- balikan langsung lamaran

140 11 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Jeanne berjalan ke kantin dengan wajah yang lesu. ia menghampiri teman-temannya yang sedang duduk di kantin.

"kusut banget tuh muka, kayak baju yang kagak pernah di setrika." ejek Yeji yang membuat Jeanne memutar bola matanya malas.

"gundulmu."

"kenapa sih?" tanya Agatha.

"tadi gue kumpulin skripsi ke si botak, eh malah banyak coretan, asem banget." keluh Jeanne yang membuat teman-teman nya tertawa.

"hahahahaha! sabar bro." tawa Ryujin yang membuat Jeanne mengacungkan jari tengahnya.

"it's halal to say bangs*t." tawa mereka semakin menggelegar karena ucapan Jeanne.

Jeanne hanya mendengus sebal, tiba-tiba handphone nya berbunyi, Jeanne melihat nomer yang tidak dikenal muncul di layar handphone nya.

"siapa, Je?" tanya agatha yang Jeanne jawab dengan hendikkan bahu.

"nomor ngga dikenal."

"penggemar lo?"

"penggemar apaan."

"caper kali ah." celetuk Yeji yang membuat semuanya tertawa.

"hp nya siapa tuh?" tanya Ryujin, mereka semua langsung ngecek handphone mereka masing-masing.

"hp gue." jawab Jeanne.

"di telepon siapa?" tanya Ryujin dengan kepo.

"sama kayak tadi, ngga dikenal." Jeanne me-reject telepon dari nomer tak dikenal itu.

"ih! siapa tau itu kak Taeyong." kata Agatha yang membuat Yeji dan Ryujin setuju. mereka semua tahu kalau Jeanne dan Taeyong itu putus.

"iya! secara kan nomer kak Taeyong lo blok."

Jeanne tidak mendengarkan ucapan mereka, dan lagi-lagi nomer itu muncul, menelepon Jeanne lagi. Jeanne kesal, lalu dia mengangkat telepon itu.

"ya? halo?"

"ini dengan Jeanne?" tanya suara yang di seberang sana. Jeanne mengernyit heran, suara yang ada di telepon ini seorang perempuan.

"ya, benar. ada apa?"

"tolong temui saya di cafe loitaa di jalan Bung Tomo. nomer 28." jawab perempuan yang diseberang sana.

"ngga usah sok-sok an kayak di wp. prik jatuhnya." ketua Jeanne.

"saya mohon Jeanne, datang ke tempat yang sudah saya sebutkan tadi. saya hanya ingin meluruskan masalah saja."

dahi Jeanne mengkerut, "masalah apa? kita pernah ada masalah?"

"iya, sebuah kesalahpahaman." Jeanne semakin penasaran, lalu ia memutuskan telepon secara sepihak.

"siapa, Je?"

boyfriend , lty Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang