1. Princess Wizard.

218 24 0
                                    

Raut wajah cantiknya begitu kentara menghiasi kaca di depannya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raut wajah cantiknya begitu kentara menghiasi kaca di depannya ini. Manik coklat begitu indah di balut oleh bulu mata lentik panjang yang menambah poin kecantikannya. Tangan halusnya itu baru hendak menyentuh tiara cantik yang bertengger di atas meja riasnya, tiba-tiba suara ketukan dari pintu kamarnya berbunyi.

Tok.. Tok..

" masuk.." bariton tegas nan lembut keluar dari pita suaranya. Sang gadis tetap memandang wajahnya dari pantulan kaca, tanpa menoleh sedikitpun. Pintu megah berlapis emas itu lantas terbuka menampilkan sesosok wanita bergaun hijau khasnya para pelayan istana, masuk ke dalam.

" maaf tuan putri, anda di panggil ibu ratu untuk segera menemuinya di ruangannya sekarang.." ucap wanita itu yang langsung membungkuk hormat lalu memberi salam. Helaan nafas berat si tuan putri itu kembali terdengar.

Lagi..

Yah.. jika bukan memberinya tugas ataupun menyuruhnya untuk latihan. Dia tidak akan selalu dipanggil sang ratu. Baiklah.. Memang itulah yang selalu dilakukan oleh sang ratu untuknya. Dia mengatakan ini demi kebaikannya, tapi nyatanya sang ratu tak pernah peduli sedikitpun pada kondisi hatinya yang sering dijadikan pion demi kejayaan.

" baiklah, sekarang bantu aku untuk berkemas. Tolong ambilkan tiara delimaku yang ada di lemari kaca nomor dua.." sedikitnya ia pun melirik pelayan itu dari pantulan kaca besarnya. Dan si pelayan itu lantas mengangguk dan langsung menuju ke lemari kaca yang dipenuhi oleh tiara-tiara cantik disana.

Seringaian tipis tampak muncul di wajah cantik sang putri saat pelayan itu mendapatkan tiaranya tadi. Dan kini sang pelayan itu segera mendekat ke arahnya yang duduk di depan meja hiasnya.

" ini tuan putri.." si pelayan itu lantas menyerahkan tiara yang masih terbalut kain satin putih melingkupinya.

" taruh di sana dulu.. dan perbaiki tatanan rambutku.." titahnya. Si pelayan lantas menurut. Ia tak tau jika sebenarnya si tuan putri ini tengah menjalankan misi penyelamatan diri sedari tadi.

Saat sudah selesai dengan tatanan rambutnya, si pelayan itu lantas berbalik hendak mengambil tiara delima yang tadinya di letakan di meja hias belakangnya. Namun saat ia berbalik..-

" ddooooooorrrrrr.." ia terkejut saat melihat wajah si tuan putri itu berubah menjadi wanita tua keriput yang sangat menyeramkan. Alhasil saking terkejutnya tiara yang tadi dipegangnya menjadi terjatuh tepat menimpa kakinya.

Si pelayan itu lantas meringis memegangi kakinya yang kesakitan. Tapi saat ia menoleh kembali ke arah meja hias depannya ini. Ia lebih terkejut karna gaun putih yang tadinya dipakai tuan putrinya kini tergeletak tak berpenghuni di atas kursi yang didudukinya tadi.

Mencari-cari.. Pelayan itu justru mendengar suara cekikikan dari arah pintu kamar sang putri. Ia pun langsung menoleh, Maniknya sempat melihat gadis bergaun merah sedang tertawa dengan santainya di sana sambil memegangi perutnya.

Love Two WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang