ONE

286 17 4
                                    

Sinar surya mengiringi pagi. Seorang pemuda turun dari motornya. Kemudian melepaskan helm-nya. Tangannya sibuk merapikan rambut hitamnya yang sedikit berantakan. Sorotan tajam mata sipitnya seolah membius perempuan yang menatapnya.

***

Kelas 11 IPS 4

Pemuda bermata sipit itu menginjakkan kakinya di ruangan kelas barunya. Kemudian melemparkan tasnya dengan gaya songong ke sebuah bangku.

"Nggak kasihan napa ama tas Lu, Van?" tanya temannya.

"Ngapain dikasihanin? Tas kan, nggak punya perasaan," jawabnya enteng sambil tersenyum simpul.

"Ya elah, serah Lu dah,"

"Fahmi belum dateng??"

"Ya elah Revan sayang.. kan ada Adnan yang ganteng disini," canda sahabatnya.

"Najis, Gue masih normal ya, Nan!" jawab lelaki itu geli. Sahabatnya hanya tertawa puas.

Pemuda bermata sipit. Revan namanya. Revano Aksa Pradipta lengkapnya. Anak tunggal dari keluarga Pradipta. Hidupnya serasa hampir sempurna. Gimana nggak? Dia punya wajah tampan, keluarganya kaya, walaupun anak IPS yang kata orang terkenal bandel dan ngawur, Revan termasuk siswa yang pintar. Tapi, dia termasuk cowok yang cuek soal urusan cewek, dia nggak ada minat buat naksir apalagi pacaran. Soal dua makhluk yang selalu ngikutin Revan yaitu, Adnan sama Fahmi sahabat Revan dari SD sampai sekarang. Selalu ada buat Revan baik waras atau gila.

"Kawan-kawanku, Fahmi yang tampan datang!" ujar seorang laki-laki tinggi. "Lama tak berjumpa selama liburan ini! Gue kangen Lu pada, guys!"

"Alay anjir!!" teriak Revan dan Adnan.

***

Kelas 11 IPA 5

"Anak-anak, Selamat pagi!" sapa Pak Reza guru Biologi. "Hari ini kalian akan mendapatkan teman baru. Kemari, Nak!"

Seorang gadis manis, berambut panjang kecokelatan memasuki ruangan kelas. Membuat semua mata tertegun melihat pesonanya. Cakep euy!

"Silahkan perkenalkan dirimu, Nak!"

"Hai semua, kenalin gue Malea Arabelle Sasikirana, kalian cukup panggil gue Lea aja. Gue pindahan dari Medan. Semoga kalian senang temenan sama gue," ucap gadis manis itu dengan senyum ramahnya. Cowok-cowok dikelas itu auto terpesona.

"Terima kasih Malea, kamu bisa duduk dengan Dena," ucap Pak Reza, seraya menunjuk Gadis berpenampilan tomboy yang duduk dibangku belakang. Lea hanya mengangguk, lalu melangkahkan kakinya.

***

"Dena, Jujur Gue ngga nyangka, Lu yang secantik ini, punya tabiat tomboy," ujar Lea heran. Saat ini dia dan Dena sedang menghabiskan waktu istirahat di kantin.

"Bisa aja, Le! Biasa aja kok! Lagian cantikan juga Elu," balas Dena malu. "Lagian, udah takdir Gue aja buat terlahir tomboy kek gini,"

"Iya juga ya,"

Ayudia Adenia Dayana. Dari namanya terlihat sangat indah dan anggun. Dena memang bisa dibilang cantik. Namun, dia karakter cewek tomboy yang tegas. Pembawaannya memang galak, kang ngegas, namun tetap sopan kalo sama guru atau orang tua, kecuali kakel kang labrak. Walaupun gitu, dia itu sosok yang care sama orang sekitarnya dan mudah berbaur dengan orang baru. Itulah yang membuat Lea nyaman berteman sama Dena.

OVERDUE (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang