19: YOUR OPINION

103 11 6
                                    

#CUAP CUAP AUTHOR

HELLO EVERYONE, HOW ARE YOU?
KALIAN MENANTI LAKSAXENA UPDATED GAK?

SEPERTI BIASA.
👑TINGKATKAN KESADARAN SERTA BANGUN RASA PEDULI TERHADAP SAYA YAITU DENGAN CARA TEKAN TOMBOL BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH.
👑SELALU KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF.
👑HINDARI RASA EGOISME!
👑FOLLOW MY ACCOUNT, NOW!
👑BACA STORY CABIE YANG LAIN!
👑TETAP SUKA LAKSAXENA MESKI PUN ALURNYA GAK NGEFEEL!
👑CINTAI ARDHAN, ZIO, ALGALANKA, WITAN, MINGYU DAN SKY.
👑CINTAI XENA, DAN SERENA JUGA LALA DAN AIRA.
👑DOAKAN AGAR CERITA INI SEGERA END! BIAR SAYA SEGERA PUBLIS CERITA BARU YANG JUDULNYA. "AMERTA & AKSA"
👑SELALU BACA BACOTAN SAYA!! 😭
👑OKE CUKUP! MARI KITA BACA....

🦋

Kita hanya bisa menunggu, berdo'a, berusaha dan bertahan. Keputusan untuk tetap ada itu ada di tangannya. Dan kita hanya bisa menunggu.

"Bunda... Xena pulangg!!" teriaknya membuka pintu rumah.

Ardhan , Sky,  Algalanka,  Witan, Mingyu dan Zio yang menghantarkan ia pulang.
"Bundaa??"

"Bunda lagi mandi ya?"

"Xena."

Bariton itu membuatnya menoleh cepat.

"Iya Abi?"

"Bunda lagi kerja seperti biasa." ucap Zio seraya meletakan barang-barang Xena di sofa.

"Bunda Sudah janji akan pulang cepat!" balas Xena tampak suram.

Xena sekarang bukan lah Xena yang beberapa hari lalu. Xena ini adalah Xena kecil dengan logat manjanya. Yang membuat Zio rindu.

"Sebentar lagi, xen." balas Zio lagi.
Xena tidak mempedulikannya.
Ia berlari ke kamar sang Bunda dengan cepat.

"Xena kenapa jadi gitu, zi?" tanya Mingyu.

"Gue juga gak tau, tapi intinya Xena sekarang mengingat saat dia kecil dulu."

"Dhan." panggil Sky pada Ardhan.

"Hm, kenapa?"

"Lo, bisa hubungi Bundanya?" tanya Sky.

"Mungkin bisa, tapi gue gak yakin bundanya mau kesini atau nggak." balas Ardhan.

"Coba dulu." sahut Algalanka.

"Mak durhaka sih kalau gak mau kesini." ucap Witan.

Mereka menatap Witan datar membuat sang empu tersenyum kecil.

Ardhan mencoba menghubungi papanya untuk berbicara pada bunda, Xena.

"Halo pa!"

"Kenapa Ardhan?"

"Tante nadin mana?"

"Mau apa kamu?!"

"Ardhan bilang Tante nadin mana!"

"Untuk apa? Nadin sedang memasak!"

"Cuih, kasihan ponselnya sekarang."

LAKSAXENA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang