3. The Application.

90 20 1
                                    

Jangan lupa follow akun aku ya. Juga tekan tanda bintang dan comentnya ok..

Sofia tak pernah mengerti, kenapa acap kali sang ratu memanggilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sofia tak pernah mengerti, kenapa acap kali sang ratu memanggilnya. Ia selalu berpikir, apakah sang ratu ini tak ada perkerjaan lain selain dari memanggilnya setiap saat. Bahkan ia curiga mungkin saja sang ratu mempunyai mata ajaib yang bisa melihatnya kapanpun dan dimanapun dia berada, agar sang ratu bisa sesuka hati memanggilnya setiap saat.

Yah.. dia sungguh bertanya-tanya, ada alasan apa sang ratu terus memanggilnya setiap saat bahkan sehari bisa mencapai 50 panggilan darinya.

Entah itu untuk membuat obat, merajut, menari, melukis, membaca, belajar meracik racun, belajar tata krama, belajar bela diri, belajar mengendalikan elemen, memilih pakaian bahkan sampai menanam bunga di taman istana pun sang ratu pernah menyuruhnya untuk melakukan hal itu. Dan tentu saja, disini Sofia hanya bisa pasrah melakukan itu, sebagai objek dari suruhan sang ratu.

Yah, mungkin embel-embel nama sang putri yang dipakai sang ratu dalam membimbing Sofia agar menjadi pribadi kuat dan bertanggung-jawab, sudah cukup untuk membuat sang putri semakin menderita.

Seperti saat ini, baru saja ia bersenda gurau dengan Carolina berserta matenya di taman utama kerajaan. Bertukar banyak cerita hingga mereka tertawa bersama-sama. Namun naasnya semua itu berakhir karna gangguan dari seorang pelayan yang muncul tiba-tiba ditengah ketiganya sedang bercanda.

" Maaf tuan putri, anda dipanggil ibu ratu untuk segera menuju ruang makan sekarang. Anda dijabwalkan untuk makan siang bersama tamu kerajaan lain untuk membahas banyak hal, putri.." sang pelayan itu sedikit membungkuk memberi hormat, takut-takut sang putri kembali lagi mengerjainya seperti yang dilakukannya pada yang lain.

Sofia yang baru saja menyesap gelas kaca di tangannya bersama larutan teh madu di dalamnya mendadak terhenti. Sepersekon itu juga ia menoleh pada si pelayan yang masih membungkuk dengan raut kesalnya.

Oh ayolah, bahkan matahari saja baru nampak diufuk timur tiga jam yang lalu, tapi mengapa ia dipanggil sepagi ini dari ratu.

" Astaga.. kenapa si nenek sihir tua itu tak berhenti terus mengangguku.. dia tidak ada kerjaan lain apa.." Sofia mengerenyit, lantas segera meletakkan cangkirnya diatas meja dengan sedikit kasar, hingga menimbulkan bunyi dentingan, bahkan kepalanya pun turut mengeleng kesal.

Yang dipikirannya saat ini tengah mengerutuki sang ratu karna telah menganggu kesenangannya.

Oh, jangan tanya dua orang dihadapannya ini sedang apa. Karna sedari Sofia bergumam mereka hanya mendengarkan dengan raut berbeda-beda.

Mark yang sedari tadi mengunyah camilan pun tercengang mendengarnya. Lantaran Sofia mengatakan sang ratu dengan sebutan ' si nenek sihir tua ' hingga spontan membuatnya hampir tersedak.

Yah, bagaimana tidak.. sang ratu adalah orang paling penting di kerajaan ini. Orang yang dikenal banyak orang sebagai sosok wanita tangguh yang memimpin kerajaan selama puluhan tahun sampai berjaya seperti ini.

Love Two WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang