"Masuk!" Perintah dari dalam ruangan.
"Khapp..." Gun membuka pintunya dan kemudian dia melihat seseorang sedang duduk di atas kursi membelakanginya saat ini.
FYI : Ruangan ini didesain semi kantor bentuknya.
"Sawaadhee khapp Khun...?" Ucap Gun dengan hati-hati, karena dia belum mengetahui siapa nama dari partnernya kali ini.
"Off. Panggil saya Off." Kemudian laki-laki tersebut membalikkan badannya menghadap Gun sambil melonggarkan dasi di lehernya.
"Khap..khun Off. Jadi...apa mau langsung dimulai saja atau bagaimana khun?" Gun bertanya dengan cicitan pelan, karena aura orang di depannya ini yang terlalu mendominasi hingga rasanya leher Gun tercekik dan sesak.
"Sebentar. Tidakkah kamu pikir kenapa saya ingin di kamar ini?" Off mulai melangkah maju ke arah Gun dengan kondisi kemeja yang sudah hampir terbuka semua kancingnya.
"Eeehh...i..iyaa khun, saya paham. Jadi ini mau langsung saja atau bagaimana ya khun?" Gun bertanya dengan suara yang sedikit gugup, pasalnya ini adalah pertama kalinya dia masuk ke ruangan khusus bdsm ini. Dia takut.
Off kemudian langsung mendekat ke arah Gun, dan menarik pinggang Gun hingga berhimpitan dengan tubuhnya.
"Tenang baby, jangan terburu-buru. Kita pemanasan dulu." Off berbisik seduktif di telinga Gun, tak lupa dia sedikit menjilat dan menggigit telinga Gun hingga merah.
"Nngghhh...Ba...baikk..khun." Gun menjawab dengan gugup lagi, tapi diiringi sedikit desahan akibat apa yang dilakukan Off pada telinganya.
"lepaskan bajumu dan ganti dengan pakaian maid yang ada di sana itu!!" Perintah Off mutlak pada Gun.
"Baik Khun." Gun menurut saja, karena dalam otaknya hanya ada iming-iming duit yang berlimpah saat ini.
astaga ini sangat aneh, ini kan pakaian wanita. Bagaimana bisa dia menyuruhku memakainya. Dasar mesum, untung kaya. huft..Gun menggerutu di dalam hatinya, ini adalah pertama kalinya dia bertemu costumer yang sangaaatt mesum seperti ini selama dia bekerja di bar ini.
"Sudah selesai Khun." Gun akhirnya selesai memakai baju maid itu dan langsung menghampiri Off.
Off tertegun dan menelan ludahnya dengan kasar. Dia terkejut, selama hidupnya dalam pengembaraan lobang, dia belum pernah melihat yang sangat indah seperti ini.
"Kh..Khunn??" Gun bertanta dengan gugup, karena laki-laki di depannya ini melihatnya seperti hidangan yang siap dimakan.
Off langsung tanpa aba-aba langsung menarik pinggang Gun dan langsung menariknya ke dalam pelukannya.
Off membanting tubuh Gun ke atas tempat tidur mereka, dia mengukung tubuh kecil Gun dengan kedua tangannya yang bisa dibilang cukup kekar.
"Kauu...terlihat sangat lezatt baby." Off mengucapkannya sambil lidahnya terua bergerilya di seluruh tubuh Gun, yang kini sudah telanjang sepenuhnya.
Sia-sia saja tadi Gun mengganti baju maid, akhirnya dirobek juga oleh laki-laki penuh nafsu di depannya ini.
Off kemudian membuka risleting celananya, dan mengeluarkan 'dedek' miliknya yang sudah tegak seperti keadilan.
Astagaaa itu dua kali lipat lebih besar dan berurat daripada punya costumerku yang sebelumnya😰. Apakah akan muat??
"Are you ready baby boyhh??" Off berbicara dengan suara rendah sambil tangannya memegang 'dedek' nya yang sudah siap bermain dan mengarahkannya ke depan wajah Gun dengan bangga.
"Ii..ii..iyaa Khunnhh.." Gun menjawab dengan desahan tertahan, karena tangan Off yang sudah mulai menerobos lubangnya di bawah sana tanpa permisi.
"Good boy. Now, from this time until we're done, you're my slut. So, shut your mouth and just scream my name with your sexy lips. And call me daddy." Off mendikte Gun sambil jarunya menusuk-nusuk lubang Gun di bawah sana dengan semangat.
"Yess..daddy." Gun menjawab sambil merem melek, dia sangat dibuat terbuai dengan permainan Off, walaupun ini baru awalnya saja.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Slut
Fanfiction2 kutub magnet yang saling tarik-menarik. Kenikmatan antara surga dan neraka. Apa yang harus dilakukan? Perasaan ini terasa benar namun juga salah. Entahlah, atau mungkin rasa salah ini yang membuatnya semakin menantang? Warn❗ Ini cerita bxb Pliss j...