~Itulah kenapa sikap diam sangat dianjurkan ketika marah~
"Loh...kok kak Ali bisa tau Zahra pulang sama kak Reza?? Kan Zahra gaada bilang," terlambat, Bundanya sudah tak terlihat, hilang dibalik tembok rumah warga.
🐰
Usai makan malam, Zahra dan Ali sama-sama memutuskan untuk langsung naik ke kamar masing-masing. Dan ini adalah kesempatan bagi Zahra untuk menanyakan hal yang masih mengganjal dalam pikirannya.
"Kak, tunggu, Zahra mau nanya. Kok kakak bisa tau kalo Zahra tadi pulangnya bareng kak Reza?" Pertanyaan Zahra membuat Ali berbalik menghadapnya.
"Karena kakak yang minta dia jemput kamu," jawab Ali santai.
"Hah? Kenapa harus dia?" Tanya Zahra semakin tak habis pikir.
"Karena cuma dia kenalan kakak yang masih ada di sekolah kamu dan yang terpenting kakak percaya sama dia."
"Lagipula, kamu seneng kan?" Sudahlah, bukan Ali jika tidak menggoda adik perempuan satu-satunya.
"Apasih," Zahra menutupi rasa malunya dengan berlagak kesal. Tapi tetap saja rona wajahnya tak bisa diajak kompromi.
"Udah ah, Zahra mau ke kamar!" Kesal Zahra segera kabur dari keusilan kakaknya yang mungkin akan terus berlanjut. Lihat saja, Ali bahkan masih tertawa keras saat Zahra sudah pergi.
🐰
Jam sudah menunjukkan pukul 21.22, tapi Zahra belum merasa ngantuk. Lain halnya saat ia sedang mengerjakan tugas sekolah tadi, matanya bahkan seperti ditarik agar tertutup. Tapi sekarang kebalikannya.
Guna mengusir kebosanan, Zahra berniat untuk membuka sosial medianya sebentar saja.
For your information, Zahra dan Aleta saling mengikuti di sosial media. Entah bagaimana awalnya, ia pun lupa. Dan sekarang tampak Instagram story Aleta berada di beranda Zahra. Tepatnya terletak di bagian ketiga terdepan.
Meski dengan perasaan was-was, Zahra tetap saja penasaran dengan story gadis itu. Dan, apa yang terlintas di pikirannya benar-benar terjadi. Reza, lelaki itu kembali menyakiti hatinya secara tidak langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST FOR ZAHRA [On Going]
Teen Fiction"Ekhemm...jaga pandangan broo," tukas Adam sahabat Reza karena mendapatinya sedang menatap adik kelas yang ada di sebrang sana. "Apasih," singkat Reza yang sebenarnya malas menanggapi. "Sabar gue sabar, pagi-pagi udah kena es dingin," ujar Adam me...