Happy Reading Yorobun <3
---
Tepat hari ini pernikahan berusia satu bulan setelah Melvin Mandala meminangnya dihadapan Tuhan dengan janji sakral. Melvin dua tahun lebih tua darinya, saat ini Gigi sendiri masih duduk dibangku SMA kelas 3, Melvin sendiri mahasiswa semester 4 Fakultas Kedokteran.
Papa Melvin menyarankan anak sulungnya itu untuk mengambil alih perusahaannya kelak, Melvin tidak mau karena bukan itu jalan yang ingin ia ambil. "Catatannya ngebantu banget buat ujian aku, makasih Kak udah minjemin." ujar Gigi sambil menyodorkan buku yang isinya catatan Melvin semasa duduk dibangku SMA.
Catatannya lengkap, Melvin itu juara bertahan semasa SMA. Tidak heran ia bisa masuk Fakultas Kedokteran Universitas ternama, "Ahh ya? Dapet nilai berapa?" tanya Melvin dan Gigi pun mengangkat 9 jarinya dengan senyum penuh kebahagiaan.
Melvin menutup laptopnya, ia memutar kursi belajarnya menghadap Gigi yang berdiri didepannya, kepalanya mendongak, "Kenapa kak?" tanya Gigi aneh ketika Melvin menatapnya lekat-lekat.
"Ayo gue traktir! Besok? Ah besok sore gue kumpul dirumah Reno, lusa lo bisa?"
Gigi nampak berpikir, "Bisanya lusa malem karena pulang sekolah udah sore."
"Pulang sekolah gue jemput ya?"
"Langsung kak? Tapi kan aku masih pakek baju sekolah."
"Gue bawain baju ganti."
Gigi mengangguk, lalu ia berjalan menuju lemarinya dan mengambil ransel sekolah. Sebatang cokelat yang sisa setengah ia tawarkan pada Melvin, "Mau cokelat?" tanya Gigi.
"Buat lo aja." Gigi menarik kembali cokelat yang ia tawarkan, rasanya sedikit kecewa Melvin menolak pemberiannya.
Yang benar saja, biasanya pria yang menawarkan cokelat, ini malah Gigi sendiri, ah mungkin Melvin tidak suka cokelat, ambil pikiran positif saja. Gigi setiap hari selalu overthinking dengan Melvin yang irit bicara padanya.
Tapi tadi? See? Melvin berbicara banyak sekali padanya, Gigi jadi senang rasanya ada kemajuan untuk dekat dengan mantan kakak kelasnya itu. Mengambil perhatian Melvin itu sulitnya seperti memecahkan rumus fisika, disatu sisi Melvin jarang ada dirumah, dia sering keluar hingga pulang larut malam dan membiarkan Gigi sendirian dirumah.
Pulang dalam keadaan lampu rumah yang sudah temaram, Gigi pun sudah terlelap.
Setiap bertemu Melvin, Gigi melihat suaminya itu selalu asik berkutat dengan laptopnya saja, tidak lupa dengan kacamata yang sudah hampir merosot dari hidungnya itu, rasanya musuh Gigi adalah benda elektronik itu.
"Kak aku boleh tanya?" tanya Gigi sambil menyomot cokelat batangnya.
Melvin menjawabnya dengan deheman tanpa menoleh ke Gigi sekalipun, matanya tengah terfokus dengan layar laptopnya, "Kenapa traktir aku?" tanya Gigi lagi, kedua ujung bibirnya tertarik keatas.
"Gue ikut seneng murid gue berhasil."
"Murid?"
Melvin mengangguk, "Abis ini gue ambilin buku catatan bab selanjutnya, gue mau next ujian lo bawain gue nilai 10."
"Itu nggak mungkin Kak... Kak Melvin yang bener aja!"
"Kenapa nggak mungkin? Bangga tau berguru sama gue."
"Kak Melvin kepedean!"
"Mulai besok dan seterusnya gue jadi tutor lo, jangan gengsi buat tanya gue, Gi." ujar Melvin.
Gigi terdiam, bibirnya terasa kaku untuk menjawab.
"Gue kasih semua catatan gue buat lo, sering-sering dibaca ya nanti?" tambah Melvin lalu ia beranjak dari kursinya dan kembali dengan setumpuk buku catatan dikedua tangannya.
Mulut Gigi menganga, apa jari-jari Melvin tidak terasa kelu saat menulis semua ini?
"Yang ini halaman terakhirnya sobek, besok atau kapan gue buatin catatannya."
"Hah? Emang masih inget kak?" tanya Gigi, mulutnya kini menganga makin lebar.
"Awas ada lalat masuk." Melvin terkekeh.
---
To Be Continue.
love, ayang <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheated On You (Hiatus)
Fanfiction"Mulai besok dan seterusnya gue jadi tutor lo, jangan gengsi buat tanya gue, Gi." ujar Melvin. Gigi terdiam, bibirnya terasa kaku untuk menjawab. "Gue kasih semua catatan gue buat lo, sering-sering dibaca ya nanti?" tambah Melvin lalu ia beranjak da...