6

0 0 0
                                    

Setiap sekolah pasti mengadakan pensi, nah kebetulan minggu depan sekolah SMA Taruna Bangsa bakal ngadain acara pesta. Murid bakal ngisi acara dengan semua extrakulikuler yang ada di sekolah, seperti cherleaders, band, nyanyi dll.
  
Semua murid kumpul di mading sekolah.

Indah melihat mading." Waah bakal ada pensi, seru nih guys."

"Ada nyanyi juga ndah, gue denger-denger suara lu bagus kan? ayolah ikuut." Penuh semangat.

"Duuh Bel. Suara gue tu kaya kejepit pintu.Jelek banget tau." Ujar Indah.

"Lu gak usah boong ndah, orang kemaren gue denger bagus ko. Pokoknya pensi minggu depan lu mesti ikut pentas nyanyi." Memohon

"Gak tau deh liat aja nanti." Katanya ragu.

"Mingir-mingir gue mau liat." Mendorong kerumunan.

Indah yang berada didepan mading terdorong oleh Angel." Minggir woe ahh."Mendorong Indah.

"Apaan si pake dorong segala."

"Lu ngalangin, makanya awas! jatoh sendiri kan lo," ketus Angel.

"Tau. Lagian cewe gue gak sengaja." Ujarku.

"Udah ndah, percuma ladenin mereka. Kita gak bakal menang." Membangunkan Indah yang terdorong.

Indah yang tidak terima menjambak rambut Angel." Dasar lu ya cewe gak tau diri!!"

"Ehh lu apa apan sii. Rambut gue bisa rusakk.Sayang tolongin aku."Menahan sakit.

Bukannya melerai Aku justru mendorong Indah sampai dia terjatuh ke lantai.

"Awww sakit!!"  kasar banget si lo!" Indah emosi dengan perlakuan Megan.

"Heh lu jangan kasar- kasar sama temen gue woiii."teriak Bela.

"Mangkanya jangan kurang ngajar jadi cewe. Maen jambak rambut orang. Adek kelas so highclass banget loh!" Bentak Megan.

"Cewe lo yang dorong gue duluan. Ya gue ga tinggal diem lah." Balas Indah.

"Ohh jadi lo ada dendam iya? "

"Sayang ayo anterin aku ke salon abis ini yaa. Rambutku rusak banget ini." Pasang muka sedih.

Akupun pergi setelah membuat kekacauan.

"Ndah kayanya lu musti hati- hati sama mereka, apalagi Kak Megan."Ujar Hesti.

"Iya bener kata Hesti. Lu kan tau sendiri Kak Megan siapa. Papahnya pemegang saham terbesar disekolah ini. Etlis dia bisa ngelakuin apa aja dong." Saran Bela.

"Iya sih, lagian emang gue siapa? kalo bukan karena beasiswa gue gak bakal bisa disini."

Pulang dari sekolah, Indah mampir ke toko buku, sepertinya ada buku yang ingin dia beli.

"Lu yakin gak mau pulang bareng kita?" Kata Bela menawarkan.

"Ga dulu deh, gue mau ke toko buku dulu." Jawab Indah.

"Yauda deh bye.Take care ya bep."

Sesampainya ditoko buku, Indah langsung mencari buku tersebut. Karena bukunya cuma satu dan susah nyarinya, akhirnya dia bertanya ke pelayan.

"Mbak, buku yang judulnya Megan itu masih ada gak ya?" Tanya Indah.

"Ada , tapi sisa satu mbak."Jawab pelayan.

"Mana. Mana mbak saya mau buku itu." Ujar Indah semangat.

Ternyata buku itu dibeli duluan oleh Megan. Karena Indah sangat menginginkan buku itu, dia berniat merebutnya dari Megan.

"Itu buku apa?" tanya Indah.

"Lah ngapain lu disini?"tanyaku bingung,"ooh gue tau lu ngincer buku ini kan?" ledek Megan.

"Hmm." Melipat bibirnya dengan mata imutnya.

"Buku ini uda gue beli.Mending lu cari buku lain."

"Tapi Megan. Gue pengen banget buku itu." Katanya memohon.

Aku yang kasian melihat wajah melasnya, ga tega banget dong. Akhirnya memberikan buku itu dengan syarat. Syaratnya adalah..

"Lo harus kerjain semua tugas - tugas gue."Kataku.

"Wah lu gila.Gak bisa gitu dong." Protes Indah.

"Udah syuuut."menempelkan jari telunjuk di bibir Indah, menyuruh untuk diam,"eeuu. Sorry gue gak sengaja jangan baper,"semburat pipiku memerah malu.

"Gak ada syarat lain apa?"

"Gak ada. Dan satu lagi. Panggil gue Kakak. Gak sopan lo manggil gue elu ke kakak kelas," ujarku,"setuju?" kataku sembari menatap sinis.

"Gak mau!" katanya menolak.

"Yakin gak mau?"Menggoda Indah dengan mengipas buku didepan Indah.

" Oke gue terima,"jawab Indah.

"Nih,"memberikan buku,"inget sama perjanjian tadi." Kataku berbicara pelan.

"Iya iya bawel banget si lo." Ketus Indah.

"Eitts panggil gue apa? "

"Iya Kakak Megan yang super nyebelin." Meledek Megan.

"Nah bagus.Gitu dong. Jadi ade kelas tu harus nurut." Menepuk-nepuk kepala Indah.

"Isshh gak usah pegang-pegang gue ah."Menyingkirkan tangan Megan.

"Lu ketus banget si sama gue?"jangan jutek-jutek cantik.Kalo jatuh cinta sama gue berabe urusannya." Semburat pipi Indah memerah.

" Sial gue kenapa? monster ini manggil gue cantik?" menahan senyum.

"Kenapa lu? pipi lu merah tuh?" meledek Indah sambil tertawa.

"Apaan si.Gue cuma kepanasan." Balas Indah.

"AC nya kurang dingin ya ampe lu kepanasan? ini kan di ruangan berAC?" suasana makin baper, indah semakin salah tingkah.

"Uda deh diem." Ujar Indah menahan malu.

"Gak mau. Ngatur gue." Ketus aku.

MEGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang