Hari semakin sore, langit mulai gelap.
"Ini kayanya mau ujan ga si?" tanya Indah.
"Iya. Gue pulang duluan deh" berlari keluar toko.
Namun tak lama kemudian, belum sampai diparkiran,hujan mulai turun disertai angin kencang dan petir. Indah yang memang dari kecil takut akan petir, begitu ketakutan.
"Duuhh malah keburu ujan ahh," masuk kembali kedalam toko.
"Aaaaaa,"teriak indah ketakutan didalam toko.
Aku yang mendengar teriakan Indah langsung menghampiri Indah.
"Lo kenapa?" tanyaku panik
"Gue takut petir,"menutup kedua telinganya,"gue bener-bener takut."Menangis histeris karena saking takutnya.
"Lo setakut itu sama petir?"lo sampe nangis pas ada petir"tanyaku khawatir, sini peluk gue."Memeluk Indah.
"Kenapa gue nyaman banget dipelukan dia. Rasanya takut gue ilang setelah dipeluk dia."Gumam Indah dalam hati.
"Gak takut lagi kan sekarang? lo aman sama gue" ucapku mengusap rambut Indah.
"Dia ngapain si pake bilang gitu segala, hati gue jadi baper gak karuan nii."Ucapya dalam hati.
"Lo mau air anget ga?"tanyaku sembari melepaskan pelukan.
"Boleh. Perut gue kembung kalo kedinginan."jawabnya Indah pelan.
"Air matanya usap dulu" mengusap air mata Indah.
"Tatapan dia ke gue gitu banget si woi" gumamnya,"duh gak perlu diusapin juga kali." Ujar Indah menyingkirkan tanganku dari wajahnya.
"Yaa sorry.Abisan gue gak tega liat cewe nangis."Balasku.
"Terserah lu aja."
"Bentar gue cari yang jualan teh anget dulu ya,lu tunggu diluar,disini gak boleh bawa makanan atau minuman."
"Iya iya udah sono," mendorong pelan.
Selagi Aku membeli teh hangat, Indah terus membayangkan kejadian tadi.
"Dia baik juga ya, tadi ngelindungin gue banget pas ketakutan," kata Indah tersenyum,"monster itu ternyata bisa sweet juga sama gue hehehe."
Tanpa Indah sadari Aku datang membawa teh dan Indah masih tersenyum.
"Heh lo kenapa senyum-senyum? kesambet lo ya. " Sambil meletakan teh dimeja.
"Apaan si. Gue cuma senyum ngeliat ujan aja. Gue jadi inget dulu sama papah sering ujan-ujanan, kita sebahagia itu dulu." Ucap Indah tersenyum.
"Lo kangen banget ya sama bokap lo?"
"Pasti. Gue gak tau sampe kapan rindu ini terobati." Ucapnya sembari menatap hujan.
"Gue obatin mau?" Aku spontan menawarkan itu agar Indah senyum lagi.
"Apaan si lo. Emang lo dokter ha?" tertawa mendengar ucapan Megan.
"Serius, ayok ujan-ujanan bareng gue aja! mau?"
"Boleh" mencubit perutku lalu berlari.
"Waah. Berani-beraninya lo? "Mengejar Indah.
"Ahhh lo jangan ngejar gue, gue takut."
"Sini lo, " tertawa riang," macem macem lo ya,"menggelitiki Indah.
Kejar-kejaran itu terus berlanjut, mereka tampak bahagia. Indah juga sangat senang, sampai tidak berhenti tertawa. Apa setelah ini bakal tumbuh benih benih cinta? Baca terus ceritanya dong.
"Udah udah, gue cape ni hahaha." Duduk dikursi tunggu.
"Bentar banget sih. Ayo lanjutin."
"Kenapa sekarang lo yang semangat ujan ujanan ?" tanya Indah
"Ah? gak papa tuh, gue cuma pengen lu gak sedih aja." Balasku
"Ayo lanjutin lagi."
"Gak mau gue cape ah."
KAMU SEDANG MEMBACA
MEGAN
RomanceAku Megan Argananta.Memiliki kepribadian cuek dan sedikit arogan, semua ini terjadi setelah Papah memiliki wanita lain selain mamah.Namun bukannya berpisah, mamah malah memendam rasa sakit itu sendirian, aku tidak suka sikap mamah yang lemah,itulah...