15

957 82 8
                                    

Hai hello annyeong:( pakabs semuaaa?? Maaf bru up, kmrn2 saia sngt sibuk:( saia soalnya udh mau ujiann..
.
.
.
.
.
--
Jaemin tiba disebuah apartemen yang mungkin bisa dibilang cukup mewah, benar ia memutuskan untuk ikut bersama Hyunjin.

Jaemin hanya terdiam sembari mengikuti Hyunjin yang sedari tadi masih berbicara, namun telinganya terasa tuli, bahkan ia tak mendengar apa yang dikatakan oleh Hyunjin, yang dipikirannya saat ini hanyalah Jeno.

"Jaem, ini apartemenku, mulai sekarang kau disini saja dulu, jangan pernah keluar mengerti?" ucap Hyunjin sembari menyuruh Jaemin duduk.

"T-tidak Jin aku tidak ingin disini, aku harus bertemu Jeno" rengek Jaemin.

"JAEM! berhentilah mengingat lelaki ituu, kau ingat tadi dia bahkan membentakmu! Tak bisakah kau melihatku saja?" tanya Hyunjin emosi, ia sangat muak pada Jaemin, tak bisakah Jaemin hanya menjadi miliknya saja?.

"Ini semua karenamu Jin! Jika saja kau menurutiku ini semua tidak akan terjadi, ini hanya kesalahpahaman antara aku dan Jeno!" balas Jaemin tak mau kalah.

Hyunjin lalu berjalan dengan emosi dan membanting pintu apartemennya dengan keras.

"Berhentilah berharap bahwa kau bisa keluar Na!" teriak Hyunjin dari luar.

Jaemin yang mendengar itu hanya terdiam, perlahan air matanya keluar, namun ia mengusapnya lagi, ia tak menyangka bahwa Hyunjin akan bersikap seperti itu.

Ia ingin bertemu Jeno.

Kediaman Jung...

"Jeno dimana Jaemin nak?" tanya Taeyong khawatir, ini sudah malam namun mengapa lelaki manis itu belum terlihat sama sekali?.

"Entah" jawab Jeno dingin.

"Kau tidak sopan pada mommymu Jen!" tegur Jaehyun

"Mom sini" bisik Mark pada Taeyong yang memandang Jeno aneh.

Taeyong lalu menghampiri Mark dan bertanya-tanya tentang apa yang terjadi dengan putra keduanya itu.

"Kenapa Jeno seperti itu Mark??" tanya Taeyong.

"Nampaknya ia sedang memiliki masalah dengan Jaemin mom, akupun tak yakin" jawab Mark.

Taeyong hanya mengangguk paham, nampaknya Jeno sedang membutuhkan waktu untuk sendiri.

....

Jaemin menatap ponselnya yang mati sejak tadi siang, ahh mengapa disini tidak ada charger? Tanya Jaemin frustasi sedari tadi.

Tak lama ia mendengar suara pintu yang menandakan seseorang datang.

"Nampaknya itu Hyunjin" batin Jaemin.

"Na! Makan" ucap Hyunjin acuh.

Jaemin hanya terdiam tak nafsu makan, ia hanya ingin bertemu Jeno, mengapa ia malah jadi tersiksa disini?.

Tak lama ponsel Hyunjin berdering.

"Huftt, aku akan mengangkat telepon sebentar, makan Na!" ucap Hyunjin.

Hyunjin memasuki kamarnya yang bisa terbilang cukup gelap belum dengan warna cat temboknya yang hitam memberi kesan yang cukup seram.

咲く花 /NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang