5. A Ferfect Plan.

81 18 0
                                    

Follow dulu sebelum membaca ok.. jangan lupa juga beri tanda bintangnya ok..😭😘🙏

Langit malam terlihat terang malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Langit malam terlihat terang malam ini. Meski tak terlihat bulan, namun langitnya di penuhi ribuan bintang bertaburan menyebar ke segala penjuru arah. Suasana tenang dan damai telah terasa di istana.

Sepertinya ini belum terlalu malam, tapi istana terlihat sepi, tak ada orang berlalu lalang di sekitar koridor ataupun bagian koridor utama. Yang ada hanyalah prajurit yang berjaga dan berpatroli keliling.

Di sebuah bangku taman di tepi pagar tinggi istana. Telah duduk seorang wanita bergaun putih dengan mahkota berlian rubi bertengger di atas kepalanya. Sesekali manik kelabu milik wanita itu menjelajah, sembari menyesap manis dan hangatnya teh jahe yang ada di pegangannya itu.

Ini adalah di istana utara, dimana ia bisa dihadapkan dengan pemandangan kota secara langsung. Hingga menyebar sampai terlihat dua gerbang besar yang ada dihadapannya.

Malam ini kota terlihat ramai, dengan di penuhi lampion warna warni yang tergantung disudut sudut rumah dan jalan-jalan kecil. Berbagai aktivitas dari warga Wizard sangat jelas terlihat dari manik kelabu milik wanita ini.

Tanpa sadar wanita itu tersenyum, ketika melihat suasana kota yang begitu ramai juga terlihat hidup dengan warna-warna kontras dari lampu lampion. Setidaknya untuk saat ini ia bisa relax sebentar dari beban pikiran yang mengganggunya sedari tadi.

Namun di sela-sela ia menikmati tiap gugus hamparan suasana kota tadi, tiba-tiba saja fokusnya teralih ketika mendengar suara langkah kaki seseorang yang datang mendekatinya. Lantas segera menoleh, wanita itu tersenyum ketika mendapati seseorang yang ditunggunya sedari tadi telah datang.

" Kau terlambat 10 menit nona.." goda wanita itu. Ia menyeruput tehnya lagi, sebelum menatap wanita bergaun biru laut yang terlihat berkilau di bawah sinar lampu istana dengan senyum tipisnya.

Sedangkan yang ditatap malah tersenyum manis, lalu menunduk memberi hormat.
" Mohon maaf atas keterlambatan saya, ratu Safira.." ucapnya tak kalah menggoda.

Ratu Safira malah terkekeh melihat sahabatnya itu. Ia tau sekarang sahabatnya pasti sudah mengetahui perihal ia memanggilnya malam-malam begini. Jika tidak, mana mungkin ia datang dengan senyuman manis seperti itu.

Jangan heran, karna biasanya sahabatnya itu jarang sekali tersenyum, jika bukan karna ia sedang dalam masa bahagia ataupun berusaha menghibur seseorang seperti saat ini.

" Biar aku tebak, kau pasti sudah bergelut dengan selimut bulu beruangmu itukan.. uhh.. Pasti saat aku memanggilmu tadi, kau sudah mengeluarkan sumpah serapah terbaikmu seketika. Benar kan, Jessica.." ujar sang ratu dengan nada-nada yang dilebihkan. Safira lalu mengambil satu cangkir lain dan segera menuangkan larutan teh jahe di cangkir itu.

Jessica tidak menjawab namun tetap mempertahankan senyumnya walau dihatinya ia merujuk sedikit kesal lantaran Safira memanggilnya tiba-tiba lewat sebuah surat sihir. Dia memilih duduk di sebelah Safira, lalu menyesap teh jahe yang telah disediakan sang ratu. Sedangkan sang ratu masih sibuk menatap ribuan rakyat Wizard yang masih terlihat beraktivitas di perkotaan.

Love Two WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang