"Gi... Sekolah ya?"
Kantuk benar-benar menyerangnya, Gigi masih tahan tidak membuka kedua matanya meski alarm ponselnya sudah berbunyi sekali tadi, membuat Melvin yang malah terbangun, bukan dirinya.
Melvin bersandar dikepala ranjang sembari membangunkan Gigi dengan hati yang lapang, sudah hampir setengah jam dan Gigi tak kunjung bangun, gadis itu hanya menggeliat lalu menutup selimutnya hingga keatas kepala menutupi seluruh dirinya.
"Gigi sayang... "
'Arghhhh masa gitu aja I lemah' batin Gigi.
"Gigi? Sekolah ya, gue yang anter."
"Kemarin Mami nanyain lo ke gue, kata Mami lo susah dihubungi."
Yap, Mami. Gigi sudah menduga, sang Mami pasti akan menanyakannya.
Ia sudah kalah, sekarang Gigi tidak bisa memilih jalannya sendiri. Lulu yang akan menentukan masa depan anak itu, "Cepet banget Mami nanyain aku, Kak." ujarnya tiba-tiba.
Melvin yang duduk sembari senderan dikepala ranjang pun menengadahkan kepalanya kebawah, "Sekarang sekolah ya, pulang sekolah sekalian gue yang jemput, terus kerumah Mami."
"Ngapain kerumah Mami?"
"Kan lu dicariin, Gigi."
"Ya tapi nggak perlu sampai kerumah Mami sekalian lah, gunanya ponsel apa dong Kak?"
Melvin mendengus, tidak pernah menyangka Gigi memiliki sisi lain yang membuatnya mati kesal seperti sekarang ini.
"Kak Melvin nih kadang pinter kadang oon, ya?"
"Iya, makanya ganti tutor lain aja ya."
Gigi menggeleng, "Kalau sama yang lain nggak bakal terjamin."
"Hah? Emang terjamin apa kalau sama gue?"
"Ya jelas terjamin dong, Kak! Terjamin bahagia dan terjamin lulus UTBK!"
Melvin yang mendengarnya terbahak seketika, perutnya sampai terasa keram karena tawanya yang berlebihan ini. Sedangkan Gigi? Gadis itu hanya diam melihat Melvin tertawa lepas karenanya.
Gigi lantas beranjak dari ranjang empuknya dan berjalan menuju kamar mandi meninggalkan Melvin yang kian masih tertawa gila layaknya orang kerasukan.
"Kak Melvin?" panggil Gigi.
Ia sudah mencari Melvin diseluruh sudut rumahnya tetapi tak kunjung menemukan batang hidung cowok itu, "Kak! Gigi cariin tau nggak!"
"Gue abis panasin mobil, udah?"
Gigi mengangguk lantas menggandeng lengan Melvin, "Nanti jadi kerumah Mami ya, Kak?"
"Oke."
Setelah mengantar Gigi sampai kedepan gerbang sekolahnya, Melvin kembali kerumah menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan dosennya tempo hari, ia disuruh membuatnya menjadi makalah.
Hari ini Melvin absen, bukan karena Gigi. Hanya saja ia sedikit lelah, absen satu hari tidak akan membuatnya dikeluarkan dari kampus kan?
Melvin
Istirahat langsung
ngantin ya, jangan ditunda-
tunda.Gigi
Gabisa kak, lagi nyalin PR
Melvin
Ini yang katanya mau
lulus utbk?Gigi
Nyalin PR sekali dua kali
nggak dosa aja loh KakMelvin
Ya emang nggak dosa,
tapi bisa bikin ketergantungan.Gigi
Iyadeh janji nggak lagi.
Melvin terkekeh melihat balasan dari Gigi, matanya kembali terfokus pada layar laptop, jari-jari Melvin terhenti mengetik pada keyboard mendengar ponselnya berdering, dengan senyuman lebar ia menjawab telepon itu.
"Iya Gigi sayang?"
"Gue Reno! Lu nggak lihat siapa yang telpon!"
Melvin menjauhkan ponselnya dari telinga dam melihat nama yang tertera dilayar ponselnya, "Ck, kok lo sih Ren? Kenapa!?"
"Buset sewot amat lo sama gue! Nih lu ditanyain Pak Muh kenapa cuma lo yang belum ngumpulin makalah sum!"
"Bilangin suruh tunggu paling lambat entar malem, lagi gue kerjain!"
"Yeee."
---
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheated On You (Hiatus)
Fanfiction"Mulai besok dan seterusnya gue jadi tutor lo, jangan gengsi buat tanya gue, Gi." ujar Melvin. Gigi terdiam, bibirnya terasa kaku untuk menjawab. "Gue kasih semua catatan gue buat lo, sering-sering dibaca ya nanti?" tambah Melvin lalu ia beranjak da...