" Apakah kau tidak ingin duduk nona..?"Nick bertanya setelah ia melihat Sofia malah terdiam menatap kagum ke sekitarnya. Pria itu duduk terlebih dahulu di sebuah meja makan yang lumayan besar, mendongak menatap Sofia dengan senyum tipisnya.
Sofia menoleh ke arah Nick, pria itu tersenyum menatapnya. Sedangkan Rainer, yang Sofia kira seperti bawahan pria itu kini berdiri di belakang sang tuan rumah ini. Sofia balas tersenyum, mengambil langkah pelan menuju meja makan dan duduk di sebrang. Sengaja sedikit menjauh, lantaran ia menghormati pria itu, sebab Sofia merasa aura dicastle ini cukup kuat. Maka dari itu, ia berfikir jika pria itu juga bukan orang sembarangan. Apalagi dia bisa berbisnis dengan banyak klan untuk semua barang ataupun obat-obatan yang di beli dari bermacam jenis orang.
Bisnis sebesar itu, tidak mungkin jika tidak ada orang lain yang berdiri di belakang pria itu. Tentu saja identitasnya bukanlah sembarangan.
" Terimakasih anda sudah berbaik hati untuk untuk menjamuku, tuan Nick." Sofia tersenyum ramah, mencoba membuka suaranya meski dia sendiri kaget melihat hidangan yang tersaji di atas meja makan ini lumayan mewah layaknya di istana.
Baru saja hendak mengambil sendok dari piringnya, mendadak perhatian Sofia tiba-tiba teralih ketika muncul seorang pria berpakaian baja dan juga membawa pedang di samping tubuhnya kini berjalan dengan tergesa mendekati mereka, ah bukan.. lebih tepatnya mendekati Nick dan Rainer disana. Pria itu menunduk sekilas lantas berbisik pelan pada Nick yang masih sibuk memotong daging di piringnya. Sayangnya Sofia tak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.
Tunggu dulu..!!
Pakaian berlapis baja..?
Dan membawa pedang..?
Manik Sofia kontan menyipit heran melihatnya. Setahunya di Castel ini bukanlah wilayah kerajaan, tapi mengapa ada prajurit disini. Sebab dari pertama ia menginjakkan kaki di Castel ini, Sofia belum melihat adanya prajurit. Tapi mengapa ada prajurit berpakaian baja tiba-tiba memasuki Castel ini. Apakah itu artinya Castel ini bukanlah bangunan sembarangan..?
" Dan tentu saja mereka berdua juga pasti bukan orang yang sembarangan.." tebak Sofia dihatinya.
Lantaran Sofia merasa jika Castel ini juga diliputi oleh sihir yang kuat. Maka sudah pasti si tuan rumah juga bukanlah orang sembarangan. Sofia masih sibuk memperhatikan sosok pria itu. Tidak lama kemudian, pria itu menunduk sekilas lantas pergi begitu saja tanpa adanya kalimat apapun yang keluar dari mulutnya lagi.
" Nona Sofia.." Mengetahui Sofia yang mengikuti arah kemana pria itu pergi, Rainer lantas tersenyum tipis lalu menegurnya pelan hingga membuat gadis itu kaget.
" Oh ya, ada apa Rainer..?" Tanyanya bingung.
" Silahkan untuk menikmati hidangannya nona.." ujar Rainer. Sofia tersenyum mendengarnya, ia melihat Rainer baru saja hendak pergi dari sana. Sebelum Sofia membalasnya dengan sebuah kalimat yang berhasil membuat kedua orang disana terpaku, tersentak kecil dengan intuisinya.
" Tuan Rainer, mungkin kau juga boleh bergabung dengan kami, bukankah itu lebih baik, benarkan tuan Nick..?" Ujar Sofia tiba-tiba menatap si pria berambut emas itu.
Nick dan Rainer kontan menoleh bersamaan padanya. Keduanya sedikit terkejut mendengarnya. Tak menyangka jika gadis cantik itu ternyata sangat pengertian. Rainer menoleh pada sang tuan, sedangkan Nick yang melihat tatapan itu hanya tersenyum, mengisyaratkan Rainer duduk lewat lirikan tajamnya. Rainer yang mengerti dengan persetujuan tuannya, lalu mengambil tempat duduk di sebelah Nick.
Rainer tersenyum tipis, melihat Sofia yang makan dengan tenang. Sedangkan Nick justru mengulas seringai tipis melihat sikap sopan santun gadis itu.
Oh tentu saja, dia gadis yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Two Worlds
FantasyTOLONG JANGAN JADI SILENT READER..!! HARGAI PENULIS YA..! BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA. DAN KOMEN SEBANYAK MUNGKIN. ~Fantasy Romance~ ... Menjadi seorang putri kerajaan tentunya adalah harapan banyak orang, ketika diberi kekayaan dan kekuasaan meli...