• 𝖀𝖓𝖉𝖊𝖗 𝕿𝖍𝖊 𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙

768 87 6
                                    

Claude memijit pangkal hidungnya pelan. Ia menghela nafas berat saat melihat tumpukan kertas yang meninggi dimeja kerjanya. Apalagi ketika mendengar keinginan sang putri semata wayang yang menginginkan afternoon tea bersama keponakan perempuan Duke Alpheus itu.

Claude juga mulai merasakan kejanggalan dengan keponakan perempuan Duke Alpheus itu. Manik biru tua itu selalu berbinar ketika dirinya bergabung di acara tea time yang diadakan oleh Athanasia.

Manik biru tua itu juga selalu menatap Vika, tamu kesayangan anak gadisnya itu. Ada kebencian disana, sebenarnya Claude tidak memikirkan tatapan kebencian gadis bermarga Margarita itu. Tapi, ternyata tatapan itu seperti menyalurkan energi hitam yang menyasar langsung terhadap tamu kesayangan Athanasia itu.

Dan lagi dokumen yang bertumpuk di meja nya itu berisi tentang surat permohonan dan banyak lagi surat tentang perdagangan yang menyangkut tentang ekonomi negaranya. Claude mengambil satu dokumen yang berada diakhir tumpukan.

Alis meninggi meninggalkan ekspresi kaget ketika membaca baris awal dokumen itu. "8 Gadis menghilang dalam kurun waktu 4 bulan" judul utama didokumen itu membuat Claude mengernyit heran.

"Dan korbannya mayoritas adalah prostitusi yang terkenal dan memiliki banyak pelanggan."

Claude bangkit dari tempat duduknya. Melangkah menuju ruang kebesarannya untuk mencari Felix disana. Lagipula kasus meresahkan seperti itu pasti sudah memiliki keterangan jelas bukan.

Kaki panjang itu melangkah cepat dari koridor utama istana itu. Manik berlian itu bertemu dengan manik Heterochromia milik tamu kesayangan putrinya itu.

"A-aah,selamat pagi Yang Mulia."Ujar Vika sambil membungkuk hormat. Gaun Biru langit itu sangat pas membalut tubuh tamu kesayangan putrinya itu. Kedua tangannya menyembunyikan sesuatu dibelakang tubuhnya karena kaget, membuat manik berlian itu tertarik.

"Dimana Athanasia?" Vika menelan ludahnya gugup. Tangannya menyembunyikan rangkaian bunga dandelion, menggenggamnya erat.

"Bisakah kau tidak menatapku seperti itu Claude. Jantungku tidak aman."Batin Vika.

"Aa-a,Tuan Putri sedang ada di taman. Merangkai bunga."Ujar Vika kikuk yang membuat Claude menaikkan satu alisnya.

"Dan apa yang kau lakukan disini?"Tanya Claude dengan suara dingin yang membuat Vika gugup.

"T-tuan putri."

"Sial kenapa malah gugup sih."Grutu Vika di batin nya.

"Tuanputrimenyuruhsayauntukmemberikanmahkotabungainiuntukanda."Ujar Vika dengan cepat. Lalu, tangannya menyerahkan sebuah rangjaian bunga berbentuk mahkota bunga dandelion itu tepat didepan wajah milik Claude.

Pemilik manik berlian itu menyeringai pelan, "Pakaikan."

"Ha?" Vika bersuara bingung. Terjengit ketika manik berlian milik Claude itu menatapnya tajam.

"Pakaikan mahkota bunga itu."Ulang Claude yang membuat Vika tersenyum gugup. Kaki panjang itu melangkah maju mendekati gadis pemilik manik Heterochromia itu, sedikit menundukkan kepalanya agar Vika bisa memakaikan mahkota bunga karya Athanasia itu.

𝐲𝐨𝐮 𝐚𝐧𝐝 𝐢 ; 𝑪𝒍𝒂𝒖𝒅𝒆 𝒅𝒆 𝑨𝒍𝒈𝒆𝒓 𝑶𝒃𝒆𝒍𝒊𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang