07

186 39 2
                                    

happy reading :*


---

"Deg-degan ya?"

Gigi mengangguk, "Tidur pun nggak bisa tenang, setakut itu."

"Sekarang lo udah usaha, tinggal nyerahin semuanya sama Tuhan, berdoa yang banyak. Gue juga bantu doa kok, positive thinking."

Gigi kembali mengangguk, Melvin layaknya sebuah obat penenang untuknya. Setelah sebulan setengah Melvin menjadi tutornya, Gigi takut akan merasa ketergantungan nantinya.

"Lo udah pikirin baik-baik pilihan pertama sama kedua lo waktu itu? Gue pun nggak bisa tenang, Gi. Lo nggak konsul sama gue waktu itu."

Gigi masuk kedalam kuota SNMPTN sekolah, ia benar-benar menaruh harapan yang sangat besar, pengumumannya hari ini pukul 3 sore. Gigi memang tidak membicarakan akan fakultas yang ia pilih waktu itu, ia hanya memberitahu melvin dirinya ikut dalam kuota SNM.

Yang pertama, Gigi memilih Fakultas Kedokteran UI, kampus yang Melvin datangi setiap hari. Gigi tidak ingin memberitahu Melvin dirinya sangat mendambakan Fakultas Kedokteran, Gigi selalu menutupinya selama ini, ia sedikit takut dan malu untuk memberitahu Melvin.

Yang kedua, Fakultas Hukum UI, yang ini Gigi memilihnya acak dan juga ia merasa tidak yakin. "Kak, aku mohon nanti jangan kecewa sama hasilnya ya?" Gigi menatap Melvin lekat-lekat.

"Gue percaya lo, Gi. Sekarang kita berdoa bareng-bareng ya?"

14 menit lagi pengumuman penerimaan mahasiswa baru jalur SNM, tangan Gigi gemetar, keringatnya bercucuran didahi, Melvin yang melihat itu pun mengusapkan telapak tangannya di dahi Gigi, mata Melvin membola kala merasakan suhu tubuh Gigi yang terasa panas. Gigi yang masih tegang hanya terduduk di sofa sembari menatap layar laptop.

Melvin beranjak dan mengambil termometer, "37 derajat? Gi udah ya, nggak usah terlalu dipikirin, seandainya itu yang terburuk, masih banyak jalur buat masuk kampus."

Gigi menggeleng, ia menggigit bibir bawahnya gugup. Harapannya kali ini terlalu besar, dengan gemetar tangan Gigi meraih mouse, tinggal sepersekian detik lagi dan rasanya ia tak sanggup melihat hasilnya.

Merah

Seluruh badan Gigi rasanya lemas, tak sanggup berdiri. Air mata sudah membasahi kedua pelupuk matanya, Melvin menariknya kedalam pelukan, Melvin menepuk-nepuk punggung Gigi, berusaha menenangkannya, "Nggak papa, masih ada SBM. Ayo bangkit! Istri gue pasti bisa!"

Lengkungan bibir Gigi membuat Melvin tersadar, Gigi tidak diterima di Fakultas Kedokteran UI, jadi ini pilihan pertamanya, "Lo bisa bilang gue waktu itu, gue bersedia dan gue emang pengen bantu lo, Gi. Bimbing lo buat masuk FK UI. Lain kali jangan rahasiaan-rahasiaan lagi, ya?"

"Ayo lo buktiin di SBM! Gue yakin lo bisa, Gi! Percaya sama tutor lo!"

"Maaf, Kak... Aku-"

Dengan sigap Melvin menangkap Gigi yang hendak jatuh ke lantai, kesadaran Gigi sudah hilang, Melvin menggendong Gigi menuju kamar Gigi, Melvin tidak tahu dimana Gigi meletakkan kotak obatnya. Akhirnya Melvin mengambil kompres dari kamarnya sendiri, Gigi adalah pasien pertamanya.

Mereka tidak memiliki ART dirumah, hanya ada satpam dan sopir, untuk kebersihan rumah, Karina selalu mengirim petugas kebersihan yang membersihkan rumah Melvin saat dirinya dan Gigi sedang bersekolah, saat mereka berdua kembali kerumah petugas kebersihan sudah tidak ada, itu dilakukan Karina setiap hari.

"Mami... "

Melvin menoleh, "It's okay, it's okay, Gi." lirih Melvin lalu mengelus surai Gigi.

Meski matanya terpejam, Gigi bisa merasakan tangan Melvin yang menyalurkan kehangatan dan ketenangan untuknya.

freissa

Melvin

Rei ngehibur cewek
supaya nggak sedih
lagi gimana ya?

Rei

Tergantung sih,
udah berapa lama
cewenya berlarut-larut
dalam kesedihan.

Melvin

Belom ada sejam sih,
tapi gue nggak tega.

Rei

Beliin makanan, atau
ajak keluar makan.

Rei

Wait.. Lo apain Kak Gigi?!

Melvin

Gue bikin dia nangis

Rei

Kak! Mama Papa nggak
ngajarin anaknya buat
ngerusak perempuan ya!
Lo nyakitin Kak Gigi
sama aja lo nyakitin Mama
dan gue. Lo sendiri lahir
dari rahim siapa kalo
nggak rahim perempuan?
Sapi? Lumba-lumba?!

Melvin


Ya ampun Reiii

Rei

Gue sendiri kaget kakak
gue yang selama ini jadi
panutan adeknya
ternyata berengsek.

Melvin

😂

---

tbc

Cheated On You (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang