12 : HIREAT

124 12 13
                                    


🦋 Gimana kabarnya ay? Baik ya alhamdulillah.
Masih nungguin Laksaxena update gak nih?
🦋Sudah siap baca laksaxena part 12?
🦋Jangan lupa Vote dan komentar kalian ya di setiap paragrafnya!
🦋Selamat membaca dan happy reading.

Playlist: Runtuh -- Feby putri// fiersa besari

***

Hidup itu berjalan kalau lelah istirahat. Sama seperti perasaan, awalnya berjalan sesuai dengan kemampuan jika sudah tak mampu maka berhentilah, ruang untukmu istirahat telah terbuka.

Xena kembali kerumahnya setelah 1 minggu di rawat di rumah sakit yang selalu di temani oleh Ardhan dan anak-anak LIONZEF yang terbilang ramai dan receh.

"Makasih, dhan." ucap Xena.

"Untuk?" tanya Ardhan.

"Untuk waktu Lo yang sudah merawat gue bersama Geng lo itu." ujar Xena dengan Tulus.

"Gue gak tau jadinya hidup gue bakal gimana kalau gak ada kalian, makasih banget." ucap Xena lagi.

"Ini gak gratis loh Xen, imbalannya lo setiap minggu harus hubungi gue sesuai jadwal Lo cuci darah! Gue gak mau tau pokoknya harus, kalau lo ingkar jangan harap gue bakal bantuin Lo lagi." ujar Ardhan dengan raut wajah Serius.

"Iya dhan, kalau gue lupa lo aja yang kesini." suruhnya pada Ardhan.

"Oke, gue pulang dulu. Kalau ada apa-apa Telepon gue aja, jangan sungkan saudara tiri," ucap Ardhan.

"Hati-hati, dhan." ucap Xena seraya menganggukkan kepalanya.

Ardhan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan segera menuju rumah Sky karena mereka ingin membahas sesuatu yang penting.

***

Xena merebahkan tubuhnya di sofa, suasana Rumah sangat sepi hanya ada dirinya saja dan televisi yang menyala. Xena menghembuskan nafas berat lalu mendongak keatas menatap langit -langit yang berwarna putih.

"Gue harus akhiri hubungan gue dengan Zio." gumamnya dengan rasa berat.

Xena meraih ponselnya dan mengirimkan pesan pada Zio.

***

Laksana Zio:>

Zio

Kita bisa ketemu di taman?

Gue mau bicara sesuatu.

Bisa.

Read

***

Xena segera bersiap dan memesan gojek untuk mengantarkannya ke taman.

Setelah beberapa Saat menunggu Akhirnya Xena pergi ke taman dengan mengumpulkan niat, tenaga, dan mental yang kuat.

Selama di perjalanan dia hanya diam dengan perasaan kalut untuk bertemu Zio.

***

Xena menunggu di bawah pohon rindang yang ada di taman itu, meminum air mineral untuk mengurangi rasa gugupnya.
Zio telah datang tapi tidak sendirian, melainkan bersama Serena.

"Xena!" panggil Zio.

Xena berdiri lalu tersenyum menyapa mereka berdua. "Bisa bicara Empat mata?" tanya Xena.

LAKSAXENA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang