama cowo ngeselin itu."

"Iya yaudah sekarang mandi gih , bau acem ih," tertawa.

"Yaudah aku mandi dulu yaa , bye mah," mencium pipi mamah.

"Anak jaman sekarang ada ada aja," gumam mamah sambil tersenyum.

Aku yang habis nongkrong setelah pulang sekolah, ketika sampainya dirumah melihat rumah sudah berantakan.

"Dari mana aja kamu Megan?", tanya Papahku.

"Mau dari manapun bukan urusan papa," lirihku,"berantem lagi? ga bosen apa? setiap hari ribut mulu."

"Kamu anak kecil gak usah ikut campur masalah orang tua! tugas kamu cuma belajar," bentak papah.

Aku yang malas meladeni papah, langsung ke kamar untuk istirahat.

"Megan! Hey Megan! Papah belum selesai bicara Megan!" teriak papah.

"Kapan drama ini selesai," melamun.

Suara telpon masuk," hallo! kenapa?."

"Sayang kamu bisa gak temenin aku malam ini ke salon?" Angel mengajakku keluar.

"Sorry banget yah, aku cape banget hari ini, dah bye,"menutup telpon.

Keesokan paginya, Aku langsung berangkat sekolah, aku jarang banget sarapan dirumah, terakhir kali waktu aku umur 12 tahun sebelum Papahku punya wanita lain diluar.

"Megan. Ayo sarapan dulu nak, ada nasi goreng kesukaan kamu." Ajak mamah.

"Ga deh mah aku langsung berangkat aja." Aku menolak.

Sampai disekolah, yang biasanya nongkrong dulu, aku memilih masuk kelas.

Angel datang," kamu tumben banget langsung masuk kelas?" tanya angel.

"Gapapa,"

"Kamu kan bisa cerita sama aku kalo ada masalah, biasanya juga gitu."

"Kali ini gak dulu deh," kataku sambil termenung.

"Kalo kamu gak cerita aku gak bakal tau kamu kenapa."

"Gua kan udah bilang kalo gua gak mau cerita, jangan maksa bisa kan?" nada membentak.

"Sayanggg,"kemarahanku membuat Angel lngsung pergi meninggalkan ku.

Andra dan Al menghampiriku dan bertanya.
"Lu kenapa sama Angel? berantem lagi?"

"Gua lagi males ngomong aja sama dia."Balasku.

"Ah gak mungkin kalo cuma males ngomong, lu kenapa? ada problem dirumah ? biasanya kan lu diem kalo ada masalah dirumah." Kata Al.

"Biasalahh."

"Udalah bro lu gak usah mikirin itu, biasanya lu paling cuek kalo urusan beginian. Semangat dong!"

"Hmm." Berpikir kembali kalo yang dibilang Andra emang ada benarnya.

MEGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang