Lea menghempaskan dirinya ke atas kasur, masih mager buat ganti baju. Entah kenapa dia bahagia banget, mungkin karena dapat sahabat baru seperti Dena atau karena Revan, cowok yang memberikan perlakuan manis padanya, cielah cewek emang gitu, ehem.
"Mampus, baper lho, Le!" ujarnya pada diri sendiri, kemudian menggelengkan kepalanya. "Nggak, lah, gue kok gampang baper."
Gadis manis itu kemudian meraih sebuah bingkai foto yang ada di atas nakas.
"Bang, gue kangen sama lu," ucapnya pelan sambil mengamati gambar sepasang anak lelaki perempuan yang saling merangkul satu sama lain. Lea lantas mengembalikan foto itu ke tempatnya kemudian beranjak untuk membersihkan diri, dan tak lupa ibadah.
Usai melakukan semua rutinitasnya, Lea beranjak ke depan cermin sambil ngerapiin rambut kecokelatannya.
"Cantik banget gue," puji Lea pada diri sendiri. PD banget woylah! Tapi emang kok, ehe.
"Masyaallah," ucap seorang wanita dewasa yang tiba-tiba sudah ada di belakang Lea.
"Eh Mama," ujar Lea sedikit terkejut, "Masyaallah, Lea cantik."
"Ada-ada aja kamu," ujar Sania sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak gadisnya. "Ayo makan siang, Mama juga udah beliin lemon tea kesukaan kamu!"
"Oke Ma, bentar mau iket rambut dulu," respon Lea di ikuti anggukan Sania.
***
Revan senyum-senyum sendiri melihat pesan yang ia kirim untuk Malea. Revan belum pernah se-antusias itu kepada perempuan, tapi entah mengapa Lea membuatnya nyaman. Tapi jauh di dalam diri Revan masih saja tidak mau lebih serius. Ya tau kan, serius dalam konteks apa? Dasar Revan udah kepedean dulu, emangnya Lea mau? Revan hanya tersenyum geli saat merasakan perasaannya saling berdebat.
tringg..
Laki-laki itu tersenyum ketika membuka notifikasi handpone-nya. Nah, kan Salting.
***
Lea kembali merebahkan dirinya di kasur usai makan siang. Emang perpaduan yang perfect makan dan rebahan itu, iya kan? Ada beberapa notifikasi yang masuk di handphone miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OVERDUE (✔️)
Teen FictionBlurb~ Kejebak Friend zone? Udah biasa. Suka sama seseorang tapi malu ngungkapin? Banyak. Tapi gimana kalo Lo suka sama seseorang tapi nggak bisa yakin kalo Lo beneran suka sama dia hanya karena prinsip, 'nggak mau pacaran'. Giliran udah sadar si do...