"Finally kelas 12 dan gue masih jomblo," ucap Fahmi yang saat ini berjalan bareng Adnan sama Revan yang udah siap buat nyambut adkel baru mereka, sebagai anggota pengurus OSIS yang emang bertanggung jawab buat acara itu.
"Gimana nggak jomblo, orang Lo aja susah banget nemu yang pas," ujar Adnan. "Lagian, orang lain pas naik kelas 12 pada mulai deg-degan mikir soal univ, Lo malah kek happy gitu,"
"Ya kan gue mau cari dedek gemes, barangkali ada yang nyangkut!" jawab Fahmi asal.
"Terserah deh, asal Lo nggak mainin perasaan orang aja sih," nasehat Revan.
"Epan belajar dari pengalaman nih?" ledek Fahmi.
"Ya emang, makanya gue ingetin Lo!" tegas Revan membuat Fahmi mengacungkan jempol.
"Gue sama Revan duluan ya, pasti udah ditungguin panitia lain. Ya kali tugas panitia terakhir sebelum pensiun gue sama Revan malah molor," pamit Adnan.
"Temenin Lea, jangan biarin dia sendiri dan bilang ke dia kalo Epan sayang Lea!" imbuh Revan.
"Lo pikir gue apaan? Aplikasi chat?" ucap Fahmi sebal yang hanya direspon tawa oleh Revan dan Adnan.
***
"Gimana Lo?" tanya Dena nggak jelas ke Fahmi.
"Gimana apanya?" tanya Fahmi balik sambil nyeruput es degan.
"Ketemu nggak dedek gemesnya?" perjelas Lea.
"Ketemu, banyak banget. Doa gue terkabul. Tapi belum ada yang menarik hati, sih," jawab Fahmi enteng. "Btw, semenjak Lo tolak, Zafran jadi lebih nempel sama Shilla," Fahmi dengan randomnya malah ngomentarin Zafran yang lagi bercanda berdua di bangku kantin yang nggak jauh dari mereka.
"Bagus dong, artinya mereka jodoh," sahut Lea enteng.
"Lo ngomentarin orang mulu, Lo sendiri pikirin kek!" semprot Dena.
"Denger ya! Gue itu susah banget ketemu yang pas, meskipun gue ganteng gini dan nggak susah buat pilih cewek random," ucap Fahmi ngeselin.
"Makan tuh ganteng!" sahut Lea dan Dena kompak.
"Heleh!" Fahmi memalingkan muka dan melihat sekeliling kantin dan tiba-tiba aja langsung terpaku pada satu objek sampai nggak kedip. "Masyaallah, cantik banget Ya Allah!"
"WOY!" gertak Adnan dan Revan yang baru datang di depan Fahmi.
"Sialan! Gue abis liat bidadari malah jadi dua setan gini!" ucap Fahmi sebal.
"Siapa sih?" tanya Adnan kepo.
"Itu tuh, anak kelas sepuluh. Gila manis banget, nggak tau aja udah klik banget. Pengen gue gapai!"
"Yang mana?" tanya Revan ikutan kepo.
"Tau tuh! Yang jelas napa!" timpal Lea dan Dena yang juga kepo.
"Itu tuh, yang rambutnya keriting, orangnya senyumnya manis banget, pipinya merah. Gemoy banget!!" jelas Fahmi detail. Keempat temannya ikut melihat ke arah objek yang dimaksud. Emang beneran cantik parah dan positif vibes. Imut banget! Pantes Fahmi langsung kecantol.
"Wih, gila!" ucap Dena. "Masalahnya dia mau nggak sama modelan kek lo?"
"Kalo belum dicoba juga nggak akan tahu!" ucap Fahmi sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
OVERDUE (✔️)
Ficção AdolescenteBlurb~ Kejebak Friend zone? Udah biasa. Suka sama seseorang tapi malu ngungkapin? Banyak. Tapi gimana kalo Lo suka sama seseorang tapi nggak bisa yakin kalo Lo beneran suka sama dia hanya karena prinsip, 'nggak mau pacaran'. Giliran udah sadar si do...