[ARKANA DAN ALANA]

2.8K 352 33
                                    

Call Me Mpiw!
Request by @f
Sumpah ini gaje banget, sorry kalo gak sesuai😭
Sorry for typo!













"Arkana itu bucinnya Alana..."

"Arkana itu cuma luluh sama Alana."

"Arkana itu kejam kalo kata gue, beda lagi kalo sama Alana..."

"...dia manis banget kalo sama Alana."

Begitu kalo kata orang orang.







Arkana & Alana


"Okey latihannya sampe sini aja, kalian bisa bubar." Ucapan tegas, dingin dan tatapan tajam mengintimidasi menjadi ciri khas dari seorang Arkana Jekasa Pramudya, selaku ketua tim sekaligus ketua ekskul Basket sekolah.

Para anggota diam diam kompak bernafas lega---menghabiskan waktu kurang lebih tiga jam untuk berlatih basket bersama sang ketua ekskul Basket rasanya seperti terperangkap dalam neraka, mengerikan.

Arkana adalah gambaran malaikat maut yang bertugas menangani para pendosa. Tapi meski begitu kerasnya, perfeksionisnya dan disiplinnya seorang Arkana mampu membangun lebih dari satu tim yang mampu bersaing dipertandingan basket taraf Nasional, dengan seluruh tim yang dikirim untuk berlomba rata rata meraih kemenangan, dari mulai juara harapan hingga juara Satu taraf nasional. Sebuah pencapaian yang luar biasa membanggakan, dan itu terjadi selama Arkana menjabat sebagai ketua ekstrakulikuler selama dua periode, ya Arkana memang sudah ditunjuk menjadi seorang ketua ekskul sejak kelas 10 semester 1 hingga sekarang dirinya menduduki kelas 11, Arkana mendapat jabatan tersebut berkat potensinya dalam kepemimpinan sebuah kelompok.

"Arkan langsung balik ga?" Marvin satu satunya anggota ekskul basket yang masih berada di lapangan bersama Arkana.

Arkana menatap Marvin sekilas, ia berteman dengan pemuda jangkung pemilik kulit tan tersebut, mereka bahkan satu komplek.

Arkana menggeleng, lalu menjawab, "Duluan aja, gua jemput Al." Ia tau Marvin pasti ingin mengajaknya pulang bersama, alias si jangkung ingin menebeng pada dirinya.

"Yaelah alamat naik angkot dah gue." Dengusnya.

Tapi Arkana acuh, ia sibuk membereskan barang barangnya, segera menggendong ranselnya dan melirik sekilas pada Marvin yang tengah merajuk.

"Gua duluan." Pamit Arkana, lalu ia pergi tanpa menunggu respon dari temannya itu.

"Si kampret bukannya bilang sorry kek atau apa kek malah nyelonong pergi. "Gerutu Marvin, mau tak mau ia segera membenahi barang barangnya.

"Hah apa yang bisa Lo harepin dari es batu berjalan kaya dia." Gumamnya, kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan area sekolah dnegan langkah ogah ogahan, dia makas untuk pulang karena harus pulang menggunakan angkot, motornya disita papanya karena dirinya ketahuan merokok, sial sskali emang nasibnya.

Arkana menghentikan langkahnya. Ruang kesenian berada tepat di hadapannya.

Ya karena Al--Alana Kalisa Giantara, sang kekasih adalah anggota dari ekskul tari di sekolahan mereka. Kebetulan jadwal ekskul mereka sama yaitu pada hari Kamis, dengan waktu yang sama juga.

Arkana melangkah masuk pada ruang kesenian yang cukup luas itu, atensinya langsung tertuju pada sesosok gadis yang tengah meneguk air mineral seorang diri.

"Sendirian aja?" Arkana bertanya, kemudian duduk di samping Alana.

Ia mengelap pelipis Alana yang dibanjiri keringat, Alana tentu terlonjak kaget.

Oneshoot LK🐇🐈✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang