PART 15

80 33 7
                                    

🐰🐰🐰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐰🐰🐰

Ketika seseorang yang berarti dalam hidup kita terluka,maka kita juga merasakan sakitnya.
🐰🐰🐰


"

Eh,Ra,si Ayla kemana emang? Kok nggak sekolah?" Tanya Dila saat tak melihat Ayla padahal sebentar lagi kegiatan belajar mengajar akan dimulai.

"Izin,keluar kota," jawab Zahra seadanya dan sejujur-jujurnya.

"Ooh terus kok suratnya bisa ada sama Lo?" Lanjut Nanda yang bertanya.

"Jadi gini..."

Flashback on

Tak lama setelah makan malam selesai, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Tok..tok..tok..
"Assalamu'alaikum,"

"Biar Zahra aja yang buka," Zahra mengajukan diri untuk membuka pintu.

Ia dan keluarganya sedang bersantai di depan televisi. Duduk berkumpul dengan senda gurau yang selalu terdengar.

"Assalamu'alaikum," sekali lagi salam itu terdengar.

"Kok suaranya kaya nggak asing," gumam Zahra sembari terus melangkah ke arah pintu.

Krekk..

"Loh,Ayla?!" Kaget Zahra ketika mengetahui orang itu adalah Ayla. Pantas saja suaranya terdengar tidak asing.

"Assalamu'alaikum hehe," ucap Ayla dengan tangan melambai-lambai menyapa Zahra yang masih terkejut.

"Eh iya wa'alaikumussalam,"

"Kok tumben,masuk dulu yuk," sambung Zahra setelah sembuh dari keterkejutan nya.

"Eh nggak usah,gue cuma mau nitip surat ini,nih," tolak Ayla yang jika di perhatikan saat ini sedang berpakaian sangat rapi.

"Surat? Eh,Lo kok kaya mau pergi?" Tanya Zahra yang memang sadar dengan pakaian Ayla yang casual,bukan seperti orang mau tidur.

"Tau aja haha. Iya gue mau ke luar kota sama Mama Papa,makanya ini mau nitip surat izin nggak sekolah,boleh kan?" Ujar Ayla menjawab pertanyaan Zahra.

"Nggak boleh,"

"..."

"Hahahaha," setelah sepersekian detik terdiam,akhirnya mereka sama-sama terbahak.

"Ya boleh lah,kaya sama siapa aja. By the way mau berangkat sekarang juga?" Jawab Zahra setelah berhenti tertawa.

"Iya makanya buru-buru. Yauda gue pergi ya,makasiih. Assalamu'alaikum," ujaran beruntut itu diucapkan Ayla sembari berjalan mundur dan melambaikan tangan sekali lagi.

"Wa'alaikumussalam, hati-hati,"

"Siapp,"jawab Ayla dengan tangan kanan terangkat hormat. Hal itu membuat Zahra terkekeh.

JUST FOR ZAHRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang