Call me Mpiw!
(Chapter ini telah direvisi)"Siang nanti kita ke Bandung." Jeon berkata pada Jemy sang asisten pribadi yang saat ini tengah memakaikan jas padanya.
Jemy mengerutkan keningnya, "Bandung?ngapain? Di jadwal Lo hari ini gak ada rapat atau pertemuan di Bandung."
Jangan heran kenapa bahasa yang digunakan oleh Jemy non-formal padahal dirinya tengah berbicara dengan bosnya, alasannya karena Jemy adalah sepupu sekaligus teman karibnya.
Jeon merapikan Jasnya seraya bercermin pada cermin di hadapannya. Kemudian melirik pada Jemy yang berdiri di sampingnya seraya mengerutkan alis kebingungan.
"Nanti Lo akan tau, oh iya ruang meeting udah siap?" Tanya Jeon mengalihkan topik hal itu membuat Jemy mendengus seraya mengangguk malas.
"Udah, sana Lo ke ruang meeting 10 menit lagi meeting mulai." Ucap Jemy dengan nada kesal.
Jeon Anggara hanya tersenyum mengejek, setelahnya melangkahkan kaki dari ruang pribadi yang ada di dalam ruang kerjanya.
FINDING OM DUDA
Nalalisa Augrista, gadis 17 tahun itu menggigit bibir bawahnya. Entahlah sejak semalam dimana ada orang yang mengaku duda dan akan menemuinya pada hari ini perasaanya menjadi tak karuan, entah senang karena akan bertemu dudanya atau sedih, sedih karena bisa saja ia di kerjai oleh orang iseng.
Di hari Minggu yang biasanya ia jadikan hari yang paling menyenangkan, karena pada hari Minggu biasanya ia akan pergi main bersama teman temannya, nonton ke bioskop, kulineran dan banyak hal lagi yang akan ia lakukan di hari Minggu, tapi kali ini tidak, hari minggu ini justru begitu flat karena sejak bangun tidur tadi ia hanya duduk di tepi ranjang seraya menggaruk kepalanya seperti orang bodoh.
Krettt
"Ya ampun lisaaaa! Dari tadi kamu diem di situ?kamu ini kenapa hah?sawan?"
Suara menggelegar tiba tiba muncul setelah pintu kamar Lisa terbuka, sudah dapat dipastikan siapa pemilik suara menggelegar itu, jelas saja itu suara milik Mama Lisa, alias mama Rani.
Lisa menoleh, segera saja ia berlari ke arah sang mama.
"Mah! Ini gimana mah Lisa gak bisa mah Lisa gak bisa!" Lisa berujar dengan heboh membuat mama Rani menatap anaknya aneh.
"Gimana apanaya sih hah?kamu ini kenapa?!"
"Ish, mama masa gak tau sih?!mama emang beda dari mama mama orang lain, mama orang lain mah anaknya belum cerita aja udah paham sama apa yang di alamin anaknya." Lisa berujar dengan nada merajuk.
"Heh, yang bener aja kamu kira mama cenayang harus serba tau segala hal?lagian nih ya anak anak orang mah gampang ketebaknya kalo ada masalah lah kamu kan anaknya aneh, gak jelas, tingkahnya berubah ubah mirip cicak pohon, jadi gimana bisa mamah nebak apa yang kamu alami kalo kamu aja random anaknya?!" Balas mama Rani tak kalah panjang lebar dan nyelekit.
Lisa menelan ludahnya kasar, "Mah aku anaknya mama loh, bisa bisanya di kata katan kaya gitu."
"Bukan ngata ngatain, itu fakta, udahlah jadi ada apa?"
"Tapi mama jangan kaget dan bangga sama aku ya kalo aku selesai cerita nanti, awas aja kalo mama bangga sampe nangis nangis karena denger cerita aku." Ucap Lisa kepedean.
Mama Rani mencibir, kemudian berkata dengan malas, "Iya dah terserah."
"Jadi gini, hari ini om duda mau ke sini ma, menantu mama mau ke rumah katanya." Jawab Lisa.
Mama Rani melotot, Om duda katanya?menantu? Yang benar saja! Memang selama ini Lisa selalu berceloteh tentang dirinya yang ingin mencari dan menikah dengan om duda tapi ia kira itu hanya candaan anak absurdnya yang ia anggap angin lalu, tapi ternyata oh ternyata anaknya demen duda beneran???
![](https://img.wattpad.com/cover/287220636-288-k308411.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot LK🐇🐈✓
Fiksi Penggemar⚠️DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK⚠️ SELESAI! Short Story. Oneshot/Twoshot. Only Lizkook. Request? Boleh banget. #1 oneshoot #1 LK #1 kooklis BY: MPIW