18. Jealous.

166 20 64
                                    

Jangan lupa vote dulu ya. Dan voment sebanyak-banyaknya. Aku menunggu follow kalian di akun aku.
Note: baca pelan-pelan, bakalan ada yang bikin jantungan loh.

............

Ketukan demi ketukan jari sudah berapa kali berlabuh di atas meja ini. Bergeming dalam tatapan, Romeo kini memperhatikan kalung permata Ruby merah di genggaman tangannya ini. Sudah berapa kali ia memperhatikan benda itu. Namun seolah tak puas, Romeo ingin mencari sesuatu yang tersembunyi di kalung ini. Tak perduli keterdiamannya membuat mereka yang ada di ruangan ini sama sekali tak bisa membaca apa yang ada di pikiran sang Alpha.

'Jadi kalung ini yang membuat aroma tubuhnya tersamarkan. Pantas saja selama ini aku tidak bisa merasakannya.' batinnya.

" Alpha, para divisi pengintai sudah mendapatkan bukti dari penyerangan terakhir. Mereka mengatakan adanya jasad Werewolf lain yang turut dalam penyerangan terakhir."

Romeo menoleh pada Javier disana yang baru saja berbicara. Alisnya terangkat heran, menelisik tajam ke arah pria didepannya ini dengan tatapan dingin. " Werewolf..? Serangan terakhir dilakukan oleh para Vampir. Bagaimana bisa ada Werewolf lain yang ikut menyerang..?"

Javier menghela nafasnya pelan. Ia sudah menduga pasti adanya campur tangan pihak lain yang ingin menganggu ketenangan Lightmoon Pack. " Dari jasadnya ditemukan bahwa ia bukan Rogue. Tapi mereka adalah anggota pack lain yang turut dalam penyerangan. Sebagian dari mereka ditemukan tato bulan biru di bagian punggung kanan mereka. Dan jasad mereka bukan hanya satu orang yang seperti ini."

" Maksudmu mereka menyerang secara berkelompok..?" Tanya Romeo tajam.

" Benar Alpha. Apakah menurut anda, ada pack lain yang sedang mengawasi kita dan mengambil keuntungan dari penyerangan klan Vampir kali ini..?" Leo yang berada di ruangan itu juga ikut berdiskusi. Sebagai orang yang turut menahan serangan para Vampir waktu itu, ia menduga bahwa memang ada penyusup lain yang memanfaatkan hal ini.

Romeo menghela nafasnya pelan, bangkit dari kursi kerja miliknya sebelum berjalan ke arah jendela besar ruangan ini. Ia menelisik jauh ke arah luaran sana, memperhatikan luasnya wilayah Lightmoon Pack ini.

" Tato bulan biru..?"

Dalam rautnya yang datar, alisnya terangkat sejenak lantas menyeringai seram ketika menyadari suatu hal. Pandangan matanya berubah tajam, dan bibirnya membentuk senyuman mengerikan seolah sang Alpha sudah menemukan suatu hal menarik.

" Jadi mereka yang ingin bermain-main denganku..!!"

Para bawahan yang mendengarnya mengerutkan kening tak mengerti. Tapi mereka tau, sang Alpha pasti sudah bisa menebak siapa dalang dari semua ini. Romeo menolehkan kepalanya tanpa berbalik badan, lalu ia melirik, menyeringai seram seolah telah menemukan jawaban yang tepat.

Baik Javier maupun para bawahan lain yang telah menemani sang Alpha selama ini, ikut merasakan betapa misteriusnya pria itu dari lirikan iris kelabu tajam mata sang Alpha.

" Mereka pasti mengambil keuntungan dari para tikus itu. Bagaimanapun ketika semua tuduhan di arahkan pada klan Vampir. Bukankah itu yang paling menguntungkan mereka." Ujarnya penuh arti.

Para bawahannya hanya terdiam mendengarkan. Yah, mereka sudah menduga, pasti ada salah satu pack yang bersekutu dengan para Vampir untuk mengganggu ketenangan kerajaan ini. Jika tidak, mana mungkin selalu ada saja yang ingin menganggu wilayah kerajaan ini ketika ada hal besar yang tengah terjadi. Hanya saja mereka belum tau siapa dalangnya dari semua ini, kecuali tebakan sang Alpha sendiri.

" Biarkan mereka berulah. Aku ingin melihat, sejauh apa mereka ingin bermain denganku..!!" Ucapnya dingin nan tajam mengiris, sedang seringainya bertengger disana.

Love Two WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang