15

1 0 0
                                    

"Mulut sama otak lo gak sinkron ya. Biasain kalo ngomong mikir dulu. Omongan lo pantes ga ?" ujar aku kesal.

"Sayang. Kamu tuh kebanyakan bergaul sama cewe aneh ini. Jadi sedikit emosian sekarang."

"Gak usah panggil gue sayang. Kita udah putus ya."

"Iya deh kita udah putus. Dan lo Indah, selamat udah berhasil rebut dia dari gue.Suatu hari nanti Megan pasti bakal benci lo."

Indah bingung apa maksud Angel ngomong begitu.

"Udah ndah gak usah didengerin. Dia rada aneh emang ."

"Hmm" gumam Indah.

"Gue mau ajak lo ke suatu tempat. Mau yah"

"Kemana? "

"Ada lah. Pokoknya lo harus mau."

Pulang sekolah, aku mengajak Indah ke rumah pohon, rumah pohon itu tempat aku dulu kalo sedih.

"Taraa,kenalin ini rumah pohon cinta."

"Rumah pohon cinta? lucu banget namanya."

"Jadi tuh, gue kesini kalo gue sedih. Waktu kecil, gue sering ngomong sendiri sama pohonnya."

"Masa sih."

"Gue selalu bilang gini. Pohon aku sedih tolong joget buat aku dong.Nah nanti pohonnya joget deh."

"Hahaha mana ada pohon joget." tertawa kecil,"coba buktiin kalo emang bisa joget pohonnya."

"Ya karna gue lagi seneng, pohonnya gak mau joget wle."

"Ih boong."

"Tapi kalo gue seneng pohonnya ngeglitikin hahahaha,"mengglitiki Indah.

"Megan stop it. Gue geli Megan."kata Indah sembari tertawa.

"Oke oke,"menatap Indah,"lo seindah itu ya dari deket."ucapku kagum.

"Apaan si lo, sejak kapan lo gombal ke gue."ucap Indah tersipu malu.

"Ga ini serius. Bukan sembarang gombal."

"Lupain lupain.Mm btw siapa aja udah lo ajak kesini?"

"Cuma lo."

"Boong banget."

"Serius. Dan lo harus tau.Orang yang gue ajak kesini adalah orang spesial."

Arghhhh hatiku sebenernya deg-degan ngomong itu. Karena sebelumnya pas sama Angel aku gak seromantis itu.

Dering telpon Indah,ternyata itu Rendra,"Hallo.Aku lagi diluar kenapa?"

"Balik sekarang."ujar Rendra

"Oke bentar lagi aku pulang."

"Sini gue mau ngomong,"merampas handpone Indah,"Indah lagi sama gue. Lo gak usah ganggu,"menutup telpon.

Indah tersenyum melihat Megan begitu cool menghadapi Rendra.

"Ko lu bilang kalo gue lagi sama lo?"tanya Indah tersenyum.

"Emang kenapa? gue masih butuh lo disini."

Kita mengobrol sampe petang, setelah itu aku mengantarkan Indah ke rumahnya. Namun...

Suara pintu dibuka,"mah aku pulang,"kata Indah.

Indah kaget ternyata Rendra sedang dirumah Indah. Aku mencoba menguping pembicaraan mereka diluar.

"Dari mana aja seharian ini?"ujar Rendra.

"Maen."

"Maen? liat mamah kamu ndah. Dari siang nyariin kamu. Makanya aku nelpon."

"Jujur sama mamah. Abis sama siapa tadi?"

"Gak sama siapa-siapa kok mah."ucap Indah bohong.

"Trus yang tadi jawab telpon siapa? hantu? gak mungkin lah."

"Diaaa.."

"Megan."ujar Rendra.

"Megan? laki-laki yang jenguk kamu waktu itu?"tanya tante Mega.

Aku masuk dan berkata,"Iya tante,tadi Indah sama saya. Saya minta tolong Indah buat nemenin saya. Saya butuh temen buat curhat. Itu aja kok tante,"ujarku sopan.

"Denger Megan. Tante gak masalah kamu ingin berteman dengan Indah. Tapi,asal kamu tau Indah pacar Rendra. Jadi kamu harus menghargai Rendra ini."

"Mah. Kita gak pacaran." balas Indah.

"Diem Indah."teriak mamah Indah.

"Saya ngerti tante. Maap saya gak izin dulu ajak Indah tadi. Saya pamit pulang,"ucapku sembari mencium tangan lalu pergi.

Aku pulang dalam keadaan sedih. Tapi, ini adalah tantangan. Aku malah semakin penasaran dengan Indah.

Ketika aku sedang berjalan, Indah menabrakku. Lalu dia hanya diam dan langsung pergi. Aku bingung kenapa dia bersikap itu padaku.

Suara kaki berlari,"tunggu. Lo kenapa nyuekin gue?"ujarku.

"Gak papa,"bergegas pergi.

"Dia kenapa sih? gue salah apa sama dia?" gumamku heran.

Dikantin pun dia sama sekali tidak menyapaku balik. Bahkan pertanyaanku tak dijawab.

"Indah. Stop!"menahan Indah.

"Minggir." ia berusaha untuk pergi lagi.

"Gue cape diem-dieman gini sama lo.Lo kenapa sih?"menggenggam tangan Indah.

"Lepasin."

"Indah. Ndah?"ucapku pelan dengan menurunkan alis.

"Lo jangan deketin gue lagi." mata berkaca-kaca.

"Kenapa? siapa yang ngancem lo ha?"

Mengusap air mata,"udah,"lalu pergi.

Aku sangat bingung dan tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi. Apa yang bikin Indah melarangku mendekatinya lagi.

Aku curiga pada Angel. Jangan- jangan dia yang ngancem Indah. Aku langsung mencari Angel.

"Angel!"teriaku memanggil.

Indah kebingungan saat itu

"Lo apain Indah ha? lo pasti ancem dia kan biar gak deket-deket gue lagi?"

"Megan. Maksud kamu apa nuduh aku?" ujar Angel ,"semenjak hari itu. Aku gak lagi gangguin dia.Dan kamu harus tau, aku bukan tipe orang yang ingkar ya."balas Angel.

Mendengar hal itu,aku jadi percaya kalo memang bukan Angel orangnya.Tapi siapa?

Ketika pulang sekolah, aku mengajak Indah pulang bareng tapi dia menolak.

Rendra malah menjemput Indah. Lalu Indah naik mobil Rendra. Kemudian Rendra keluar mobil dan berkata,"lo gak usah deketin dia lagi. Sebelum lo sakit hati terlalu dalem,"ujar Rendra.

Kemudian, Rendra masuk mobil.
Sakit hati? apa yang dimaksud Rendra? Semuanya membuat bingung.

MEGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang