"Inces?? Bisa tolong ambilin sampo baru?" teriak Melvin dengan menyembulkan kepalanya dari luar pintu kamar mandi.
Gigi menatapnya tidak suka, sedari kemarin Melvin terus memanggilnya 'tuan putri'.
"Nih."
"Makasih Inces."
Gigi kembali ke meja belajarnya, matanya yang tadinya fokus dibuku pelajarannya menjadi salah fokus pada Melvin yang baru saja keluar dari kamar mandi sembari menyugar rambutnya yang basah.
"Kak kalau udah selesai sini bantuin Gigi yah? Kurang paham sama pengetahuan kuantitatif ini."
Melvin berjalan mendekat, "Besok aja ya? Lo udah belajar overtime hari ini, itu juga nggak baik lo."
"Aku belum capek kak, mau ya?"
"Kalau lo belajar kayak kebut semalam gini yang ada malah enggak bakal masuk semua materinya."
Melvin ada benarnya, Gigi menutup buku setebal 8cm itu, lalu menuju ranjangnya dan membanting dirinya agak keras, untung saja empuk.
Gigi hendak menutup kedua kelopak matanya sebelum Melvin tiba-tiba mengutarakan beberapa pertanyaan padanya, "Oh Mami.. Iya aku emang gitu kalau ngomong sama Mami, kita suka switch." ujar Gigi.
Melvin kembali mengingat cara berbicara mertuanya itu, mertuanya itu menolak tua.
"Sini kak, bobo sini." Gigi menepuk ranjang kosong sebelahnya.Gigi menyingkarkan guling disampingnya, biasanya ia menggunakannya sebagai pembatas, selama tidur seranjang dengan Melvin, mereka selalu menggunakan guling sebagai pembatasnya.
"Gulingnya? Gue cowok tapi nggak bisa tidur kalau nggak ada guling."
"Ini gulingnya, sinii.. " ujar Gigi sembari merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.
Melvin melompat berhambur ke pelukan Gigi, "Lo kenapa?" tanya Melvin, ia terkikik geli kala Gigi mencium dalam-dalam aroma rambutnya.
"Ini pakek sampo apa sih, sampoku nggak sewangi ini."
"Samponya cowok, kalo lo mau pake aja. Tapi gue nggak tau gimana jadinya nanti kalau cewek yang make."
"Botak mungkin, bisa aja kan?"
"Udah diem! Gue ngantuk!" Melvin menarik guling hidupnya itu makin mendekat.
Ia mendekapnya erat, Gigi mendorong Melvin hati-hati mengetahui cowok yang mendekapnya itu sudah pulas tertidur. Gigi bangkit dengan memegang perutnya yang terasa begitu sakit bukan main, wajahnya meringis sembari berjalan terseret-seret menuju kamar mandi.
Gigi tahu ini sakitnya menstruasi, tetapi ini sedikit terlalu cepat dari perkiraan tanggalnya, karena stress kemarin Gigi pikir itu asalan periode menstruasinya sedikit tidak normal.
"Gigi? Lo didalem?" Melvin mengetuk pintu kamar-mandi, ia tidak menemukan Gigi disamping ranjangnya.
"Iyaaa, Kak! Aku didalem."
Melvin kembali mengetuk pintu kamar-mandi, "Lo kenapa?" Terdengar nada suara khawatir disana.
"Aku nggak papa, ini udah biasa. Kak Melvin balik aja tidur, maaf aku ganggu tidur Kakak."
"Lo udah bawa pembalut?"
"Hah?"
Gigi terdiam, Melvin menangkap semuanya begitu cepat. Gigi membuka pintu kamar mandinya, ia menemukan Melvin berdiri dengan raut wajah cemas didepannya.
"Udah bawa pembalut?"
Pipi Gigi merona, "Belum keluar kok, cuma sakitnya aja."
"Sakit banget?" Gigi mengangguk.
Melvin menggandeng tangan Gigi, ia mendudukan Gigi dipinggir ranjang, lalu mengangkat kaki Gigi naik dan membiarkan istrinya itu bersandar dikepala ranjang, "Ini ada minyak kayu putih, kali aja bisa bantu." Melvin menyodorkannya pada Gigi.
"Aku nggak suka baunya."
"Pake aja, buat ngurangin sakitnya. Nanti cepet-cepet enakan kok.
Gigi menggeleng, sedari kecil ia tidak menyukai bau minyak-minyak ataupun bau herbal, "Nggak suka, Kak."
"Pake ya? Gue nggak bisa tidur kalau lo nggak tidur."
"Tinggal tidur aja."
"Pake ya? Gue yang olesin, sambil tutup mata!"
Gigi menggeleng kuat-kuat, dengan cepat ia mengambil minyak kayu putih itu dari tangan Melvin, Gigi memiringkan tubuhnya supaya tidak kelihatan saat ia mengoleskan minyak itu, "Baunya nyengat banget, Kak!" Dengan wajah kesal ia memberikan botol kecil itu pada Melvin.
Melvin sendiri mengacungkan jempolnya, "Nanti enakan kok."
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheated On You (Hiatus)
Fiksi Penggemar"Mulai besok dan seterusnya gue jadi tutor lo, jangan gengsi buat tanya gue, Gi." ujar Melvin. Gigi terdiam, bibirnya terasa kaku untuk menjawab. "Gue kasih semua catatan gue buat lo, sering-sering dibaca ya nanti?" tambah Melvin lalu ia beranjak da...