"Jarang-jarang Revan bayarin kita main gini. Revan yang jadian, Fahmi untung!" celetuk Fahmi. Revan, Lea, Dena, Adnan, dan Fahmi emang sengaja ngadain camping berlima dalam rangka resminya hubungan Revan dan Lea sebagai sepasang kekasih.
"Dasar kaum jomblo nggak modal!" ledek Revan.
"Mentang-mentang udah sold out Lo, Van!" timpal Dena.
"Mas Adnan, itu incesnya lagi ngode tolong kepekaannya!" sindir Lea sambil terus mepet ke Revan dan bergelayut manja di lengan Revan.
"Liat aja nanti!" balas Adnan dengan senyuman penuh misteri.
"Lea tolong dong benerin rambut aku, nutupin mata nih!" pinta Revan yang tengah sibuk mendirikan tenda untuk mereka bermalam.
"Iya siap, Epan!" dengan sigap Lea merapikan rambut Revan agar tidak menutupi mata. "Kamu waktunya cukur ih!"
"Iya abis pulang camping, anterin aku cukur ya, kamu yang milihin hairstyle-nya!" balas Revan.
"Camping berdua doang? Ini ada orang lain loh!" sindir Fahmi. "Nan, liat tuh Revan sombong amat! Udah punya pacar jadi lupa kalo punya tangan!"
"Kamu juga waktunya cukur deh, Nan! Liat nih kamu jadi berponi gini, pasti kalo masuk mata perih!" Dena juga turut mengomeli Adnan yang malas memangkas rambutnya. Walaupun terus ngomel, Dena dengan cekatan merapikan rambut Adnan dengan sisir dan pomade milik Adnan.
"Iya inces, abis dari camping mau rapihin deh!" balas Adnan sambil mencubit pipi Dena gemas.
"Jangan gitu! Aku malu!" pekik Dena sambil berusaha menyingkirkan tangan Adnan. Sementara Adnan hanya terkekeh gemas.
"NYAMUK TERBESAR DIMUKA BUMI BERNAMA AUFAHMI!" pekik Fahmi gemas. Ini Fahmi diajak buat apa sih? Menyaksikan kedua pasangan ini bermesraan? Siapapun tolongin Fahmi! Fahmi siapa, dengan siapa, dimana, dan buat apa?
***
"Timing yang pas buat bikin api unggun, ya nggak guys?" tanya Lea.
"Bener banget!" timpal Fahmi.
"Yaudah gue, Lea, sama Fahmi izin ke pos dulu buat ambil kayu bakar kalo berdua doang berat bawanya. Adnan sama Dena Lo berdua tunggu sini yak!" ujar Revan.
"Oke siap!" pekik Adnan paling semangat.
"Jangan aneh-aneh!" ancam Lea.
"Nggak Le!" ucap Adnan. Lea, Revan, dan Fahmi pun akhirnya beranjak meninggalkan Dena dan Adnan berdua.
***
"Nan, aku mau nanya serius, hm agak serius," ujar Dena membuka pembicaraan antara dia dan Adnan.
"Tentang apa?" tanya Adnan. "Tentang kita?"
"Hm," Dena menganggukkan kepalanya sambil tertunduk.
"Mau sekarang?" tanya Adnan sambil tersenyum miring.
"Hah?" Dena masih agak nge-lag.
"Jadian yuk? Pas banget harinya indah, inces!" ucap Adnan serius sambil menatap lekat ke arah Dena.
"Aku ini lagi ngimpi?" tanya Dena dengan wajah malu dan kebingungan yang tampak menggemaskan di mata Adnan.
"Nggak lah, ini beneran. Ayo pacaran!" tegas Adnan. "Mau kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
OVERDUE (✔️)
Teen FictionBlurb~ Kejebak Friend zone? Udah biasa. Suka sama seseorang tapi malu ngungkapin? Banyak. Tapi gimana kalo Lo suka sama seseorang tapi nggak bisa yakin kalo Lo beneran suka sama dia hanya karena prinsip, 'nggak mau pacaran'. Giliran udah sadar si do...