8

0 0 0
                                    

"Btw tanks ya udah bikin gue ketawa hari ini."Ucap Indah.

"Yang penting lu seneng,"ujarku tersenyum.

"Ternyata lo gak senyebelin yang gue kira ya."Ledek Indah

"Itu karena lo belum kenal sama gue aja,"ucapku,"gue juga baru tau ternyata lo semenyenangkan itu buat jadi temen."

"Saking asiknya sampe lupa minum teh nya hahaha.Iya kan?" Ucap Indah." Aku meminum teh dan berkata"hahaha teh angetnya sampe dingin." Kami tertawa terus, obrolan semakin asik dan hari semakin larut malam, kami yang asik mengobrol sampai lupa pulang.

" Ya ampun gue lupa kalo sekarang udah malem.Mamah pasti nyariin nih, duuhh kok bisa lupa sih."Ucap lndah panik.

"Lo telpon nyokap lo aja mending."

"Oh iya,"membuka handpone,"yaaah lowbatt hp nya. Pantesan mamah gak nelpon gue." Ujar Indah.

"Gue anterin yah? jam segini susah nyari taxi, gue juga gak ngizinin lo pulang naik ojek. Bahaya,"ucapku,"ayok gue anterin. Ayoook,"menarik tangan Indah.

Indah yang saat itu tidak bisa menolak ajakanku karena takut dimarahi mamahnya kalo pulang sendirian.Begitu mereka sampai didepan rumah, indah langsung mengetuk pintu.

"Maah, aku pulang,"kata Indah pelan.

Suara pintu dibuka." Ya ampun sayang, kenapa jam segini baru pulang ? kamu gak papa kan? ini baju basah pasti keujanan dijalan ya? aduuhh."Ucap mamah Indah panik.

"Maah nanya itu satu-satu aja, ndah bingung mau jawab yang mana dulu,"kata Indah," nanti dijelasinnya ya."

"Ini siapa? " tanya mamah indah padaku.

"Hallo tante," cium tangan,"aku Megan tante, maap tadi gak sempet cium tangan, soalnya tante tadi keliatan panik pas Indah dateng." Kataku.

"Kamu pacar Indah ya?"

"Oh bukan-bukan, kita cuma temen kok hehe."Kataku dengan wajah memerah.

"Kalo pacar juga boleh kok." Tanda-tanda lampu hijau nih.

"Mamah apaan si mah, jangan bikin aku malu napa. Dia ini kakak kelas aku, tadi gak sengaja ketemu ditoko buku, karena searah yaudah dia anterin aku pulangnya." Menjelaskan agar tak salah paham.

"Jadi bukan pacaran nih?" Ledek mamah Indah.

"Udah mah aku cape, aku masuk duluan deh. Eh makasih ya udah dianterin." Ucapnya padaku.

Aku menggangguk," yauda tante aku juga mau pulang, gak bisa lama-lama , mamah pasti nyariin." Berpamitan lalu cium tangan.

"Hati-hati loh bahaya dijalan." Kata mamah indah mengingatkan."

Aku pulang, niat mau langsung istirahat, sampai dirumah langsung melihat pemandangan yang tidak mengenakan. Sampai dirumah, aku melihat mamah menangis . Aku bertanya," mahh, r u okey? mamah kenapa nangis?"

"Papah. " Ucap mamah menangis.

"Papah? papah kenapa? papah nyakitin mama lagi? bilang mah!" tanyaku penuh emosi.

"papah pergi ke Bandung sama perempuan itu."

"Dasar penghianat! sekarang papah dimana, udah berangkat kah? "tanyaku.

"Sore tadi dia berangkat sayang."

"Awas mah,aku mau nyamperin penghianat itu." Emosiku membara pada saat itu, ingin rasanya memukul wajah penghianat itu.

"Jangan sayang, jangan. Mamah tolong tahan emosi kamu." Kata mamah sambil menahanku.

"Mah. Aku gak bisa liat mamah kaya gini. Dia musti dikasih pelajaran."

MEGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang