EPILOG

68 5 23
                                    

Note: epilog cerita ini merupakan sambungan dari prolog

***

"Ada titipan buat Lo, Dek! Abang nggak maksa adek nerima tapi Abang cuma nyampain amanah orang yang kasih ini," Leon menyodorkan sebuah kotak yang sangat familiar bagi Lea. Yang membedakan hanyalah kotak yang Ia pegang ini tampak lebih baru.

"Kalau adek masih mau perjuangin kisah cinta adek, temuin Revan lagi. Kalo Revan masih mau berjuang dia pasti masih ada di deket sini," pesan Leon.

Lea mengernyit bingung. Dia pernah liat kotak ini sebelumnya, namun Lea tak ingat pasti kapan dan dimana. Perempuan itu membuka kotak berisi permen tersebut dan menemukan sebuah notes kecil.

Sebelumnya, aku pernah janji kalo kamu sedih aku bakal kasih permen biar kamu nggak sedih. Tapi, sekarang aku malah yang bikin kamu sedih. Maaf ya, tapi izinin aku buat hibur kamu sekaligus tepatin janji aku.

Dari anak cowok yang belum kamu tahu namanya, Revan.


Lea benar-benar terkejut. Perempuan itu berlari menuju kamarnya meninggalkan Leon yang kebingungan sendiri. Dengan cepat Lea membongkar isi lacinya dan menemukan kotak yang serupa dengan apa yang baru Ia terima. Hanya saja yang lama tampak lebih tua dan sedikit usang.

Sosok itu adalah Revan. Anak laki-laki yang menghibur Lea sesaat setelah Leon meninggalkan Lea. Sosok yang selama ini Lea tak tahu siapa namanya. Sosok yang sama yang Lea cintai akhir-akhir ini.

Tanpa pikir panjang Lea berlari menuju ke depan rumahnya. Berharap sosok Revan belum terlalu jauh untuk digapai lagi.

***

Lea berlari dengan sekuat tenaga berusaha menggapai sosok yang melangkah belum jauh dari hadapannya.

"REVAN!!!" Lea berteriak kencang sambil menyeka air matanya. Yang dipanggil pun berhenti dan menoleh ke arah Lea. Dengan semangat, Revan berbalik dan berlari ke hadapan Lea sembari merentangkan kedua tangannya.

"Revan, kita masih bisa bareng, kan?" tanya Lea ketika sudah dipelukan Revan.

"Harusnya aku yang nanya. Masih pantes nggak sih aku yang brengsek ini dapet kesempatan kedua?" Revan memeluk erat Lea tanpa ada niatan untuk melepaskannya. "Maafin aku, maaf cuma bisa kasih sekotak permen buat ucapin maaf, abis ini aku bakal ceritain full kejadian yang kamu liat. Antara aku sama kak Sheren."

"It's kinda sweet, kamu inget janji kamu, Van! Bahkan ke orang yang kamu aja nggak tau namanya. For me itu udah bisa ngebuktiin kamu pantes buat dapat kesempatan kedua. Aufa udah spam aku lewat chat dan ceritain semuanya tentang kamu sama ular sanca yang agresif itu," ucap Lea. "Dan asal kamu tau, aku nunggu kamu!"

"Oh ini cewek yang nolak cowok macam Zafran dan milih si brengsek?" goda Revan membuat wajah Lea bersemu merah karena malu.

"Kok tahu?" tanya Lea heran.

"Zafran semalem dateng ke rumah aku pas ujan deres, cuma buat bilang, 'Lea nungguin Lo, Van!' Gila tuh cowok, rela basah-basahan demi cewek!" jelas Revan.

"Pantes, Shilla bilang Zafran hari ini nggak masuk karena sakit. Semalem demam, ternyata gara-gara nyamperin kamu," ujar Lea.

"Hayo lho, kasihan Zafran," goda Revan.

"Tapi kan aku sukanya Revan,"

"Ehem!" Revan berdeham salting. "Jadi gimana? Cuma manggil aku kamu doang kurang deh, langsung jadian aja gimana?"

"Hah??"

"Malea Arabelle Sasikirana mau nggak jadi pacarnya Revano Aksa Pradipta? Jadi My Lea yang seutuhnya?" tanya Revan lantang dan yakin.

"Why not? Mulai detik ini kita pacaran, oke?" jawab Lea yakin.

"YES!!!!" Revan bersorak gembira. "I LOVE YOU, MY LEA!"

"Love you too, Epan!" balas Lea sambil tersenyum. Entah mengapa atmosfer romantis sangat mendukung kedua insan ini. Revan terlena dengan bibir manis milik Lea yang sedari tadi merekah penuh kebahagiaan.

Revan menarik tengkuk Lea dan membawanya merapat ke arahnya. Kedua pasang mata yang penuh akan binar asmara itu beradu pandang.

"Le, boleh aku ambil first kiss kamu?" tanya Revan pelan. Lea tersenyum tipis sambil mengangguk yakin. Revan dengan segera melumat bibir merah milik Lea dan langsung dibalas oleh Lea. Keduanya terbuai akan kenikmatan asmara. Sesekali mereka melepaskannya dan menempelkan bibir mereka kembali di akhiri dengan tatapan mata penuh arti dan kebahagiaan.

 Sesekali mereka melepaskannya dan menempelkan bibir mereka kembali di akhiri dengan tatapan mata penuh arti dan kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya tidak akan berakhir begitu saja tanpa adanya sebuah perjuangan. Ada dua tipe orang di dunia yang menduduki kemungkinan paling unik. Beruntung dan tidak beruntung. Semuanya berkaitan dengan waktu. Apakah tepat waktu atau terlambat.

***

So dengan berakhirnya Epilog ini, maka Overdue secara resmi tamat. Tapi jangan khawatir masih ada sekitar 2 extra chapter untuk beberapa Minggu ke depan sekaligus pengantar buat Spin Off dari Overdue.

I just wanna say thank you buat kalian yang udah ikutin Revan dan Lea dari awal, semoga kalian betah ngikutin work gue selanjutnya. Btw, Lea Revan dkk bakal tetep muncul di work aku yang lain, so jangan kangenin mereka yak:)

See you next week!

Oh iya, follow IG author @azzahra_syaharani @lemonulis biar tau update soal work gue di Wattpad 🤍

OVERDUE (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang