LAKSAXENA
🦋
langit yang menghitam itu menandakan akan turun hujan. Hujan bulan desember adalah hujan yang di nanti-nanti oleh Xena. Sebab, seperti bulan-bulan desember lalu. Ibunya selalu pulang walau sikapnya sedingin air hujan.
Untuk beberapa saat dia menunggu sebelum benar-benar berangkat kesekolah. Hari ini adalah hari Jum'at. Xena mengembangkan senyum saat melihat sosok ibu itu muncul dari ambang pintu rumah.
"Bundaa.... "
Xena bangkit dan memeluk sang ibu dengan hangat.
"Akhirnya bunda kembali, Xena sangat rindu.... " Xena memeluknya tanpa henti sampai akhirnya Nadin melepaskan pelukan dengan paksa.
Tanpa suara sedikit pun. Nadin menuju kekamarnya mengemasi barang-barang dan di masukan ke dalam koper.
"Bunda kenapa bajunya dimasukan ke dalam koper?" tanya Xena kebingungan.
"Apa bunda akan liburan? Kenapa Xena gak di ajak?" tanya Xena lagi.
"Xena kemasi barang Xena juga ya bun?" ucap Xena.
Tidak ada respon apapun dari Nadin. Dia hanya mengeluarkan kartu Atm dan kartu kredit untuk Xena.
"Ambil kartu ini, saya akan Transfer setiap dua bulan sekali kesini." ucapnya sembari meletakan kedua kartu itu di telapak tangan Xena yang masih syok.
"Lalu, bunda kemana?" tanya Xena menyelidik.
"Bukan urusan kamu!" Nadin berujar dan meninggalkan Xena keluar dari Rumah mereka.
Xena mengejarnya dan meminta kejelasan atas semua ini yang dia tidak mengerti sama sekali.
"BUNDAA!"
Di lihatnya di depan sana, Mobil BMW hitam terparkir di depan pagar Rumah.
"OM! JANGAN BAWA BUNDA PERGI!"
"OM BRAHMA, XENA MOHON OM!"
"BUNDAAAA!!!"
Xena mengejar dengan sekuat tenaga namun kecepatan larinya tidak sebanding dengan kecepatan mesin mobil.
Xena merasakan seluruh tubuhnya lemas seperti tak bertulang. Dadanya terasa sesak dan pedih. Matanya berkaca-kaca menahan tangis. Ia terduduk di jalanan sembari menatap lurus kedepan.
Xena memukul dadanya yang terasa sesak dan sakit. Mencoba menghalau rasa sakitnya, menahan air mata yang akan tumpah dari pelupuk.
Hujan bulan Desember kali ini membawa kepedihan bagi Xena. Hujan benar-benar datang, turun dengan bebas. Kali ini dia bukan lagi hancur tapi dia berantakan.
Air matanya tak tertahankan lagi dan terjun bebas dari pelupuknya. Xena menangis tanpa suara di bawa air hujan yang mengguyurnya dengan deras. Terasa sakit saat buliran air itu berjatuhan ke arahnya.
"Sekejam itu?" lirihnya.
"Bahkan Xena tidak minta hal lebih dari bunda kecuali keberadaan bunda di sisi Xena."
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKSAXENA [END]
Teen Fiction🦋BLURB "Gak usah mikir panjang, gue tau lo mau pergi. gue tau selama ini lo risih karena kehadiran gue di hari-hari lo. Lo, gak perlu kode gue udah paham. Silakan jika ingin pergi, pintu Lo buat keluar terbuka Lebar." Seulas senyum yang menata ind...